šŸ›« Rencana Penggabungan Pelita Air–GIAA Berlanjut di Tengah Revisi Nilai Private Placement / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance šŸš€

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.367 -0,29%-Rp649,3 miliar16.689 +0,21%4.151 +0,69%
Oil Coal CPO Nickel
64,3 +0,34%114,3 -1,25%4.139 +0,66%15.108 +0,32%

šŸ‘‹ Stockbitor!

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan pada Senin (10/11) bahwa rencana penggabungan antara Pelita Air dan Garuda Indonesia ($GIAA) masih terus berproses di bawah koordinasi Pertamina dan Danantara. Komunikasi antara Pertamina melalui Pelita Air dan GIAA sendiri sudah dimulai, dengan segala proses akan dilaporkan kepada Danantara untuk pengambilan keputusan.

Bagi Pertamina, proses penggabungan ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi portofolio bisnis guna memperkuat fokus perusahaan pada bisnis inti. Sementara itu, CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa meski rencana aksi korporasi ini masih dalam tahap kajian, penggabungan keduanya ditujukan agar operasional maskapai milik negara bisa lebih efisien dan produktif dengan mengoptimalkan aset yang ada.

Update terkait proses penggabungan kedua perusahaan muncul di tengah revisi turun potensi perolehan dana dari private placement GIAA menjadi ~23,7 triliun rupiah, dari sebelumnya ~1,85 miliar dolar AS atau 30,8 triliun rupiah dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS di 16.686. Penurunan tersebut disebabkan oleh rencana setoran modal tunai dari PT Danantara Asset Management yang lebih rendah dari sebelumnya ~1,4 miliar dolar AS atau ~24 triliun rupiah menjadi 17 triliun rupiah, sementara rencana konversi pinjaman pemegang saham (shareholder loan) tidak berubah di level 405 juta dolar AS atau ~6,8 triliun rupiah.

GIAA juga menghapus ekspansi armada dari tujuan penggunaan dana berdasarkan keterbukaan informasi yang baru, tetapi tetap mempertahankan tujuan penggunaan dana untuk modal kerja dan operasional perseroan, modal kerja dan operasional Citilink, serta pelunasan utang pembelian bahan bakar Citilink. Dengan perubahan nilai private placement ini, dilusi kepemilikan saham publik juga berubah dari sebelumnya turun ke level 5,03% menjadi ke level 6,17%. Sebelum rencana aksi korporasi ini dilakukan, porsi pemegang saham publik di GIAA mencapai 27,47%. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 12 November 2025.

Sebelumnya, COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan kepada Bloomberg Technoz pada Oktober 2025 bahwa Danantara akan menggelar rights issue untuk GIAA setelah perseroan merampungkan private placement. Rencana ini ditujukan untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham publik yang terdilusi setelah private placement.

Key Takeaway

Rencana penggabungan dengan Pelita Air kemungkinan merupakan alternatif dari rencana ekspansi armada GIAA. Sebagai perbandingan kinerja, GIAA masih membukukan rugi bersih per 9M25, sementara Pelita Air mencatatkan laba bersih per 2024 seiring efisiensi biaya yang lebih baik meski secara skala masih jauh lebih kecil dibandingkan GIAA [lihat tabel].

