Daily Market Performance 🚀
IHSG
7.266
-0,69%
Coal
142,1
-1,11%
Oil (Brent)
84,0
+0,05%
Gold
2.442
+1,05%
CPO
3.919
+0,73%
Nickel
21.580
+2,37%
Sejumlah komoditas logam dasar mengalami rally kenaikan harga dalam 1 pekan terakhir. Berdasarkan harga acuan bursa London Metal Exchange (LME) untuk kontrak berjangka 3 bulan, harga nikel melonjak +11,2% WoW ke level 21.080 dolar AS per ton, diikuti oleh tembaga yang naik +6,6% WoW ke level 10.668 dolar AS per ton dan penguatan harga timah sebesar +6,7% WoW ke level 34.251 dolar AS per ton.
Terdapat sejumlah faktor yang mendukung rally harga komoditas tersebut, antara lain:
Melandainya inflasi AS – Data inflasi AS per April 2024 tercatat melandai ke level 3,4% YoY (vs. Mar 2024: 3,5% YoY), sejalan dengan ekspektasi konsensus. Hasil ini mengakhiri tren 3 bulan sebelumnya yang berturut-turut melampaui ekspektasi konsensus, sehingga menghidupkan kembali peluang dimulainya pemangkasan suku bunga The Fed pada 2024. Hal ini berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi, sehingga dapat meningkatnya permintaan industri atas komoditas-komoditas logam dasar.
Stimulus pemerintah China – Pada 17 Mei 2024, pemerintah China memulai penerbitan obligasi senilai 1 triliun yuan (138 miliar dolar AS), yang ditujukan sebagai stimulus untuk mendorong sektor-sektor perekonomian kunci di negara tersebut. Stimulus ini berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi di China, sehingga menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga komoditas global.
Kekhawatiran gangguan suplai – Gelombang kerusuhan di Kaledonia Baru, yang merupakan negara produsen nikel ketiga terbesar di dunia. Kerusuhan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya disrupsi pada suplai nikel dunia.
Terhambatnya izin produksi dari pertambangan Indonesia – Proses persetujuan RKAB pertambangan mineral masih berjalan lambat di Indonesia. Pemerintah dikabarkan belum memberikan status perkembangan terbaru mengenai persetujuan RKAB nikel dalam 2 bulan terakhir. Adapun hingga akhir Maret 2024, baru 15 RKAB tambang timah yang disetujui. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan operasional produksi. Indonesia merupakan salah satu pemain penting dalam produksi logam dasar global. Berdasarkan estimasi U.S. Geological Survey pada 2023, Indonesia berkontribusi terhadap 50% produksi nikel global, 18% produksi timah global, dan 4% produksi tembaga global.
Naiknya harga komoditas-komoditas logam dasar berpotensi meningkatkan rata-rata harga jual (ASP) yang dapat berujung pada kenaikan margin para emiten produsennya.
Seiring dengan rally harga komoditas-komoditas ini, para emiten yang menjadi proxy komoditas tersebut mengalami apreasiasi harga dalam 1 pekan terakhir:
🛒 ACES: SSSG +6,8% YoY pada April 2024
$ACES: Ace Hardware Indonesia mencatatkan same store sales growth (SSSG) sebesar +6,8% YoY pada April 2024 (vs. Mar 2024: +19,9% YoY, Apr 2023: +15% YoY), dengan nilai penjualan indikatif sebesar 763 miliar rupiah. Hasil ini tetap di atas ekspektasi, mengingat ada efek perubahan seasonality dan efek high base akibat Ramadan 2023 jatuh seluruhnya pada bulan April, sementara pada Ramadan 2024 jatuh pada bulan Maret dan April. SSSG pada April 2024 terjadi di seluruh wilayah, yakni Jakarta (+4,1%), Jawa di luar Jakarta (+6,9%), dan luar Jawa (+8,2%). Selama 4M24, ACES mencatatkan SSSG sebesar +11,4% YoY, dengan nilai penjualan indikatif sebesar 2,7 triliun rupiah. Manajemen ACES sendiri menargetkan SSSG selama 2024 tumbuh +7% YoY.
$ADRO: Adaro Energy Indonesia berencana melakukan pengurangan modal dasar dengan menarik kembali ~1,23 miliar saham treasuri, setara 3,84% dari modal ditempatkan dan disetor. Aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan menghasilkan struktur modal yang lebih efisien. Setelah aksi korporasi ini, modal ditempatkan dan disetor penuh di ADRO akan turun dari ~3,2 triliun rupiah menjadi ~3,08 miliar rupiah. Rencana ini telah disetujui dalam RUPST pada 15 Mei 2024.
$PSSI: IMC Pelita Logistik akan membagikan dividen tahun buku 2023 senilai 251,1 miliar rupiah atau 48 rupiah per saham. Cum dividen dan tanggal pembayaran belum diumumkan. Mengacu harga saham PSSI pada Senin (20/5) di level 478 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 10%.
