Daily Market Performance š
IHSG
6.830
-0,54%
Coal
131,1
-0,42%
Crude Oil
74,4
+0,41%
Gold
1.963
+0,42%
CPO
3.853
+0,08%
Nickel
20.810
-2,76%
š Stockbitor!
Sejumlah emiten properti residensial mulai mengumumkan realisasi marketing sales selama 1H23, antara lain CTRA, BSDE, SMRA, dan MTLA. Berikut rinciannya:
$CTRA: Ciputra Development mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +27% YoY menjadi 5,1 triliun rupiah selama 1H23, setara 57% dari target 2023. Segmen rumah tapak dan ruko berkontribusi 95% dari total marketing sales, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar +33% YoY dan +15% YoY. CTRA sendiri masih akan merilis sebuah proyek di Serpong dan 7 cluster baru di Surabaya, Medan, Jakarta, Tangerang, dan Makassar.
$BSDE: Bumi Serpong Damai mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +3% YoY menjadi 4,79 triliun rupiah selama 1H23, setara 54% dari target 2023. Segmen residensial berkontribusi 63% dari total marketing sales, sementara sisanya berasal dari segmen komersial. Berdasarkan produk, BSD City merepresentasikan 74% dari total marketing sales, diikuti oleh Grand Wisata Bekasi (10%) dan Kota Wisata Cibubur (7%).
$SMRA: Summarecon Agung mencatatkan penurunan marketing sales sebesar -30,43% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah selama 1H23, setara 32% dari target 2023. Segmen rumah menjadi kontributor utama marketing sales sebesar 58%, disusul oleh ruko (28%), kavling (7%), dan apartemen (7%).
$MTLA: Metropolitan Land mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +7,38% YoY menjadi 756 miliar rupiah selama 1H23, setara 42% dari target 2023. Direktur MTLA, Olivia Surodjo, mengatakan bahwa kontribusi terbesar realisasi tersebut disumbangkan oleh Metland Menteng, Wisteria, dan Metropolitan Mall Bekasi.
Secara keseluruhan, sebagian besar emiten properti residensial mencatatkan pertumbuhan marketing sales selama 1H23, kecuali SMRA. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh CTRA, di mana Head of Investor Relation CTRA, Aditya Ciputra Sastrawinata, mengatakan bahwa capaian tersebut dibantu oleh kondisi suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang kondusif.
CTRA dan BSDE berpeluang mencapai target marketing sales pada 2023 karena realisasinya per 1H23 telah melebihi 50% dari target. Kinerja marketing sales emiten properti residensial pada 1H23 sendiri masih tergolong baik mengingat berakhirnya insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) per September 2022 dan penurunan daya beli masyarakat imbas lonjakan inflasi.
Ke depan, prospek pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia dapat menjadi katalis positif bagi kinerja emiten properti residensial. Pemangkasan suku bunga dapat meningkatkan minat pembelian properti, khususnya mereka yang memilih skema pembayaran cicilan.
Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih dalam tentang prospek dan tantangan sektor properti residensial, kamu dapat membaca analisis selengkapnya lewat Mini Unboxing berikut ini!
š Laba Bersih IPCC pada 2Q23 Meningkat +260% YoY
$IPCC: Indonesia Kendaraan Terminal mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +260% YoY menjadi 37 miliar rupiah pada 2Q23, dengan pendapatan tumbuh sebesar +15% YoY menjadi 176 miliar rupiah. Selama 1H23, laba bersih IPCC tumbuh +74% YoY menjadi 79 miliar rupiah. Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan pendapatan yang tumbuh +21% YoY menjadi 367 miliar rupiah, antara lain didorong pendapatan jasa terminal (bongkar muat kargo) yang tumbuh +18% YoY.
$INCO: Vale Indonesia mencatatkan pertumbuhan produksi nikel matte sebesar +35% YoY menjadi 16.922 ton pada 2Q23. Selama 1H23, produksi nikel matte INCO tumbuh +28% YoY menjadi 33.691 ton. INCO mengatakan bahwa perbaikan fasilitas Furnace 2 pada 1Q23 memungkinkan perseroan untuk meningkatkan produktivitasnya secara signifikan.
$DMAS: Puradelta Lestari mencatatkan pertumbuhan marketing sales sebesar +0,5% YoY menjadi 1 triliun rupiah selama 1H23, setara 59,7% dari target 2023. Segmen lahan industri menjadi kontributor utama dengan penjualan mencapai 28,3 hektare, dengan konsumen utama berasal dari industri data center. Direktur DMAS, Tondy Suwanto, mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki permintaan lahan industri sekitar 90 hektare.
$BMTR: Pemegang saham Global Mediacom, MNC Asia Holding ($BHIT), membeli 123,8 juta lembar saham BMTR dengan harga yang tidak diumumkan. Menurut data KSEI per 13 Juli 2023, transaksi ini membuat kepemilikan BHIT di BMTR naik dari 28,74% menjadi 29,49%.