🚘 GOTO Sebut Belum Ada Kesepakatan dengan Grab

  • $GOTO: GoTo Gojek Tokopedia pada Selasa (11/11) mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa belum ada kesepakatan yang dicapai terkait potensi transaksi dengan Grab. GOTO juga menyebut bahwa RUPSLB yang akan digelar pada 17 Desember 2025 merupakan bagian dari praktik tata kelola rutin dan tidak terkait dengan aksi korporasi apa pun. Dalam kabar terpisah, Bloomberg melaporkan bahwa sejumlah pemegang saham GOTO — antara lain, SoftBank Group Corp., Provident Capital Partners, dan Peak XV — berupaya mengganti Patrick Walujo dari posisinya sebagai direktur utama perseroan untuk membuka jalan bagi transaksi dengan Grab. Bloomberg mengatakan bahwa Patrick, SoftBank, Peak XV, dan Grab menolak mengomentari isu ini, sementara Provident belum menanggapi permintaan komentar.
  • $ITMG: Indo Tambangraya Megah mencatatkan laba bersih sebesar 40 juta dolar AS pada 3Q25 (+52% QoQ, -72% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 131 juta dolar AS (-52% YoY), di bawah ekspektasi karena hanya setara 56% estimasi 2025F konsensus (vs. rata–rata 2 tahun terakhir: 77% realisasi tahunan). Pertumbuhan laba bersih secara kuartalan pada 3Q25 didukung oleh ekspansi margin laba kotor ke level 22,7% (+229 bps QoQ) seiring turunnya cash cost per ton (-6% QoQ) dan stripping ratio menjadi 9,3x (vs. 2Q25: 9,8x). Pendapatan pada 3Q25 naik +3% QoQ akibat kenaikan volume penjualan (+7% QoQ), meski harga jual rata–rata turun -4% QoQ. Selama 9M25, laba bersih masih tertekan oleh melemahnya harga jual rata–rata menjadi 77 dolar AS per ton (-21% YoY), yang membuat margin laba kotor selama 9M25 turun menjadi 23,9% (-505 bps YoY). Pendapatan selama 9M25 sendiri turun menjadi 1,4 miliar dolar AS (-17% YoY), di bawah ekspektasi karena hanya setara 68% estimasi 2025F konsensus (vs. rata–rata 2 tahun terakhir: 74% realisasi tahunan).
  • $ASII: Astra International mencatatkan penjualan wholesales mobil sebesar 34,9 ribu unit pada Oktober 2025 (-20% YoY, +4% MoM), dengan dua merek utama ASII — yakni Toyota+Lexus dan Daihatsu — masing–masing mengalami penurunan wholesales sebesar -24% YoY dan -16% YoY. Hasil ini membuat wholesales mobil ASII selama 10M25 mencapai 332,4 ribu unit (-17% YoY), dengan market share turun ke level 52,3% (vs. 10M24: 56,5%).
  • $MAPB: Beberapa anggota direksi dan komisaris Map Boga Adiperkasa — yakni, Virendra Prakash Sharma, Jap Janti Kusuma Jaya, Liryawati, Anthony Valentine McEvoy, dan Susiana Latif — menjual total ~7,1 juta saham MAPB di harga 1.600 rupiah per lembar pada 5 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~11,4 miliar rupiah. Setelah transaksi–transaksi ini, porsi kepemilikan masing–masing turun menjadi 0% (tidak ada). Transaksi ini ditujukan untuk divestasi.
  • $SCMA: Surya Citra Media akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~571,2 miliar rupiah atau 9 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~2,5% per Selasa (11/11). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 18 November 2025, sementara pembayaran pada 9 Desember 2025.
  • $UNTR: Sekretaris Perusahaan United Tractors, Ari Setiyawan, mengatakan bahwa pihaknya merevisi turun target penjualan alat berat merek Komatsu selama 2025 dari 4.600 unit menjadi 4.500 unit. Jika tercapai, target baru tersebut mengimplikasikan pertumbuhan sebesar +1,8% YoY dibandingkan realisasi selama 2024. Ari menjelaskan bahwa revisi turun target tersebut mempertimbangkan tingkat penjualan alat berat ke sektor pertambangan dan kehutanan yang lebih rendah dari target awal, seiring realisasi produksi batu bara nasional tahun ini yang diperkirakan melandai serta kebutuhan alat berat sektor kehutanan — khususnya di area Sumatera — yang sudah relatif terpenuhi. Selama 9M25 sendiri, UNTR mencatatkan penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 3.653 unit (+10% YoY), didukung oleh carry–over dari penjualan tahun lalu, dengan market share turun ke level 22% (vs. 9M24: 27%).
  • $PJHB: Pemegang saham Pelayaran Jaya Hidup Baru, John Veter Firdaus, membeli 9,5 juta saham PJHB dengan harga rata–rata 1.000 rupiah per lembar pada 10 November 2025, lebih tinggi sekitar +56,3% dari harga saham PJHB pada penutupan bursa di hari yang sama. Total nilai transaksi mencapai 9,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung John Veter Firdaus di PJHB naik dari 4,51% menjadi 5%.

