Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.819
+0,49%
Coal
190,7
-1,98%
Crude Oil
82,2
+0,04%
Gold
2.035
-0,19%
CPO
3.899
-0,03%
Nickel
23.549
+0,71%
Emiten milik Prajogo Pangestu, Chandra Asri Petrochemical ($TPIA), menandatangani nota kesepahaman dengan sovereign wealth fund Indonesia Investment Authority (INA) untuk membangun pabrik klor-alkali di Indonesia. Melalui kerja sama ini, INA bersama calon investor asing akan menjajaki rencana pembelian saham di PT Chandra Asri Alkali (CAA).
INA belum mengungkap calon investor asing yang akan ikut serta mengambil alih saham CAA.
CAA sendiri merupakan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh TPIA dan didirikan sebagai special purpose vehicle untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik klor-alkali. Pabrik ini akan memproduksi lebih dari 400.000 metric ton soda kaustik (sodium hidroksida) per tahun dan 500.000 metric ton etilen diklorida (EDC).
Sebagai bagian dari akselerasi pembangunan pabrik ini, TPIA telah menandatangani perjanjian basic engineering and licensing dengan Asahi Kasei Corporation, perusahaan asal Jepang yang menjadi pemegang lisensi kekayaan intelektual untuk pembangunan pabrik klor-alkali.
Soda kaustik merupakan bahan baku penting bagi industri hilir di Indonesia, seperti ekstraksi alumina, ekstraksi nikel, pengolahan air, produksi tekstil, produksi pulp dan kertas, serta produksi sabun dan deterjen.
Sementara itu, etilen diklorida adalah bahan baku utama untuk produksi polivinil klorida (PVC), bahan kimia perantara yang banyak digunakan dalam berbagai produk akhir seperti konstruksi dan pengemasan.
Direktur Utama TPIA, Erwin Ciputra, mengatakan dalam keterbukaan informasi bahwa pabrik klor-alkali ini merupakan “komponen inti” dari proyek Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2), yang merupakan kompleks petrokimia kedua milik perseroan. Proyek CAP2 sendiri diestimasikan mulai beroperasi secara komersial pada 2027.
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, mengatakan bahwa kolaborasi pembangunan pabrik klor-alkali dengan TPIA selaras dengan tema investasi prioritas INA untuk mendukung hilirisasi rantai nilai nikel – yang merupakan komponen penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik.
Prajogo Pangestu memiliki saham TPIA secara langsung sebesar 7,78%, dengan kepemilikan secara tidak langsung melalui Barito Pacific ($BRPT) sebesar 34,63%. Pada Jumat (14/4), harga saham TPIA ditutup tidak berubah di 2.230 rupiah per lembar.
đź’¸ BTPN Bagikan Dividen Rp619,14 Miliar
$BTPN: Pemegang saham Bank BTPN menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar ~619,14 miliar rupiah atau 76,8 rupiah per saham. Jumlah tersebut mencerminkan payout ratio sebesar 20% dari laba bersih. Ini merupakan pertama kalinya BTPN membagikan dividen sejak 2017. Mengacu harga penutupan saham BTPN pada Jumat (14/4) di 2.510 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield mencapai 3,06%.
$BSML: Bintang Samudera Mandiri Lines berencana menggelar rights issue maksimum 400 juta saham baru dengan efek dilusi sebanyak-banyaknya 17,8%. BSML belum mengumumkan harga pelaksanaannya, tetapi dana hasil rights issue akan digunakan untuk membayar utang. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 22 Mei 2023.
$AVIA: Pemegang saham Avia Avian menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 1,3 triliun rupiah atau 21 rupiah per saham, yang mencerminkan payout ratio sebesar 92,9% dari laba bersih. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar 619,35 miliar rupiah atau 10 rupiah per saham yang dibagikan pada Desember 2022. Mengacu harga penutupan saham AVIA pada Jumat (14/4) di 585 rupiah per saham, maka indikasi final dividend yield mencapai 1,88%.
$PRDA: Pemegang saham Prodia Widyahusada menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 222,98 miliar rupiah atau 237,85 rupiah per lembar. Jumlah tersebut mencerminkan payout ratio sebesar 60% dari laba bersih. Mengacu harga penutupan saham PRDA pada Jumat (14/4) di 5.775 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield mencapai 4,12%.
$DRMA: Dharma Polimetal membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 98,54 miliar rupiah atau 20,94 rupiah per lembar. Jumlah tersebut mencerminkan payout ratio sebesar 25% dari laba bersih. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 17 April 2023, dengan pembayaran pada 10 Mei 2023. Mengacu harga penutupan saham DRMA pada Jumat (14/4) di 840 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield mencapai 2,49%.
đź•· MEDC & ELSA FY22
Berikut adalah kinerja beberapa emiten oil and gas pada 2022:
$MEDC: Medco Energi Internasional mencatatkan laba bersih sebesar 130 juta dolar AS pada 4Q22, berbalik dari rugi bersih 9,1 juta dolar AS pada 4Q21. Pendapatan naik +70,3% menjadi 504,4 juta dolar AS dibandingkan 296,2 juta dolar AS pada 4Q21.
