.png)
Daily Market Performance 🚀
IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 8.166 +0,91% | +Rp3,79 triliun | 16.619 +0,08% | 4.040 +1,43% |
Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 64,7 +0,40% | 110,9 +0,86% | 4.228 -1,67% | 15.296 +0,14% |
đź‘‹ Stockbitor!
Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, mengatakan bahwa Danantara telah sepakat untuk menyediakan plafon kredit sebesar 210 triliun rupiah untuk pengembangan ~80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Farida menjelaskan bahwa Bank Negara Indonesia ($BBNI), Bank Mandiri ($BMRI), dan Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) masing–masing akan mengelola 66 triliun rupiah, sementara 12 triliun rupiah sisanya akan ditempatkan di Bank Syariah Indonesia ($BRIS). Lihat tabel di atas untuk mengetahui perbandingan plafon tersebut terhadap posisi kredit dan dana pihak ketiga dari himpunan bank milik negara (Himbara) saat ini.
Danantara sendiri belum mengomentari pernyataan dari Farida, sehingga sumber dana untuk plafon tersebut belum diketahui secara jelas. Sebelumnya, Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, pada awal Oktober 2025 menyampaikan bahwa Danantara dan Kementerian Keuangan akan menyalurkan dana tambahan kepada KDMP dalam rangka percepatan pembangunan fisik serta keperluan operasional gerai dan pergudangan. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa dukungan dari Kementerian Keuangan akan disalurkan melalui APBN, sementara Direktur Jenderal di Kementerian Keuangan, Askolani, menyebut bahwa alokasi tersebut dapat diambil dari anggaran transfer ke daerah maupun pos belanja lainnya. Pada RAPBN dan Nota Keuangan 2026 sendiri, disebutkan bahwa program KDMP akan diberi dukungan 83 triliun rupiah dari APBN yang akan disalurkan melalui Himbara.
Hingga saat ini, pembiayaan bagi KDMP yang telah dieksekusi juga melibatkan Himbara, mencakup: 1) penempatan sisa anggaran lebih (SAL) APBN 2025 senilai 16 triliun rupiah, dengan regulasi terkait telah diundangkan pada awal September 2025; serta 2) injeksi likuiditas senilai 200 triliun rupiah pada awal September 2025, yang mencakup insentif pengurangan biaya bunga dari ~3,8% menjadi 2% jika dana tersebut diperuntukan untuk penyaluran kredit KDMP.
Perkembangan terkait KDMP terbaru ini menyusul pemberitaan mundurnya timeline pelaksanaan program tersebut. Terbaru, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur fisik untuk ~80.000 KDMP akan rampung dan beroperasi pada Maret 2026, mundur dari target semula pada bulan ini. Per Selasa (28/10), baru 22.351 KDMP yang dinyatakan aktif, setara 28% dari target pemerintah. Sementara itu, 82.246 KDMP telah berstatus hukum, dengan 16.485 koperasi sudah memiliki gerai.
Key Takeaway
Kami menilai wacana pendanaan KDMP dari Danantara berpotensi menjadi sentimen positif bagi Himbara karena akan memberikan kepastian bahwa risiko eksekusi dan profitabilitas program KDMP tidak terbebankan ke permodalan perbankan. Namun, belum terdapat rincian terkait skema penempatan dana 210 triliun tersebut pada Himbara, termasuk suku bunga penempatan (jika ada). Dari sisi debitur sendiri, suku bunga kredit KDMP telah ditetapkan sebesar 6% dengan maksimum pembiayaan sebesar 3 miliar rupiah per koperasi dan tenor maksimum 72 bulan.
🛵 GOTO 3Q25: Adjusted EBITDA +21% QoQ, Revisi Naik Guidance 2025
- $GOTO: GoTo Gojek Tokopedia mencatatkan adjusted EBITDA sebesar 516 miliar rupiah pada 3Q25 (+21% QoQ, +239% YoY), sehingga adjusted EBITDA selama 9M25 mencapai 1,3 triliun rupiah (vs. 9M24: negatif 79 miliar rupiah). Peningkatan kinerja operasional ini menyebabkan rugi bersih pada 3Q25 menjadi 255 miliar rupiah (vs. 2Q25: rugi 375 miliar rupiah, 3Q24: rugi 1,7 triliun rupiah). Pendapatan pada 3Q25 meningkat menjadi 4,7 triliun rupiah (+9% QoQ, +21% YoY). Manajemen GOTO pun merevisi naik guidance adjusted EBITDA 2025 dari kisaran 1,4–1,6 triliun rupiah ke kisaran 1,8–1,9 triliun rupiah.
