Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.970
-0,90%
Coal
143,2
+0,77%
Oil (Brent)
81,8
-0,02%
Gold
2.363
-0,12%
CPO
4.079
+2,15%
Nickel
20.063
-2,08%
Dua bank besar di Indonesia, Bank Central Asia ($BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia ($BBRI), telah merilis laporan keuangan bulanan mereka untuk periode 4M24 (bank only). Kami menilai kinerja BBCA pada bulan April 2024 menunjukkan performa yang positif, sementara performa BBRI kurang memuaskan. Berikut adalah detail kinerja kedua bank tersebut pada April 2024:
Kinerja BBCA:
Pertumbuhan kredit melandai, tetapi masih kuat – Pertumbuhan kredit melandai ke level +16,5% YoY dan +0,8% MoM (vs. Maret 2024: +17% YoY dan +2,7% MoM). Hasil ini masih jauh di atas guidance manajemen untuk FY24 di level +9–10%, tetapi kami menilai pertumbuhan kredit ke depan akan semakin mendekati target guidance manajemen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat, tetapi sumber dana mahal turun – Pertumbuhan DPK melambat menjadi +5,4% YoY dan flat secara MoM (vs. Maret 2024: +7,6% YoY dan 2,2% +MoM). Meski demikian, kami melihat hasil ini positif karena didorong oleh penurunan sumber dana mahal (time deposit), sementara sumber dana murah (CASA) masih dapat dipertahankan.
Laba bersih +10,8% YoY pada April 2024; +11,6% YoY selama 4M24 – Hasil ini didorong oleh pertumbuhan Net Interest Income (NII) sebesar +7,4% YoY pada April 2024, dengan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) naik +18% YoY. Selama 4M24, NII tumbuh +6,5% YoY dan PPOP naik +11% YoY.
Pertumbuhan kredit menguat ke rentang atas guidance – Pertumbuhan kredit tumbuh +12% YoY dan +0,8% MoM (vs. Maret 2024: +10,9% YoY), sejalan dengan guidance FY24 di level +10–12%.
DPK tumbuh dengan penurunan sumber dana mahal secara MoM – DPK tumbuh +12,6% YoY, tetapi turun -1,2% MoM. Pertumbuhan DPK secara YoY didorong oleh kenaikan sumber dana mahal (time deposit) yang lebih tinggi dibandingkan sumber dana murah (CASA). Secara MoM, penurunan DPK juga disebabkan oleh penurunan time deposit yang lebih dalam dibanding CASA.
Laba bersih ditekan oleh pembengkakan beban bunga – NII pada April 2024 turun ditekan oleh membengkaknya beban bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan bunga. Hal ini menyebabkan PPOP naik +4,4% YoY, tetapi turun -10,3% MoM. Dari segi bottom line, laba bersih naik +23,4% YoY, tetapi anjlok -30% MoM akibat impairment melonjak +37% MoM. Secara kumulatif selama 4M24, kenaikan NII terdampak oleh membengkaknya beban bunga. Meskipun PPOP naik, namun impairment membengkak, sehingga laba bersih naik landai +4,5% YoY.
Secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan investor ke depannya mengenai emiten perbankan adalah:
Pertumbuhan kredit: Memantau apakah ada perlambatan tiba-tiba dalam penyaluran kredit, yang mungkin terjadi akibat strategi bank dalam menjaga kestabilan pertumbuhan kredit dan profitabilitas (NIM).
Net Interest Margin (NIM): Memperhatikan perbaikan dalam likuiditas, biaya dana (CoF), atau repricing bunga pinjaman.
Kualitas aset: Memantau jika ada penurunan lebih lanjut dalam kualitas aset, terutama di segmen mikro dan UMKM, atau kualitas aset yang memburuk di segmen wholesale. Namun, upside case terdapat pada potensi perbaikan kualitas aset ada pada pemulihan mikro-UMKM sementara wholesale tetap solid.
🙌 BREN: Tambah Kapasitas 53 MW, Pendapatan Bertambah US$40 Juta/Tahun
$BREN: Barito Renewables Energy mengumumkan bahwa anak usahanya, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan total kapasitas aset panas bumi sebesar 53 MW dengan strategi Salak Binary dan program retrofit (penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama), dengan target rampung secara berkala hingga 2026. Direktur Utama BREN, Hendra Tan, mengatakan bahwa peningkatan kapasitas tersebut akan menambah pendapatan sekitar 40 juta dolar AS per tahun.
$CLEO: Direktur Operasional Sariguna Primatirta, Nio Eko Susilo, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan kinerja double digit pada 2024. Untuk memenuhi target tersebut, CLEO mengalokasikan capex sebesar 450 miliar rupiah guna membangun pabrik baru di di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru pada 2Q24. Eko juga menyebut bahwa pabrik CLEO di Palembang akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Saat ini, CLEO memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi 5,5 miliar liter per tahun.
