Daily Market Performance 🚀

IHSG	Foreign Flow	Kurs USD/IDR	Gold
8.389 +0,26%	+Rp384,9 miliar	16.703 +0,08%	4.132 +0,37%

Oil	Coal	CPO	Nickel
64,5 -0,95%	112,5 +1,12%	4.125 -0,29%	15.053 -0,36%

👋 Stockbitor!

Merdeka Copper Gold ($MDKA) dan Merdeka Battery Materials ($MBMA) telah mengumumkan data kinerja operasional selama 9M25 [lihat tabel]. Berikut beberapa poin penting dari update kinerja operasional ini.

Seluruh komoditas mengalami peningkatan volume produksi secara kuartalan dan berimplikasi pada peningkatan volume penjualan secara kuartalan pada 3Q25. Secara kumulatif selama 9M25, volume produksi seluruh komoditas mencatatkan kinerja yang relatif sejalan dengan guidance 2025 yang telah direvisi pada 1H25.
MBMA juga menyampaikan bahwa perseroan kembali memulai produksi nickel matte pada 4Q25 setelah memperoleh kontrak dengan ketentuan ekonomi yang menguntungkan. Sebelumnya, produksi nickel matte diberhentikan sejak 1Q25 seiring margin yang tipis.
Anak usaha MDKA, Merdeka Gold Resources ($EMAS) mengumumkan telah memulai aktivitas kegiatan penambangan sejak 1 Oktober 2025 dengan penumpukan bijih pertama (ore stacking) dijadwalkan pada November 2025. Selain itu, konstruksi proyek Pani berjalan sesuai jadwal dengan tingkat penyelesaian keseluruhan mencapai 83%. Produksi emas pertama ditargetkan pada 1Q26.

Key Takeaway

Berdasarkan data kinerja operasional selama 9M25, MDKA dan MBMA berpotensi mencatatkan peningkatan laba usaha secara kuartalan pada 3Q25. Peningkatan kinerja MBMA secara kuartalan didorong oleh tren kenaikan volume penjualan bijih limonit dan nickel pig iron, yang diikuti peningkatan cash margin pada kedua produk seiring efisiensi biaya. Sementara itu, selain peningkatan volume penjualan dan cash margin dari bisnis nikel, peningkatan kinerja MDKA juga didorong oleh kenaikan volume penjualan emas (+30% QoQ), meski cash margin segmen emas sedikit turun (-4% QoQ).