Top Gainer šŸ”„

$BUMI $DEWA $ISAT $ERAA
+32,00%+12,06%+7,25%+4,67%

Top Loser šŸ¤•

$TCPI $ARTO $MAPI $TINS
-5,33%-5,00%-4,93%-3,21%

ā€ŠšŸ”„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel pada Oktober 2025 akan tumbuh +4,3% YoY dan +0,6% MoM, didorong oleh penjualan mayoritas kelompok seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang persiapan Natal. Pada September 2025 sendiri, penjualan ritel tercatat tumbuh +3,7% YoY, meski terkontraksi -2,4% MoM (vs. Agustus 2025: +3,5% YoY, +0,6% MoM), lebih rendah dibandingkan perkiraan Bank Indonesia yang mengekspektasikan pertumbuhan +5,8% YoY dan -0,3% MoM.
  • Kementerian Perdagangan mencatat bahwa ekspor timah olahan (refined tin) dari Indonesia pada Oktober 2025 hanya mencapai ~2.643 ton (-53,9% YoY, -45,4% MoM).
  • Direktur Jenderal di Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, pada Senin (10/11) mengumumkan 24 perusahaan yang terkontaminasi radioaktif di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate, Banten. Perusahaan–perusahaan tersebut berasal dari berbagai industri, meliputi peleburan logam, pengelola limbah B3, hingga perusahaan makanan olahan berbahan baku unggas Charoen Pokphand Indonesia ($CPIN) serta PT Nikomas Gemilang yang merupakan pabrik sepatu untuk beberapa merek global seperti Nike, Adidas, dan Puma. Jumlah perusahaan terpapar radioaktif yang diumumkan pemerintah tersebut lebih banyak 2 perusahaan dibandingkan pengumuman pada bulan sebelumnya. Pada Oktober 2025, pemerintah menyebut ada 22 perusahaan yang terkontaminasi Cesium–137 di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate, tetapi saat itu pemerintah belum mengumumkan identitas masing–masing perusahaan. Pada akhir Oktober 2025, CPIN mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan dan/atau entitas usahanya tidak memiliki fasilitas produksi di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate yang termasuk di dalam 22 pabrik yang terdampak atas proses dekontaminasi radioaktif.
  • Pemegang saham Futura Energi Global ($FUTR) pada Senin (10/11) menyetujui pengangkatan Anggara Suryawan sebagai direktur utama, menggantikan Tonny Agus Mulyantono. Sementara itu, Jenderal Polisi (Purn) Sutanto diangkat sebagai komisaris utama dan Harry Maryanto Supoyo sebagai komisaris. Anggara sendiri mengatakan bahwa pihaknya akan memulai reaktivasi eksplorasi panas bumi pada 1Q26, di mana eksplorasi tahap awal akan dimulai melalui pengembangan kapasitas 30 MW di Purwokerto, Jawa Tengah dengan estimasi investasi mencapai 120 juta dolar AS. Proses pengeboran ditargetkan dapat dimulai pada akhir tahun depan, setelah penyusunan studi kelayakan dan persiapan teknis rampung. FUTR juga akan mengeksekusi proyek PLTS terapung di kawasan Danau Nusa Dua, Bali yang direncanakan mulai berjalan pada 2Q26.
  • The Australian melaporkan bahwa Pyridam Farma ($PYFA) telah memberikan penawaran untuk mengakuisisi fasilitas produksi obat di Adelaide, Australia Selatan milik Mayne Pharma (ASX: MYX), meski tidak merinci lebih lanjut terkait detail penawaran tersebut termasuk nilai penawarannya. Selain PYFA, The Australian melaporkan bahwa beberapa perusahaan private equity seperti Genesis Capital dan Anchorage Capital Partners juga berminat terhadap aset tersebut. Narasumber The Australian mengatakan bahwa sebagian daya tarik aset tersebut adalah nilai tanahnya, yang diperkirakan mencapai sekitar setengah dari total nilai penawaran.
  • Komisaris Utama Ancara Logistics Indonesia ($ALII), Nalinkant Amratlal Rathod, membeli 2,1 juta saham ALII dengan harga rata–rata 555 rupiah per lembar pada 5 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~1,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Nalinkant Amratlal Rathod di ALII naik dari 2,21% menjadi 2,23%.

šŸ“ž Sinyal Besar dari Pergerakan Kecil Untuk IHSG

"Bisa disebut, kita ada di awal — EM BULL CYCLE.ā€ — VarelJoanK

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Pasar negara berkembang tampaknya sedang bersiap memasuki fase bullish jangka panjang, bukan hanya rebound sementara. Dalam tulisannya kali ini, VarelJoanK menyoroti berbagai indikator penting seperti yield obligasi China yang menyaingi AS dan premi risiko EM yang menurun drastis, tanda kuat bahwa kepercayaan global terhadap emerging market mulai pulih. Dengan valuasi yang masih menarik, potensi aliran dana besar bisa segera mengalir ke pasar seperti Indonesia. Simak analisis lengkap dan insight menariknya di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (ā€œStockbitā€), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.