$IMPC: Pemegang saham Impack Pratama Industri menyetujui rencana private placement hingga ~5,4 miliar (10%) saham dengan efek dilusi maksimal 8,03%. Corporate Finance Manager IMPC, Nixon Randy Wisata, mengatakan bahwa asumsi harga pelaksanaan berkisar 346 rupiah per lembar atau senilai ~1,9 triliun rupiah. Dana tersebut ditujukan untuk belanja modal, pengembangan usaha termasuk peluang akuisisi, modal kerja, dan pelunasan pinjaman jangka panjang. Meski demikian, Nixon mengatakan bahwa pihaknya masih mencari investor strategis dalam aksi korporasi ini.
$SMGR: Semen Indonesia mencatatkan volume penjualan semen sebesar 2 juta ton (-37% MoM, -8,9% YoY) pada April 2024. Volume penjualan dari fasilitas di Indonesia tercatat turun menjadi 1,8 juta ton (-38% MoM, -8,5% YoY), sementara dari fasilitas di Vietnam turun menjadi 131 ribu ton (-17,6% MoM, -15,2% YoY). Secara kumulatif selama 4M24, volume penjualan turun -3,4% YoY menjadi ~11,1 juta ton.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter di pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5).
Kontan melaporkan bahwa 7 sektor industri penerima kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar 6 dolar AS per mmbtu harus membayar harga gas melebihi ketentuan seiring pasokan yang turun signifikan dari Perusahaan Gas Negara ($PGAS). Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia, Edy Suyanto, mengatakan kepada Kontan bahwa industri keramik nasional harus membayar rata-rata harga gas sebesar 9,44–10 dolar AS per mmbtu akibat terbatasnya pasokan dari PGAS. Sementara itu, Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi, Yustinus Gunawan, mengatakan bahwa penetapan kuota gas murah dari PGAS berisiko mendorong deindustrialisasi.
Pengendali AKR Corporindo ($AKRA), PT Arthakencana Rayatama, membeli ~24,7 juta saham AKRA dengan harga rata-rata 1.619 rupiah per lembar pada 8–16 Mei 2024. Total nilai transaksi mencapai ~40,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Arthakencana Rayatama di AKRA naik dari 61,08% menjadi 61,20%.
Kontan melaporkan bahwa Bumi Serpong Damai ($BSDE), Astra Land Indonesia, dan Hongkong Land telah membentuk joint venture pada 30 April 2024 untuk membangun Navapark, sebuah proyek residensial high-end seluas ~80 hektare di BSD City. Sebelumnya, BSDE dan Astra Land Indonesia juga pernah bekerja sama pada 2023 untuk membangun proyek township seluas ~70 hekatre di Cibubur.
Telkom Indonesia ($TLKM) melalui anak usahanya, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), menandatangani perjanjian kerja sama dengan Starlink, jaringan internet berbasis satelit milik SpaceX. Dalam kerja sama ini, Telkomsat akan menggelar layanan bisnis berbasis Starlink. Sebelumnya, Telkomsat dan Starlink telah bekerja sama sejak 2021 dalam hal layanan backhaul dan penyediaan hak labuh satelit.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengeklaim bahwa CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mempertimbangkan tawaran untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Elon Musk belum menanggapi klaim Luhut tersebut. Sebelumnya, Elon Musk menghadiri peluncuran Starlink untuk sektor kesehatan dan World Water Forum di Bali pada Minggu (19/5).
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
❗ Ancaman dalam Analisis Teknikal Yang Perlu Diwaspadai
“Penurunan harga saham yang drastis, bersama dengan konfirmasi pola Triple Top secara teknikal, memberikan indikasi yang kuat bahwa tren naik ‘saat ini’ berakhir dan saham-saham tersebut mungkin mengalami penurunan lebih lanjut”— Lindaayumna
Dalam analisis teknikal, strategi trading dengan Chart Pattern sering digunakan trader untuk mendeteksi kemungkinan pergerakan harga saham dalam beberapa waktu ke depan. Chart Pattern terbagi menjadi 2 yaitu Chart Pattern untuk mendeteksi potensi pergerakan uptrend dan downtrend. Dalam tulisan Lindaayumna kali ini, Linda memberikan salah satu contoh Chart Pattern untuk mendeteksi potensi ancaman yang harus diwaspadai agar bisa menghindari kejatuhan koreksi saham. Penasaran bagaimana mengindentifikasi dan menerapkannya dalam analisa? Baca lengkapnya di sini!
Sekilas tentang Lindaayumna
Lindaayumna akrab disapa Linda merupakan Full Time Trader yang kesehariannya juga memiliki bisnis FNB yang dikelola. Di Stream, Linda biasa membagikan tulisan seputar analisis teknikal hingga saham yang sedang dijadikan pantauan pribadi. Baca tulisan lainnya di sini!
Penulis & Editor: Team Stockbit Research
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.