⛏️ BUMI Dikabarkan Akan Ekspansi Bisnis ke Bauksit dan Alumina

$BUMI: Bloomberg Technoz melaporkan bahwa Bumi Resources akan mengakuisisi 45% saham perusahaan tambang bauksit PT Laman Mining dari PT Supreme Global Investment senilai 59,1 juta dolar AS atau ~985 miliar rupiah. Advisor BUMI, Christopher Fong, mengatakan kepada Bloomberg Technoz bahwa akuisisi PT Laman Mining merupakan upaya perseroan untuk mendiversifikasi bisnis mineral ke portofolio bauksit dan alumina. Bloomberg Technoz menyebut bahwa BUMI juga akan mengakuisisi 55% saham anak usaha PT Laman Mining yang sedang mengembangkan proyek pabrik alumina, PT Supreme Alumina Indonesia. Direktur Utama PT Laman Mining, Agustinus Tan, mengatakan kepada Bloomberg Technoz bahwa PT Supreme Alumina Indonesia tengah menyiapkan pabrik alumina bernilai ~1,5 miliar dolar AS atau ~25 triliun rupiah dengan target konstruksi pada 2Q26 dan target operasional secara komersial selepas 1 tahun masa konstruksi. Proyek tersebut ditargetkan akan menghasilkan 2,4 juta ton alumina per tahun, dengan kapasitas input sekitar 7,9 juta ton bauksit per tahun.
$GOTO: GoTo Gojek Tokopedia dalam klarifikasi kepada BEI mengatakan bahwa agenda RUPSLB akan disampaikan pada 25 November 2025, setelah ditelaah secara menyeluruh oleh jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pemangku kepentingan. GOTO juga menjelaskan bahwa pemberitaan media yang menyebutkan escrow fund sebesar 300 juta dolar AS di Singapura terkait rumor buyout saham GOTO milik Telkomsel — anak usaha Telkom Indonesia ($TLKM) — adalah tidak benar dan menyesatkan.
$ARCI: Pemegang saham Archi Indonesia, PT Basis Utama Prima, menjual ~1,52 miliar (6,12%) saham ARCI, berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Oktober 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan PT Basis Utama Prima di ARCI turun dari 6,12% menjadi tidak ada, sementara kepemilikan masyarakat meningkat dari 8,88% menjadi 15%. Berdasarkan data KSEI, PT Basis Utama Prima telah menjual saham ARCI sejak 2 Oktober 2025.
$UANG: Pakuan mengumumkan bahwa Hapsoro telah membeli ~234,2 juta saham UANG dari pengendali perseroan, PT Sirius Surya Sentosa, dengan harga rata–rata 467 rupiah per lembar pada 7 November 2025. Harga transaksi tersebut lebih rendah sekitar -78,5% dibandingkan harga saham UANG pada penutupan bursa di hari yang sama. Total nilai transaksi mencapai ~109,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Hapsoro di UANG naik dari tidak ada menjadi 19,35%, sementara porsi kepemilikan langsung PT Sirius Surya Sentosa turun dari 60,35% menjadi 41%.
$PTPP: PT PP berencana mendivestasikan 81% kepemilikan saham di PT PP Infrastruktur kepada pihak non–afiliasi, PT Varsha Zamindo Laksana, senilai ~1,4 triliun rupiah. Setelah transaksi ini rampung, porsi kepemilikan PTPP di PT PP Infrastruktur akan turun dari 99,15% menjadi 18,15%. Selain itu, PTPP juga berencana mendivestasikan 47,81% kepemilikan saham di PT Celebes Railway Indonesia kepada pihak non–afiliasi, PT Solra Energi Terbarukan, senilai ~282,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini rampung, PTPP tidak memiliki kepemilikan di PT Celebes Railway Indonesia. Kedua rencana transaksi ini merupakan bagian dari strategi PTPP untuk menata ulang portofolio bisnisnya, sehingga dapat lebih berfokus pada bisnis inti. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 18 Desember 2025.
$TPIA: Direktur Chandra Asri Pacific, Andre Khor, mengatakan bahwa Aster Chemicals and Energy Pte Ltd. — joint venture antara TPIA dan Glencore — akan mengalokasikan dana sebesar 2 miliar dolar AS untuk berinvestasi di Singapura. Dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi jaringan SPBU Esso di Singapura dari ExxonMobil, mengembangkan aset di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, serta membangun fasilitas produksi bahan bakar penerbangan hijau (green avtur). Untuk mengembangkan green avtur, Aster akan bekerja sama dengan Aether Fuels. Proyek tersebut akan memproduksi hingga 50 barel bahan bakar per hari, dengan pembangunan proyek pada 2026 dan target operasional secara komersial pada 2028.
$SMIL: Direktur Utama Sarana Mitra Luas, Hadi Suhermin, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan sebesar 600 miliar rupiah pada 2026, naik sekitar +33–39% YoY dari target 2025 di kisaran 432–450 miliar rupiah. Hadi menjelaskan bahwa target tersebut didasarkan pada potensi recurring income dari penyewaan jasa alat berat di sektor tambang batu bara. Sebelumnya, SMIL memperluas lini usaha ke sektor pertambangan di Painan, Sumatera Barat melalui skema joint operation dengan sejumlah mitra strategis di bawah payung PT Sarana Cipta Minergi, serta menggandeng PT Barakara dan PT ATOZ sebagai pemilik izin usaha pertambangan. Dalam proyek tambang tersebut SMIL bertindak sebagai penyedia alat berat utama. Tambang tersebut ditargetkan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 200.000 ton per bulan, dengan potensi peningkatan kapasitas produksi hingga 500.000 ton per bulan.

