πŸ“‰ Inflasi RI Melandai ke 3,08% YoY, Apa Dampaknya? / by Stockbit Snips

01 Agustus 2023

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.886

-0,65%

Coal

137,3

+2,12%

Crude Oil

81,2

-0,73%

Gold

1.956

-0,37%

CPO

3.773

-0,74%

Nickel

22.076

-0,01%

πŸ‘‹ Stockbitor!

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen di Indonesia pada Juli 2023 melandai ke 3,08% YoY (vs. Juni 2023: 3,52% YoY). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 3,1% YoY, sekaligus menandai inflasi tahunan terendah dalam 16 bulan terakhir.

Secara bulanan, inflasi mencapai 0,21% MoM pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: 0,14% MoM), sedikit lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 0,22% MoM. Inflasi bulanan didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau (+0,22%) MoM dengan andil sebesar 0,06%, transportasi (+0,58% MoM) dengan andil 0,08%, dan pendidikan (+0,66% MoM) dengan andil 0,04%.

Inflasi inti tercatat sebesar 2,43% YoY pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: 2,58% YoY), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 2,5% YoY. Sejak awal tahun, Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 1,45% YTD per Juli 2023.

Secara tahunan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar inflasi adalah transportasi (1,17%), makanan, minuman, dan tembakau (0,51%), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,39%). Berdasarkan komoditasnya, bensin menjadi memberikan andil inflasi terbesar mencapai 0,83%. Selain itu, beberapa komoditas lain yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras (0,38%), rokok kretek filter (0,21%), kontrak rumah (0,13%), dan tarif angkutan dalam kota (0,09%).

Key Takeaway

Tren inflasi yang semakin melandai ke level ~3% pada Juli 2023 memiliki beberapa implikasi:

  • Ruang yang lebih besar bagi Bank Indonesia untuk mulai memangkas suku bunga. Sebelumnya, konsensus masih memprediksi bahwa suku bunga Bank Indonesia masih akan ditahan hingga akhir 2023. Namun, inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi berpotensi mempercepat pemangkasan suku bunga. Adapun sektor-sektor yang akan diuntungkan dari penurunan suku bunga adalah perbankan, properti, menara telekomunikasi, dan teknologi.

  • Melandainya inflasi berpotensi mendorong pemulihan daya beli masyarakat, terutama segmen menengah ke bawah. Pemulihan daya beli akan menguntungkan emiten-emiten konsumer, di mana beberapa perusahaan menganggap inflasi salah satu kontributor sales yang lemah pada 2Q23, serta bank (perbaikan kualitas kredit) yang menyasar segmen tersebut.


Berita Korporasi

🏠 Laba ACES 1H23 Tumbuh Solid +24,8% YoY

  • $ACES: Ace Hardware Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +24,8% YoY menjadi 302 miliar rupiah pada 1H23Pendapatan tumbuh +9,9% YoY menjadi 3,6 triliun rupiah, didorong pertumbuhan seluruh segmen usaha: produk perbaikan rumah (+10,5% YoY), produk gaya hidup (+9,5% YoY), dan produk mainan (+13% YoY). Sejalan dengan itu, margin laba kotor juga naik menjadi 48,4% (vs. 1H22: 48,2%).

     

  • $SMGR: Semen Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +3,1% YoY menjadi 866 miliar rupiah pada 1H23Pendapatan tumbuh +2% YoY menjadi 17 triliun rupiah, didorong pendapatan luar negeri yang tumbuh +22,3% YoY seiring kuatnya pertumbuhan volume (+21,8% YoY). Volume penjualan domestik turun -4,3% YoY, tetapi blended average selling price (ASP) naik +4,5%. Dari sisi biaya, beban operasional turun -9,5% YoY akibat penurunan beban transportation and handling (-25,5% YoY).

     

  • $BSDE: Bumi Serpong Damai mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +159% YoY menjadi 1,2 triliun rupiah pada 1H23Pendapatan tumbuh +30% YoY menjadi 5 triliun rupiah, didorong pertumbuhan segmen komersial (+58% YoY), residensial (+34% YoY), dan land plot (+40% YoY). Sementara itu, pendapatan berulang (recurring income) tumbuh +9% YoY.

     

  • $HEAL: Medikaloka Hermina mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +23,1% YoY menjadi 202 miliar rupiah pada 1H23Pendapatan tumbuh +13,8% YoY menjadi 2,7 triliun rupiah, dengan pertumbuhan segmen rawat jalan sebesar +20% YoY dan rawat inap sebesar +8,6% YoY. Beban pokok pendapatan naik +17,4% YoY, menyebabkan penurunan margin laba kotor menjadi 35,8% (vs. 1H22: 37,7%). Beban usaha yang naik secara moderat (+4,5% YoY) dan penurunan beban keuangan (-9,9% YoY) mendorong pertumbuhan laba bersih.

     

  • $ENRG: Energi Mega Persada mengakuisisi 2 blok migas di Provinsi Riau melalui 2 anak usahanya dengan nilai yang tidak diumumkan. Pertama, EMP Energi Gandewa membeli 90% kepemilikan blok KKS Siak dari Pertamina Hulu Energi Siak. Kedua, EMP Energi Riau mengakuisisi 90% kepemilikan blok KKS Kampar dari Pertamina Hulu Energi Kampar. Kedua blok tersebut telah beroperasi dengan kapasitas produksi 2.200–2.600 barel per hari.


Musim Laba

πŸ•· Kinerja INDF dan ICBP 1H23 di Bawah Ekspektasi

Berikut adalah kinerja Group Indofood selama 2Q23 dan 1H23.