Dibandingkan dengan kinerja pada 3Q22 (QoQ), laba bersih MEDC turun tipis -0,7%. Pendapatan turun -23,6%, tetapi beban pokok pendapatan turun lebih dalam (-54,5%).
Secara kumulatif untuk periode FY22, MEDC membukukan laba bersih sebesar 530,9 juta dolar AS, naik 11x lipat dari 47 juta dolar AS pada FY21. Pendapatan tumbuh +84,7% YoY menjadi 2,3 miliar dolar AS, didorong segmen penjualan minyak dan gas bumi yang mencapai 2,2 miliar dolar AS (+96,6% YoY). (IDX)
Dari segi operasional pada 2022, produksi dan lifting minyak masing-masing turun -2,6% YoY dan -3% YoY menjadi 33,5 dan 32,6 MBOPD. Adapun produksi dan penjualan gas naik signifikan menjadi masing-masing 704,1 MMSCFD (+120,3% YoY) dan 667,1 BBTUPD (+122,5% YoY). Sementara itu, rata-rata harga realisasi minyak naik menjadi 96,2 dolar AS per barel (+41,5% YoY) dan gas menjadi 8,2 dolar AS per MMBTU (+26,2% YoY).$ELSA: Laba bersih Elnusa tumbuh +22,9% YoY menjadi 87,5 miliar rupiah pada 4Q22. Pendapatan tumbuh +54,5% YoY menjadi 3,7 triliun rupiah. Namun, beban pokok pendapatan (+58,8% YoY) naik lebih tinggi sehingga menyebabkan penurunan seluruh margin laba dan menggerus pertumbuhan laba bersih.
Dibandingkan dengan kinerja pada 3Q22 (QoQ), laba bersih ELSA tumbuh +36,1%, didukung oleh pendapatan yang tumbuh +18,5%, sementara beban pokok pendapatan naik sedikit lebih rendah (+17,5%).
Secara kumulatif untuk periode FY22, laba bersih ELSA melonjak +247,7% menjadi 378,1 miliar rupiah dari 108,7 miliar rupiah pada FY21. Pendapatan tumbuh +51,2% YoY menjadi 12,3 triliun rupiah. Selain itu, terdapat pendapatan lain-lain sebesar 102,6 miliar rupiah (naik 10x lipat), terutama dari laba selisih kurs sebesar 94,1 miliar rupiah.
Berdasarkan segmen usaha, pendapatan dari jasa distribusi dan logistik energi mengalami kenaikan tertinggi sebesar +69,1% YoY menjadi 7,2 triliun rupiah. Sementara itu, dua segmen lainnya tumbuh lebih moderat, yaitu jasa hulu migas menjadi 4 triliun rupiah (+35,3% YoY) dan jasa penunjang migas menjadi 1,1 triliun rupiah (+19% YoY). (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini đź“Š
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa hari libur bursa terkait Lebaran 2023 berlangsung pada 19–25 April 2023.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berencana menghentikan penjualan minyak goreng premium di 80% dari 48.000 gerai yang dikelola asosiasi tersebut. Rencana tersebut disebabkan oleh utang yang belum dibayar pemerintah sejak tahun lalu terkait subsidi pengadaan minyak goreng satu harga. Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey, mengatakan bahwa total utang pemerintah mencapai 344 miliar rupiah.
Deal Street Asia melaporkan bahwa e-commerce Lazada mendapatkan modal tambahan senilai 352,9 juta dolar AS dari Alibaba. Dengan demikian, Alibaba telah menyuntikkan modal senilai 353,7 juta dolar AS ke Lazada sejak awal 2023. Pada 2022, Lazada juga memperoleh modal dari Alibaba senilai 1,6 miliar dolar AS.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
âť“Investor Berpengalaman Tidak Beli Saham IPO, Emang Iya?
"Tidak semua saham yang baru IPO itu buruk. Ingat, cara pandang tiap investor kan juga bisa berbeda-beda." — JamesJayadi
IPO adalah kondisi dimana perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada publik atau masyarakat umum lewat pasar modal. Bagi perusahaan, IPO tentunya merupakan sebuah gebrakan besar yang patut dibanggakan. Namun, tak selamanya daftar IPO di bursa diisi oleh perusahaan-perusahaan hebat. Tapi jangan lupa, perusahaan-perusahaan yang hebat di bursa saat ini pun hadir dari IPO yang dulu mereka jajaki. Lantas kenapa bisa muncul anggapan bahwa investor berpengalaman cenderung enggan membeli saham IPO, benarkah demikian atau justru sebaliknya? Simak ulasan selengkapnya pada tulisan JamesJayadi berikut ini!
Sekilas tentang JamesJayadi
Stockbitor yang akrab disapa James ini merupakan investor muda yang saat ini sedang menetap di New Zealand. Sejak tahun 2022 lalu, James aktif membagikan berbagai ulasan tentang pengalaman, psikologi investing hingga bedah emiten di Stockbit Stream. Tulisan lainnya dari JamesJayadi dapat kamu baca di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Syanne Gracetine
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Aulia Rahman Nugraha, Hendriko Gani, Bayu Santoso, Michael Owen Kohana, Anggaraksa Arismunandar
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.