$TBIG: Tower Bersama Infrastructure akan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar 683,6 miliar rupiah atau 30,2 rupiah per saham. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi belum diumumkan, sementara pembayaran pada 3 Juli 2024. Mengacu harga saham TBIG pada Jumat (31/5) di level 1.770 rupiah per lembar, maka indikasi yield dividen final adalah 1,7%. Sebelumnya, TBIG juga telah membagikan dividen interim sebesar 565,9 atau 25 rupiah per saham pada Desember 2023.
$SILO: Siloam International Hospitals akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar 260 miliar rupiah atau 20 rupiah per saham. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 7 Juni 2024, dengan pembayaran pada 28 Juni 2024. Mengacu harga saham SILO pada Jumat (31/5) di level 2.420 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 0,8%.
$SOLA: Direktur Utama Xolare RCR Energy, Mochamad Bhadaiwi, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan laba bersih pada 2024 dapat tumbuh +235% YoY menjadi 20 miliar rupiah, dengan target pertumbuhan pendapatan +42% YoY menjadi ~118,6 miliar rupiah. Bhadaiwi juga menyebut bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 20–25% pada 2025–2028.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
International Monetary Fund (IMF) merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025 masing-masing menjadi +5% dan +4,5%. Revisi tersebut masing-masing lebih tinggi +0,4 percentage points dibandingkan proyeksi pada April 2024, didorong oleh data PDB pada 1Q24 yang kuat dan langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah China. Namun, IMF memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi hanya +3,3% pada 2029, ditekan oleh penuaan populasi dan ekspansi produktivitas yang melambat.
Analis industri Bloomberg Intelligence, Kevin Ng, mengatakan bahwa harga batu bara termal dalam negeri di Indonesia kemungkinan akan stabil pada 2H24, setelah sempat turun sebesar -58% selama 2023. Ng menyebut bahwa tingginya permintaan dari India kemungkinan akan menambah dukungan harga, sementara pergerakan harga yang lebih tinggi akan bergantung pada penurunan suku bunga The Fed dan stimulus baru di China.
Kelompok kebijakan, REN21, melaporkan bahwa peralihan global ke energi terbarukan melambat pada 2023 seiring kesenjangan regulasi, tekanan politik, dan kegagalan untuk menetapkan target yang jelas. Pada akhir 2023, hanya 13 negara – termasuk AS, India, dan China – yang telah menerapkan kebijakan energi terbarukan di sektor bangunan, industri, transportasi, dan pertanian, tetapi dengan kontribusi hanya 12,7% dari energi yang dikonsumsi. REN21 juga melaporkan bahwa dari 69 negara yang memiliki target energi terbarukan bagi end-user, hanya 17 negara yang memperpanjang target tersebut setelah 2024.
Pemerintah menyiapkan 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru, yang terdiri dari kawasan terintegrasi di BSD City oleh Bumi Serpong Damai ($BSDE), pembangunan rumah sakit di Batam, dan proyek smelter di Morowali oleh Vale Indonesia ($INCO). Total nilai KEK terintegrasi di BSD diperkirakan mencapai 18,8 triliun rupiah dengan penciptaan lapangan kerja sebanyak 13.446, sementara KEK smelter di Morowali mencapai 135,38 triliun rupiah dengan jumlah tenaga kerja secara langsung maupun tidak langsung mencapai 136.000. Adapun KEK kesehatan di Batam diperkirakan bernilai 6,91 triliun rupiah dengan peluang kerja sebanyak 105.406.
COO Mazda Indonesia, Ricky Thio, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membangun fasilitas perakitan mobil senilai 400 miliar rupiah dengan menyerap tenaga ahli dan tenaga kerja asal Indonesia.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
💭 Strategi Menghadapi Saham Floating Profit Minus
Photo by: Stockbit
“Mitigasi, eliminasi, dan substitusi , strategi yang dapat membantu investor mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mencapai tujuan investasi dalam situasi floating profit minus. Pilih strategi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan Anda.”- illusix
Berinvestasi saham merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan. Namun, dalam berinvestasi selalu ada risiko. Salah satu risiko yang sering dihadapi investor adalah floating profit minus, yaitu kondisi di mana harga saham saat ini lebih rendah daripada harga beli, namun masih di atas harga jual (break-even point). Untuk menghadapi situasi ini, investor dapat menerapkan 3 strategi utama yang terbagi atas mitigasi, eliminasi, dan subtitusi. Melalui tulisannya, Illusix membagikan bagaimana cara menerapkan ketiga strategi ini agar bisa menghadapi market. Baca lengkapnya di sini!
Sekilas tentang Illusix
Tri Noviantoro atau yang akrab lebih dikenal sebagai illusix merupakan trader aktif yang sering membagikan watchlistnya di Stream. Mengenal trading sejak tahun 2005, saat ini Tri Noviantoro masih aktif trading dan scalping setiap hari. Beliau memiliki trading system sendiri yang sudah terbukti dengan melakukan backtest dengan winrate yang baik.
Penulis & Editor: Team Stockbit Research
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.