🎥 KIJA Resmikan Movieland, Serap Investasi US$3,5 Miliar / by Stockbit Snips

10 Juli 2023

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.731

+0,22%

Coal

138,0

-1,18%

Crude Oil

73,1

-1,03%

Gold

1.924

-0,01%

CPO

3.830

+1,94%

Nickel

20.606

-1,99%

Kawasan Industri Jababeka ($KIJAmeresmikan kawasan industri film dan televisi bernama Jababeka Movieland pada Sabtu (8/7). Kawasan yang memiliki luas 35 hektare ini mulai dibangun sejak 2008.

Jababeka Movieland sendiri merupakan bagian dari Jababeka Cikarang, sebuah township seluas 5.600 hektare yang terletak 35 km dari timur Jakarta. Komisaris Utama KIJA, Setyono Djuandi Darmono, mengatakan kepada Bisnis.com bahwa rata-rata investasi untuk 1 hektare adalah 100 juta dolar AS, yang mengindikasikan bahwa nilai investasi Jababeka Movieland mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Setyono mengatakan bahwa Jababeka Movieland kini telah memiliki fasilitas yang digunakan untuk kebutuhan shooting film Indonesia, seperti Apartemen Elvis dan Monroe, serta Hotel Ibis Style dan Sunerra Antero. Kawasan ini memang ditujukan untuk menjadi pusat industri film dan televisi layaknya Universal Studios di Amerika Serikat.

Permintaan lahan Jababeka Movieland berasal dari para production house untuk keperluan pembuatan FTV, layar lebar, sinetron, dan iklan. Bisnis.com melaporkan bahwa ada 150 film yang diproduksi di tahun pertama berdirinya Jababeka Movieland. Kawasan ini juga menjadi tempat produksi film box office berjudul Foxtrot Six yang dirilis pada Februari 2019.

Dalam acara peresmian Jababeka Movieland, KIJA juga menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFNdan Badan Perfilman Indonesia.

Key Takeaway

Jababeka Movieland dapat menjadi katalis positif tambahan bagi KIJA yang bisnis intinya memang ditopang dari segmen real estate. Meski demikian, biaya investasi yang digelontorkan sebesar ~100 juta dolar AS per hektare atau setara ~150 juta rupiah per meter persegi, tergolong premium dibandingkan kawasan industri lainnya, dengan pertimbangan telah adanya aset yang dibangun.

Berdasarkan posisi keuangan per 1Q23, KIJA memiliki kas dan setara kas sebesar ~1,59 triliun rupiah dengan Debt-to-Equity Ratio (DER) KIJA mencapai 0,77x.

Pada Senin (10/7), saham KIJA ditutup menguat +7,14% ke level 165 rupiah per saham.


Berita Korporasi

🚧 Nilai Kontrak Baru TOTL Tumbuh +110% YoY pada 1H23

  • $TOTL: Total Bangun Persada mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar +110,4% YoY menjadi 1,33 triliun rupiah selama 1H23, setara 51,2% dari target 2023. Sekretaris Perusahaan TOTL, Anggie S. Sidharta, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengikuti beberapa proses tender dengan nilai total sekitar 6,5 triliun rupiah.

  • $MTLAMetropolitan Land mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +7,4% YoY menjadi 756 miliar rupiah selama 1H23, setara 42% dari target 2023. Selama 1H23, MTLA juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan berulang (recurring revenue) sekitar +25% YoY.

  • $SMRA: Summarecon Agung mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +11% YoY menjadi 272,3 miliar rupiah pada Juni 2023. Selama 1H23, SMRA mencatatkan penurunan marketing sales sebesar -30,3% YoY menjadi 1,61 triliun rupiah, setara 32% dari target 2023.

  • $GOOD: Garudafood Putra Putri Jaya berencana menambah kegiatan usaha di bidang perdagangan obat tradisional atau jamu dan suplemen kesehatan untuk manusia melalui entitas anak, PT Sinarniaga Sejahtera (SNS). Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 15 Agustus 2023.

  • $RMKORoyaltama Mulia Kontraktorindo, perusahaan jasa penunjang pertambangan batu bara dan penyewaan alat-alat berat, berencana IPO maksimum 250 juta lembar (20%saham dengan harga penawaran 350–450 rupiah per saham. Potensi raihan dana mencapai 87,5–112,5 miliar rupiah, yang seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroanPenawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 24–28 Juli 2023, dengan rencana listing di BEI pada 1 Agustus 2023.