Top Gainer 🔥

$BRPT	$JPFA	$ELSA	$CLEO
+7,08%	+6,36%	+4,90%	+4,90%

Top Loser 🤕

$DEWA	$RAJA	$ARTO	$ENRG
-6,28%	-4,80%	-3,83%	-3,72%

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pada Rabu (12/11) bahwa pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2026 akan mencapai +5,3% YoY, lebih rendah dibandingkan target APBN 2026 di level +5,4% YoY. Meski demikian, Perry menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2026 masih dapat mencapai +5,4% YoY jika pemerintah mempercepat belanja fiskal. Untuk 2025 sendiri, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di level +5,1% YoY, tidak berubah dari proyeksi sebelumnya. Adapun pertumbuhan kredit pada 2026 diperkirakan berada di kisaran +8–12% YoY, dibandingkan target 2025 di kisaran +8–11% YoY. Terkait nilai tukar, Bank Indonesia memperkirakan rata–rata kurs rupiah terhadap dolar AS akan berada di level 16.440 pada 2025 dan 16.430 pada 2026. Bank Indonesia juga memperkirakan inflasi secara rata–rata akan mencapai 2,01% YoY pada 2025 dan 2,62% YoY pada 2026.
Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kepada Bloomberg bahwa harga minyak sawit dapat mencapai 5.000 ringgit per ton pada 1H26 jika pemerintah melanjutkan wacana penerapan campuran biodiesel 50% atau B50. Implementasi B50 sendiri dapat menekan ekspor minyak sawit Indonesia. Sekretaris Jenderal Gapki, M. Hadi Sugeng Wahyudiono, menyebut bahwa implementasi B50 berpotensi memangkas total ekspor minyak sawit Indonesia menjadi 26 juta ton pada 2026, dari estimasi tahun ini sebesar 31 juta ton. Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada Oktober 2025 bahwa pemerintah berencana menerapkan B50 pada 2H26 serta tengah mempertimbangkan opsi implementasi domestic market obligation (DMO) pada minyak sawit untuk menjaga suplai program B50.
Direktur Barito Renewables Energy ($BREN), Hsing Chee Chiam, mengatakan bahwa pihaknya akan mengalokasikan capex ~250 juta dolar AS pada 2026, lebih tinggi dibandingkan alokasi capex 2025 di ~210 juta dolar AS (vs. realisasi capex 9M25: ~100 juta dolar AS). Mayoritas anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan PLTP Wayang Windu Unit 3 sebesar 30 MW dan PLTP Salak Unit 7 sebesar 40 MW, yang masing–masing ditargetkan beroperasi pada 4Q26.
Direktur Barito Pacific ($BRPT), David Kosasih, mengatakan dalam paparan publik pada Rabu (12/11) pada bahwa pihaknya belum berencana membawa PT Griya Idola untuk IPO dalam waktu dekat. David menyebut bahwa PT Griya Idola sedang berfokus untuk mengembangkan bisnis existing dan hanya akan melaksanakan IPO ketika perusahaan tersebut benar–benar siap. David juga menegaskan bahwa tidak ada rencana akuisisi Nusa Raya Cipta ($NRCA) oleh PT Griya Idola untuk memperkuat bisnis properti.
Budi Starch & Sweetener ($BUDI) akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~31,4 miliar rupiah atau 7 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~3% per Rabu (12/11). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 20 November 2025, sementara pembayaran pada 11 Desember 2025.
Master Print ($PTMR) mengumumkan bahwa Deep Source Pte. Ltd. — perusahaan investasi asal Singapura — telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi PTMR dari pengendali existing, Mitra Pack ($PTMP). Total nilai transaksi serta waktu penyelesaian belum diumumkan. Setelah transaksi ini rampung, Deep Source Pte. Ltd. akan menjadi pengendali baru PTMR.

➗ Kombinasi Rasio Keuangan yang Bikin Analisa Makin Tajam

"Insight terbaik sering muncul bukan dari satu angka, tapi dari hubungan antarangka.” — parahitairawan

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Dalam melakukan analisis investasi, banyak investor hanya fokus ke satu rasio, padahal insight paling kuat justru muncul ketika beberapa rasio dipakai secara bersamaan. Dalam tulisannya, penulis membongkar 10 pasangan rasio yang bisa membuka “lapisan kedua” dari analisa fundamental. Mulai dari ROE & DER untuk ukur profit tanpa utang berlebih, hingga FCF Yield & P/E Ratio untuk tahu apakah valuasi benar–benar murah atau jebakan. Yuk simak ulasan selengkapnya dalam tulisan parahitairawan berikut ini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.