- $BUKA: Bukalapak mencatatkan adjusted EBITDA sebesar negatif 18 miliar rupiah pada 3Q25 (vs. 2Q25: negatif 14 miliar rupiah, 3Q24: negatif 168 miliar rupiah), sehingga adjusted EBITDA selama 9M25 mencapai negatif 53 miliar rupiah (vs. 9M24: negatif 193 miliar rupiah). Laba bersih tercatat sebesar 2,4 triliun rupiah pada 3Q25 (vs. 2Q25: 355 miliar rupiah, 3Q24: 155 miliar rupiah), yang utamanya disebabkan oleh kenaikan keuntungan investasi menjadi 2,1 triliun rupiah. Pendapatan cenderung flat secara kuartalan, berada di level 1,6 triliun rupiah pada 3Q25 (+1% QoQ, +66% YoY).
- $BRMS: Bumi Resources Minerals mencatatkan laba bersih sebesar 15 juta dolar AS pada 3Q25 (+76% QoQ, +123% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 38 juta dolar AS (+142% YoY), sejalan dengan ekspektasi karena setara 75% estimasi 2025F konsensus. Peningkatan laba bersih secara kuartalan pada 3Q25 utamanya didorong oleh tidak adanya one–off rugi atas penghapusan proyek pengembangan usaha (vs. 2Q25: rugi 6,5 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha pada 3Q25 turun secara kuartalan (-13% QoQ, +58% YoY) akibat beban pokok pendapatan yang naik lebih tinggi (+48% QoQ, +25% YoY) dibandingkan pertumbuhan pendapatan (+9% QoQ, +33% YoY). Hasil ini membuat laba usaha selama 9M25 mencapai 70 juta dolar AS (+144% YoY), masih sejalan dengan ekspektasi karena setara 75% estimasi 2025F konsensus. Secara operasional, penjualan emas tercatat sebesar 17.559 oz pada 3Q25 (+3% QoQ, -6% YoY), dengan harga jual rata–rata sebesar 3.402 dolar AS per oz (+2% QoQ, +34% YoY). Hasil ini membuat volume penjualan emas selama 9M25 mencapai 56.552 oz (+25% YoY), setara 80–83% target volume produksi 2025, dengan harga jual rata–rata sebesar 3.156 dolar AS per oz (+34% YoY).
- $INCO: Vale Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 27 juta dolar AS pada 3Q25 (+688% QoQ, +97% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 menjadi 52 juta dolar AS (+3% YoY), setara 61% estimasi 2025F konsensus. Laba usaha pada 3Q25 tercatat sebesar 33 juta dolar AS pada 3Q25 (vs. 2Q25: 0,4 juta dolar AS, 3Q24: 7 juta dolar AS) akibat pendapatan (+27% QoQ, +21% YoY) yang naik lebih tinggi dibandingkan beban pokok pendapatan (+12% QoQ, +11% YoY). Peningkatan pendapatan secara kuartalan pada 3Q25 utamanya didorong oleh pendapatan bijih nikel sebesar 39 juta dolar AS (vs. 2Q25: 2 juta dolar AS, 3Q24: tidak ada). Secara operasional, penjualan nickel matte tercatat sebesar 19.557 ton pada 3Q25 (+9% QoQ, +10% YoY), dengan harga jual rata–rata sebesar 12.272 dolar AS per ton (+1% QoQ, -5% YoY). Volume penjualan bijih saprolit tercatat sebesar 749 ribu ton pada 3Q25 (vs. 2Q25: 67 ribu ton, 3Q24: tidak ada). Hasil ini membuat volume penjualan nickel matte selama 9M25 tercatat sebesar 54.676 ton (+2% YoY), setara 77% target volume produksi 2025, dengan harga jual rata–rata sebesar 12.106 dolar AS per ton (-9% YoY). Volume penjualan bijih saprolit tercatat sebesar 896 ribu ton pada 9M25 (vs. 9M24: tidak ada).
- $MYOR: Mayora Indah mencatatkan laba bersih sebesar 683 miliar rupiah pada 3Q25 (+129% YoY, +43% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 1,85 triliun rupiah (-8% YoY), setara 63% estimasi 2025F konsensus (vs. 9M24: 67% realisasi 2024). Pemulihan laba bersih pada 3Q25 utamanya didorong oleh: 1) peningkatan laba usaha (+17% YoY, +23% QoQ) seiring perbaikan margin laba kotor (+80–90 bps YoY dan QoQ) dan opex yang moderat (-5% YoY, +23% QoQ); serta 2) keuntungan kurs sebesar 73 miliar rupiah (vs. 3Q24: rugi 257 miliar rupiah, 2Q25: rugi 10 miliar rupiah).