Unboxing by Stockbit

🗼 Komparasi TOWR, TBIG, MTEL: Siapa Yang Paling Menarik?

Masifnya pertumbuhan konsumsi internet di Indonesia khususnya pasca-pandemi dapat menjadi peluang bagi penyedia infrastruktur digital, salah satunya industri menara telekomunikasi. Meski demikian, 3 saham emiten menara telekomunikasi terbesar yang melantai di BEI – yakni Tower Bersama Infrastructure ($TBIG), Sarana Menara Nusantara ($TOWR), dan Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL) – saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang lebih rendah dari rata-rata Forecast EV/EBITDA mereka dalam 3 tahun terakhir.

Melalui Mini Unboxing Sektor Menara Telekomunikasi, kami menganalisis prospek dan tantangan yang dimiliki oleh TBIG, TOWR, dan MTEL. Beberapa insights yang dapat kamu temukan dalam tulisan ini antara lain:

  • Cakupan internet milik provider yang masih berfokus di Pulau Jawa dan Bali dapat menjadi keuntungan bagi pertumbuhan TOWR dan TBIG ke depan, sementara ekspansi internet ke luar Pulau Jawa dan Bali akan menguntungkan bagi MTEL.

  • Efisiensi dan konsolidasi base transceiver station (BTS) milik Indosat ($ISAT) dan Hutchison 3 Indonesia yang merger pada awal 2022 mengakibatkan turunnya pertumbuhan tenant bagi emiten menara. Namun, pemain menara telekomunikasi memprediksi bahwa efisiensi dan konsolidasi tersebut hanya berlangsung kurang lebih 2 tahun.

  • Persaingan harga data internet di sektor provider menekan pemain di industri menara telekomunikasi untuk menurunkan rata-rata tarif sewa dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, menurunnya perang harga provider dan melandainya gap harga sewa menara mengindikasikan bahwa emiten menara telekomunikasi dapat kembali menaikkan harga sewanya.

Dengan segala potensi serta tantangan yang dihadapi industri menara telekomunikasi saat ini, apakah saham emiten di dalamnya masih menarik untuk dikoleksi? Emiten mana yang masih memberikan potensi keuntungan ke depan? Simak selengkapnya di Mini Unboxing Sektor Menara Telekomunikasi.


💰 What to Watch for:

Beberapa data ekonomi yang rilis pekan lalu (3–7 Juli 2023):

  • Indonesia: S&P Global Manufacturing PMI Juni (52,5 vs Mei 50,3)

  • Tiongkok: Caixin Manufacturing PMI Juni (50,5 vs Mei 50,9)

  • Indonesia: Tingkat inflasi YoY Juni (3,52% vs Mei 4%)

  • Indonesia: Tingkat inflasi inti YoY Juni (2,58% vs Mei 2,66%)

  • Indonesia: Kunjungan turis asing YoY Mei (+166,4% vs April +276,3%)

  • Amerika Serikat: ISM Manufacturing PMI Juni (46 vs Mei 46,9)

  • Australia: Reserve Bank of Australia cash rate (4,1% vs Juni 4,1%)

  • Amerika Serikat: JOLTs Job Openings Mei (9,8 juta pekerjaan vs April 10,3 juta pekerjaan)

  • Indonesia: Cadangan devisa Juni (US$137,5 miliar vs Mei US$139,3 miliar)

  • Amerika Serikat: Tingkat pengangguran Juni (3,6% vs Mei 3,7%)

  • Amerika Serikat: Non-Farm Payrolls Juni (209 ribu pekerjaan vs Mei 306 ribu pekerjaan)

Jadwal cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (10–14 Juli 2023):

  • $ASBI: 5 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ASDM: 66 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ATAP: 0,12 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $BEER: 1,23 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $BIKE: 8,2 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $BINO: dividen tunai per saham akan diumumkan saat recording date pada 12 Juli 2023 (Cum date: 10 Juli)