  • $INDF: Indofood Sukses Makmur mencatatkan laba bersih sebesar 1,7 triliun rupiah pada 2Q23 (+216% YoY; -55% QoQ), sehingga laba bersih kumulatif 1H23 mencapai 5,6 triliun rupiah (+92% YoY). Realisasi ini setara dengan 58% estimasi FY23 konsensus.

    • Laba bersih terdorong oleh peningkatan signifikan pendapatan keuangan bersih pada 2Q23 maupun 1H23, yang didorong laba selisih nilai tukar.

    • Di sisi lain, laba usaha tercatat hanya naik +0,4% YoY pada 1H23 (2Q23: +7% YoY), hanya mencapai 45% dari estimasi FY23 konsensus, di bawah ekspektasi.

    • Secara segmental, $ICBP menjadi penopang kinerja perusahaan, dengan laba usaha yang tumbuh +32% YoY pada 2Q23 dan +21% YoY 1H23, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan laba usaha secara keseluruhan.

  • $ICBP: Indofood CBP Sukses mencatatkan laba bersih sebesar 1,8 triliun rupiah pada 2Q23 (2Q22: -11 miliar rupiah; -55% QoQ) sehingga laba bersih kumulatif 1H23 menjadi 5,7 triliun rupiah (+197% YoY). Walaupun realisasi 1H23 ini terlihat lebih tinggi daripada ekspektasi (setara dengan 61% estimasi laba bersih FY23 konsensus), namun ini lebih disebabkan oleh kenaikan signifikan pendapatan keuangan dibandingkan kinerja inti perusahaan. Pada level laba usaha (EBIT), realisasi 7,1 triliun rupiah pada 1H23 (+21% YoY) hanya mencapai 46% estimasi FY23 konsensus, di bawah ekspektasi.

    • Sejalan dengan tren pada beberapa emiten konsumer lain, penjualan tergolong lemah dan kenaikan laba perusahaan ditopang oleh penurunan biaya bahan baku.

    • Penjualan pada 2Q23 tidak mengalami peningkatan (+0%YoY), sedangkan penjualan pada 1H23 naik sebesar +6% YoY namun hanya mencapai 48% estimasi FY23 konsensus.

    • Pertumbuhan laba usaha berasal dari penurunan biaya bahan baku (2Q23/1H23: -10/-1% YoY) dan efisiensi biaya operasional (2Q23/1H23: -2/+2% YoY).

    • Divisi mie instan menjadi penopang pertumbuhan dengan laba usaha yang tumbuh +53% YoY pada 2Q23 dan +42% YoY pada 1H23, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan secara keseluruhan, yang didorong oleh penurunan biaya bahan baku sebab penjualan hanya naik +0%  YoY pada 2Q23  dan +8% YoY pada 1H23.


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$AMRT

+5,93%

$ANTM

+2,77%

$RMKE

+2,84%

$MAPI

+2,53%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$BMTR

-11,11%

$SCMA

-8,33%

$ASSA

-9,34%

$MNCN

-7,94%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Berita Lainnya

πŸ”₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa pemerintah sedang merumuskan insentif tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN0% bagi kendaraan listrik dan berencana menghapus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi impor mobil listrik completely built up (CBU). Saat ini, mobil CBU dikenakan PPnBM 125%, bea masuk 50%, dan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 10%. Pemerintah juga akan merevisi tenggat waktu minimum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil berbasis baterai sebesar 40% dari per 2024 menjadi per 2026.

  • Pemerintah menargetkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 48.118 unit pada 2030, dengan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) ditargetkan mencapai 196.179 unit. Per Juli 2023, jumlah SPKLU yang sudah beroperasi mencapai 842 unit, sementara SPBKLU 1.346 unit.

  • BMKG mengatakan bahwa 63% wilayah di Indonesia telah memasuki  musim kemarau dan terdampak oleh El Nino. Fenomena El Nino tahun ini diperkirakan akan lebih kering dibandingkan dengan El Nino terakhir yang dialami Indonesia pada 2019.

  • Badan Statistik Nasional China (NBS) mengumumkan bahwa Caixin Manufacturing Purchasing Managers' Index berada di level 49,3 pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: 50,5), lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan di level 50,3. Ini merupakan Caixin Manufacturing Purchasing Managers' Index terendah dalam 6 bulan terakhir, serta menandai level kontraksi pertama sejak April 2023.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

βŒ› Permintaan Masih Tinggi, Batu bara Belum Kiamat?

Photo by: Stockbit

"Harga coal bisa naik turun, tapi produksi pasti naik terus karena harga di atas $100 itu masih cuan kotos-kotos.” β€” Yanuard

Seminggu terakhir, emiten di bursa Indonesia mulai merilis laporan keuangan kuartal dua tahun ini. Teruntuk investor batu bara tentu sangat menantikan perilisan LK Q2 untuk memprediksi ke mana arah saham batu bara ke depannya. Melalui tulisannya, Yanuard memberikan beberapa pandangan terhadap nasib saham batu bara ke depannya berdasarkan data yang telah ia kumpulkan. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini!

Sekilas tentang Yanuard

Yanuar Dananjaya adalah seorang dosen fakultas bisnis di salah satu universitas swasta ternama di Indonesia. Beliau menggunakan pendekatan metode analisis fundamental dan value investing dalam investasi. Pak Yanuar kerap kali membagikan tulisan yang memuat seputar ulasan hingga opini terkait fenomena ekonomi makro yang terjadi. Baca tulisan lainnya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso dan Michael Owen Kohana

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Anggaraksa Arismunandar

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (β€œStockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah β€œhttps://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri β€œ@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.