- $ISAT: Indosat mencatatkan laba bersih sebesar 1,2 triliun rupiah pada 3Q25 (+10% YoY, +22% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 menjadi 3,5 triliun rupiah (-7% YoY), setara 73% estimasi 2025F konsensus (vs. 9M24: 79% realisasi 2024). Secara operasional, laba usaha selama 9M25 turun -11% YoY akibat penurunan pendapatan (-2% YoY) dan kenaikan beban pokok pendapatan (+4% YoY), meski terdapat sedikit perbaikan pada 3Q25. Pada 3Q25, pendapatan naik +2% YoY dan 4% QoQ, utamanya didorong oleh pertumbuhan average revenue per user (ARPU) yang mencapai 40 ribu rupiah, menandai level tertinggi selama 2025. Selain itu, margin laba usaha pada 3Q25 juga naik secara kuartalan menjadi 18,4% (vs. 2Q25: 17,7% dan 3Q24: 19,6%).
- $TOBA: Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam lelang pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang diselenggarakan oleh Danantara. Juli menjelaskan bahwa prioritas perseroan saat ini adalah berfokus pada proyek–proyek yang sudah ada serta proyek yang berada di wilayah regional. Selain itu, Juli juga menegaskan bahwa TOBA tidak terlibat dalam patriot bonds yang diterbitkan Danantara.
- $ARTO: Bank Jago mencatatkan laba bersih sebesar 72 miliar rupiah pada 3Q25 (+100% YoY, +8% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 199 miliar rupiah (+132% YoY), setara 73% estimasi 2025F konsensus (vs. 9M24: 67% realisasi 2024). Lonjakan laba bersih selama 9M25 utamanya didorong oleh pertumbuhan Net Interest Income (+65% YoY) dan fee income (+53% YoY) yang lebih tinggi dibandingkan opex (+21% YoY), sehingga Pre–Provision Operating Profit (PPOP) meningkat +213% YoY. Total kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar +36% YoY per September 2025, dengan Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 8,3% selama 9M25 (vs. 9M24: 7,1%).
- $MIDI: Midi Utama Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 200 miliar rupiah pada 3Q25 (+41% YoY, +0% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 menjadi 591 miliar rupiah (+27% YoY), sejalan dengan ekspektasi karena setara 79% estimasi 2025F konsensus (vs. rata–rata 3 tahun terakhir: ~79%). Pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada 3Q25 utamanya didorong oleh penurunan opex di tengah pendapatan yang relatif flat (+0% YoY, +1% QoQ). Pendapatan pada 3Q25 masih ditopang pertumbuhan di wilayah luar Jawa (+15% YoY), yang diimbangi oleh kontraksi pendapatan di wilayah Jabodetabek (-16% YoY) dan Jawa di luar Jabodetabek (-5% YoY). Adapun beban penjualan serta beban umum dan administrasi pada 3Q25 masing–masing turun -5% YoY dan -7% YoY, sehingga laba usaha masih bertumbuh secara tahunan (+40% YoY, -2% QoQ).
- $ARNA: Arwana Citramulia mencatatkan laba bersih sebesar 98 miliar rupiah pada 3Q25 (-13% YoY, -1% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 302 miliar rupiah (-4% YoY), setara ~64% guidance 2025 dari manajemen. Laba bersih pada 3Q25 utamanya ditekan oleh pertumbuhan pendapatan yang melambat di tengah peningkatan beban pokok pendapatan akibat kenaikan beban pabrikasi (+27% YoY, +1% QoQ) dan bahan baku (+11% YoY, -5% QoQ), sehingga margin laba kotor pada 3Q25 turun secara tahunan ke level 29,6% (vs. 3Q24: 34,6%, 2Q25: 29,6%). Adapun margin laba usaha menurun secara tahunan ke level 17,5% (vs. 3Q24: 20%, 2Q25: 17,4%) di tengah penurunan opex (-11% YoY, +1% QoQ).
Top Gainer 🔥
$MDKA | $BRMS | $ADRO | $HRUM |
| +13,36% | +8,77% | +8,40% | +7,80% |
Top Loser 🤕
$DSSA | $AMRT | $TLKM | $EMTK |
| -3,53% | -3,37% | -3,24% | -2,54% |
 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

- Presiden AS, Donald Trump, memberikan tarif impor 0% untuk sejumlah komoditas mencakup kelapa sawit, kopi, kakao, hingga karet dari Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Sementara itu, tarif ekspor untuk barang lainnya dari ketiga negara tersebut tetap di level 19%. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia pada akhir pekan lalu. AS juga menandatangani perjanjian dengan Malaysia dan Thailand untuk memperkuat kerja sama dalam rantai pasok mineral kritis.
- Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Selasa (28/10) bahwa dia akan sebisa mungkin menghindari burden sharing dengan Bank Indonesia dalam menanggung biaya program pemerintah, sebagai upaya menjaga otonomi bank sentral. Bloomberg melaporkan bahwa pernyataan Purbaya tersebut dapat menjadi jaminan bagi investor, yang belakangan ini khawatir atas kebijakan burden sharing baru yang dapat membuat Bank Indonesia berada di bawah tekanan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pada September 2025 bahwa pihaknya akan membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder dan menanggung sebagian biaya bunganya untuk membantu membiayai program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang perumahan rakyat dan koperasi desa.
- Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada Selasa (28/10) bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan penerapan domestic market obligation (DMO) pada minyak sawit untuk pasokan bahan baku campuran biodiesel 50% (B50). Kebijakan DMO merupakan salah satu dari 3 opsi yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah untuk menyeimbangkan ekspor minyak sawit dengan kebutuhan domestik, dengan 2 opsi lain adalah meningkatkan produksi atau memperluas perkebunan.
- BEI menargetkan rata–rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2026 dapat mencapai 14,5 triliun rupiah, lebih tinggi +7,4% dari target 2025 di level 13,5 triliun rupiah. BEI sendiri mencatat bahwa RNTH sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025 mencapai 16,46 triliun rupiah, meningkat +28,1% YTD dari realisasi pada akhir 2024 di level 12,85 triliun rupiah. Terkait pencatatan emiten baru, BEI menargetkan 50 IPO pada 2026, naik dari target 2025 yang telah direvisi di level 45 IPO. Dari target 2026 tersebut, 6 IPO di antaranya ditargetkan berasal dari IPO lighthouse.
- Anak usaha Petrindo Jaya Kreasi ($CUAN) sekaligus pengendali Petrosea ($PTRO), PT Kreasi Jasa Persada, membeli ~1,5 juta saham PTRO dengan harga rata–rata ~6.538 rupiah per lembar pada 28 Oktober 2025. Total nilai transaksi mencapai ~10 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Kreasi Jasa Persada di PTRO naik dari 45,313% menjadi 45,328%.
- Hartadinata Abadi ($HRTA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Muamalat untuk penyediaan dan pengiriman emas bagi nasabah, yang mencakup pembelian emas batangan bermerek Emasku dengan kadar 99,99%. HRTA menyebut bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat posisi perseroan di pasar logam mulia, serta mendorong peningkatan kinerja operasional.
- Tower Bersama Infrastructure ($TBIG) mengumumkan bahwa perseroan telah mengalihkan seluruh saham treasuri perseroan yang setara ~1,5% total saham kepada pengendali perseroan, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. Transaksi ini dilakukan dengan harga 2.138 rupiah per saham atau senilai total ~749 miliar rupiah, lebih tinggi sekitar +14,9% dibandingkan harga saham TBIG per Rabu (29/10).
- Resource Alam Indonesia ($KKGI) mengumumkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum telah menunjuk perseroan sebagai pemrakarsa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah. Proyek bernilai 96 miliar rupiah ini akan menghasilkan listrik sebesar 6–10 MW, dengan rencana penjualan listrik kepada PLN wilayah Jawa Tengah. KKGI menyebut bahwa feasibility study terkait proyek ini telah selesai dilaksanakan dan menunggu persetujuan Kementerian Pekerjaan Umum. KKGI juga menjelaskan bahwa perseroan memiliki hak right to match dalam proses tender proyek ini yang akan digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
- Pengendali sekaligus Direktur Utama Impack Pratama Industri ($IMPC), Haryanto Tjiptodihardjo, membeli 3 juta saham IMPC dengan harga rata–rata 2.273 rupiah per lembar pada 28 Oktober 2025. Total nilai transaksi mencapai ~6,8 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Haryanto Tjiptodihardjo di IMPC naik dari 1,13% menjadi 1,14%.
- Segar Kumala Indonesia ($BUAH) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai 25 miliar rupiah atau 12,5 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~1,7% per Rabu (29/10). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 6 November 2025, dengan pembayaran pada 28 November 2025.
🎇 4 Hal Yang Mesti Dipahami Sebelum Bisa Cuan di Market
"Pasar itu guru yang kejam tapi jujur. Banyak yang terluka karena datang tanpa perlindungan." – JhonWong
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Banyak pemula terlalu fokus cari untung tanpa sadar kalau sebagian besar investor justru rugi karena faktor psikologis, ekspektasi yang salah, dan kurang manajemen risiko. Pasar modal bukan tempat cari kepastian, tapi tempat mengelola probabilitas. Di sinilah pentingnya paham nature pasar, disiplin pada rencana, dan tahu kapan harus mundur. Dalam tulisannya, JhonWong membagikan beberapa poin menarik yang mesti diperhatikan sebelum bisa 'make it' di pasar modal. Apa saja? Simak selengkapnya di sini!
Disclaimer:
Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.
Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.

IHSG
Foreign Flow
Kurs USD/IDR
Gold
Oil
Coal
CPO
Nickel
$MDKA
$BRMS
$ADRO
$HRUM
$DSSA
$AMRT
$TLKM
$EMTK