š° Jajaki Ekspor, Kilau Emas HRTA Sampai di Negeri India
Sejak awal 2023, harga saham Hartadinata Abadi ($HRTA) naik signifikan sebesar +109% YTD per 14 Juli 2023. Kenaikan harga saham HRTA tersebut terjadi seiring munculnya 3 perjanjian ekspor yang diteken oleh perseroan sejak awal tahun, dengan total volume penjualan sebesar 13,5ā14,5 ton hingga akhir 2023.Melalui Mini Unboxing ini, terdapat beberapa insights menarik yang kami bahas:
Kontrak ekspor yang diperoleh HRTA adalah kontrak jangka pendek berdurasi 3ā4 bulan atau 1 tahun, dengan margin dari ekspor lebih rendah dibandingkan penjualan domestik.
Di pasar dalam negeri, HRTA terus berinovasi dengan menciptakan berbagai produk baru emas berkadar 24 karat (logam mulia) seperti micro gold dan memperluas jaringan distribusinya melalui kolaborasi dengan Ranch Market, Matahari, dan Alfamart.
HRTA mencatatkan pertumbuhan penjualan di tengah tren penurunan permintaan emas di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yang menandakan perseroan secara konsisten berhasil merebut pangsa pasar dari para kompetitornya.
Dengan segala potensi dan tantangan yang dimiliki, apakah kenaikan harga saham HRTA masih bisa berlanjut? Bagaimana valuasi saham HRTA dibandingkan peers-nya saat ini? Simak selengkapnya di Mini Unboxing Saham HRTA berikut ini!
Saham Top Gainer Hari Ini š„
Saham Top Loser Hari Ini š¤
Performa Sektor Hari Ini š
š„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa indeks rasio gini Indonesia naik menjadi 0,388 pada Maret 2023 (vs. Sep 2022: 0,381 vs. Mar 2022: 0,384). Realisasi ini menandai ketimpangan pengeluaran masyarakat miskin dan kaya yang terbesar sejak September 2018.
Hanson International ($MYRX) terancam mengalami penghapusan pencatatan (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengalami penangguhan (suspend) selama 42 bulan per 16 Juli 2023. Menurut laporan Bisnis.com, perdagangan saham MYRX ditangguhkan sejak Januari 2020 akibat kegagalan pembayaran utang. Saat ini, pemegang saham MYRX terdiri dari masyarakat (66,23%), Kejaksaan Agung (22,92%), dan PT Asabri (10,85%).
Pengendali sekaligus Direktur Utama Champ Resto Indonesia ($ENAK), Ali Gunawan Budiman, membeli 3,94 juta saham ENAK dengan harga 1.320 rupiah per saham dalam 2 transaksi berbeda pada 11 dan 13 Juli 2023. Saham tersebut dibeli dari pemegang saham ENAK existing, PT Alba Cipta Rasa. Total nilai transaksi mencapai 5,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Ali di ENAK naik dari 16,42% menjadi 16,6%, sementara kepemilikan PT Alba Cipta Rasa turun dari 15,89% menjadi 15,71%.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, telah merilis 2 peraturan yang mengatur soal perpanjangan izin ekspor konsentrat mineral hingga Mei 2024. Dengan peraturan ini, PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT Kapuas Prima Citra, dan PT Kobar Lamandau Mineral dapat kembali mengekspor komoditasnya setelah sempat terhenti sejak 11 Juni 2023 .
Pemerintah Provinsi Bali akan memungut biaya sebesar 150 ribu rupiah atau 10 dolar AS dari wisatawan mancanegara yang ingin masuk ke pulau tersebut mulai dari 2024. Biaya ini akan dipungut kepada wisatawan mancanegara sebelum pintu kedatangan, seperti di Bandara Ngurah Rai. Dengan asumsi wisatawan mancanegara pada 2024 mencapai 5ā6 juta orang, maka potensi dana yang didapatkan dari aturan ini mencapai 750ā900 miliar rupiah.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
š¤ Top Down Vs Bottom Up Analysis, Mana Yang Lebih Baik?
"Selama kita bisa menemukan emiten dengan potensi yang menarik kedepannya, pendekatan manapun harusnya tidak akan jadi masalah." ā Mrijalali
Top-down dan Bottom-up adalah dua pendekatan investasi yang kerap digunakan oleh investor dalam menentukan saham perusahaan yang ingin dibeli. Jika ditanya mana yang lebih baik, tentu akan sangat sulit. Karena beberapa investor ternama seperti Warren Buffett dan Peter Lynch sukses dalam menggunakan bottom-up approach, yaitu pendekatan investasi yang berfokus pada analisis saham individual dan tidak menekankan pentingnya ekonomi makro dan siklus pasar. Tapi di sisi lain, Ray Dalio dan para fund manager, rata-rata menggunakan top-down approach dalam pendekatan investasi mereka. Lebih jauh, Mrijalali mengulas terkait top-down dan bottom-up analysis serta bagaimana cara menggunakannya untuk investasi. Selengkapnya dapat kamu baca di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Rahmanto Tyas Raharja, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Anggaraksa Arismunandar, Bayu Santoso
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (āStockbitā), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah āhttps://stockbit.com/ā dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri ā@Stockbit.comā Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.