  • $BPFI: 3,88 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $CITA: 10 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $CLPI: 61,38 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $CTRA: 15 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ECII: 5 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ERAA: 19 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ERTX: 11,66 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $FISH: 470 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $GTBO: 6,13 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $HOKI: 1 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $INDR: 240 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $IPCC: 49,77 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $ISSP: 6 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $KDSI: 75 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $LIFE: 177 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $LION: 4 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $LPGI: 54 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $MNCN: 5 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $NCKL: 22,19 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $PGLI: 1 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $PWON: 6,5 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $SMDR: 30 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $SMMT: 47 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $SUNI: 3 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $TRST: 5 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $UNIQ: 3,65 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

Jadwal cum date rights issue di pasar reguler dan negosiasi pada pekan ini (3–7 Juli 2023):

  • $AGRS: dengan perbandingan 2 : 1 di harga 100 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $CSAP: dengan perbandingan 91 : 25 di harga 700 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $MPPA: dengan perbandingan 164 : 133 di harga 80 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $PKPK: dengan perbandingan 1 : 1 di harga 400 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $SLIS: dengan perbandingan 1 : 1 di harga 168 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $SIPD: dengan perbandingan 1.000.000 : 373.384 di harga 1.000 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $WICO: dengan perbandingan 450.721 : 453.538 di harga 100 rupiah/lembar (Cum date: 10 Juli)

  • $BSML: dengan perbandingan 46.255.625 : 10.000.000 di harga 300 rupiah/lembar (Cum date*: 11 Juli)

*Jadwal sementara berdasarkan prospektus awal yang belum masuk ke situs web KSEI. Jadwal dapat berubah jika proses rights issue mundur.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$BBHI

+7,60%

$BSDE

+4,21%

$DOID

+5,26%

$LSIP

+3,79%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$PNLF

-2,52%

$BTPS

-2,25%

$ARTO

-2,48%

$EMTK

-2,04%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Bank Indonesia mengumumkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun menjadi 127,1 pada Juni 2023 (vs. Mei 2023: 128,3).

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJKmencatat bahwa dana pihak ketiga (DPKperbankan tumbuh sebesar +6,55% MoM menjadi 8.007 triliun rupiah pada Mei 2023 (vs. April 2023: +6,82% MoM). Perlambatan pertumbuhan DPK pada Mei 2023 terjadi seiring pengetatan likuiditas global dan penurunan pertumbuhan simpanan giro.

  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitanmengeklaim bahwa Australia akan mengekspor hingga 120 ribu ton lithium ke Indonesia. Luhut menyebut bahwa sebanyak 60 ribu ton lithium akan diproses di Morowali, dengan Australia ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut.

  • Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengeklaim bahwa Vale Indonesia ($INCObersedia mendivestasi hingga 14% sahamnya kepada pemerintah Indonesia, lebih besar dari kewajiban awal yang sebesar 11%. Arifin juga mengatakan bahwa Vale tetap menginginkan pengendalian operasional dan konsolidasi finansial. Hingga kini, Vale belum mengajukan penawaran harga saham divestasi dan Kementerian ESDM memberikan tenggat waktu untuk pengajuan tersebut hingga Desember 2024.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🤔 Apakah Bisa Kaya dari Saham?

Photo by: Stockbit

"What you need to know is saham itu modalnya uang, kalau uang yang dimodalkan kecil maka hasilnya kecil.” — Prabaniswara

Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda saat memasuki pasar modal. Ada yang ingin “mempekerjakan” uangnya untuk menghasilkan uang lain hingga ingin kaya dari pasar modal. Namun, pertanyaannya adalah apakah semua investor bisa kaya dari saham? Jika bisa, bagaimana caranya dan apakah kaya dari saham adalah hal yang memungkinkan? Dalam tulisannya, Prabaniswara memberikan pandangan mengenai hal berikut. Temukan jawaban lengkapnya pada tulisan berikut!

Sekilas tentang Prabaniswara

Seorang part time trader yang menggunakan teknikal, bandarmologi serta fundamental dalam melakukan analisis. Prabaniswara sering membahas seputar psikologi market, fundamental, teknikal serta bandarmologi dalam tulisannya di Stream. Simak tulisan lainnya dari Prabaniswara di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso dan Syanne Gracetine

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Rahmanto Tyas Raharja, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Michael Owen Kohana, Anggaraksa Arismunandar

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.