IHSG 7.011 -0,54% |
Coal 258,00 -1,15% |
Crude Oil 106,10 +0,14% |
Gold 1.913 -0,49% |
CPO 6.658 +2,08% |
Nickel 32.716 -7,76% |
👋 Stockbitor!
Melalui anak usahanya, Batutua Tambang Abadi (BTA) yang berfokus pada pertambangan mineral, Merdeka Copper Gold ($MDKA) akan membeli 55,67% saham Hamparan Logistik Nusantara (HLN) dengan total transaksi sebesar 5,36 triliun rupiah.
HLN merupakan perusahaan holding yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh Provident Capital Indonesia (PCI). HLN sendiri mempunyai sejumlah perusahaan yang bergerak di beberapa lini bisnis, yaitu:
Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), perusahaan tambang yang sebelumnya dioperasikan oleh Rio Tinto sebelum dilepas pada tahun 2013. SCM mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) hingga September 2037 dengan cadangan (reserve) nikel sebesar 2,3 Mt.
Cahaya Smelter Indonesia (CSI) dan Bukit Smelter Indonesia (BSI), smelter joint venture (JV) dengan Tsingshan yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park dan dapat memproduksi 38.000 ton nikel per tahunnya.
Cahaya Hutan Lestari, perusahaan yang berfokus pada bisnis kelapa sawit.
Cahaya Energi Indonesia, perusahaan yang berfokus pada pembangkit listrik tenaga air.
Sebagai informasi, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena PCI masih merupakan salah satu pengendali di MDKA. Berdasarkan laporan tahun tahunan 2020, PCI mempunyai kepemilikan saham secara tidak langsung dari PT Mitra Daya Mustika (13,47%) dan Suwarna Arta Mandiri (6,33%).
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh MDKA, nilai transaksi ini lebih rendah dibandingkan nilai wajarnya, tetapi masih dalam kisaran nilai pasarnya. Oleh karena itu, walaupun transaksi ini merupakan transaksi afiliasi, KJPP di dalam laporan menyimpulkan bahwa transaksi ini wajar.
Aksi pembelian saham HLN oleh MDKA berpotensi memberikan perusahaan tambahan pendapatan kedepannya khususnya dari penjualan nikel. Sampai dengan 12M21, 99,5% pendapatan MDKA masih berasal dari penjualan emas, perak, dan tembaga katoda.
😎 Direktur UNVR Tambah Kepemilikannya di UNVR
$UNVR: Ainul Yaqin selaku Direktur Unilever Indonesia menambah kepemilikan Unilever dengan membeli 296 ribu lembar saham di harga 3.380 rupiah atau setara dengan total transaksi sebesar 1 miliar rupiah. Dengan demikian total kepemilikan Ainul pada saham Unilever meningkat menjadi 338,2 ribu lembar
$DRMA: Dharma Polimetal menganggarkan capex untuk tahun 2022 sebesar 353 miliar rupiah. Dana ini akan digunakan untuk membangun pabrik baru, dan pembelian mesin baru yang berguna untuk memproduksi komponen-komponen baru.
$WTON: Wijaya Karya Beton mengumumkan berhasil mendapatkan kontrak baru senilai 1,03 triliun rupiah hingga akhir Februari 2022. Capaian ini setara dengan 14% dari target perusahaan untuk tahun 2022 yaitu sebesar 7,35 triliun rupiah.
$ELSA: Elnusa menargetkan pendapatan di angka 8 triliun rupiah untuk tahun 2022. Menurut pihak manajemen target ini didukung oleh kenaikan harga minyak dunia.
🕷️ INTP FY21
$INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mengalami penurunan kinerja pada Q4 2021. Laba bersih turun -15,9% menjadi 580,2 miliar rupiah dibanding 689,6 miliar rupiah pada Q4 2020. Meskipun pendapatan naik +3,2%, laba kotor turun -8,5% akibat beban pokok penjualan yang naik +11,5%.
Secara kumulatif selama tahun 2021 (FY21), laba bersih INTP turun -1,0% menjadi 1,79 triliun rupiah dibanding 1,81 triliun rupiah pada 2020. Meskipun pendapatan naik +4,1% menjadi 14,8 triliun rupiah, beban pokok penjualan naik +6,3%. Penurunan laba bersih didorong oleh membengkaknya beban pajak penghasilan yang naik +30,3% dari 342 miliar rupiah pada 2020 menjadi 445,5 miliar rupiah pada 2021. (IDX)
Dari segi operasional, perseroan mencatatkan total volume penjualan semen 17,96 juta ton (+5,0% YoY), terdiri dari 17,56 juta ton penjualan domestik (+3,7%) dan 400 ribu ton penjualan ekspor (+122%).
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Kementerian Keuangan menunda penetapan pajak karbon yang semula berlaku mulai dari 1 April 2022 menjadi Juli 2022. Alasan penundaan ini adalah pemerintah masih mempersiapkan aturan pelaksanaan secara yang komprehensif. Sebelumnya, pemerintah berencana untuk menerapkan pajak karbon sebesar 30 rupiah per kilogram CO2 ekuivalen.
Tjiu Thomas Effendy, selaku Komisaris Utama BISI International ($BISI) menambah kepemilikannya di BISI dengan membeli 418,9 ribu lembar saham di harga 1.215 rupiah per lembar atau setara dengan total transaksi 508,9 juta rupiah. Dengan transaksi ini total kepemilikan Tjiu meningkat menjadi 2,74 juta lembar saham (0,092% saham perusahaan).
Bank BCA ($BBCA) berkomitmen untuk mengganti 100% dana nasabah sebesar 135 juta rupiah yang dilaporkan hilang. Manajemen BCA menduga hilangnya dana nasabah dipicu oleh kegiatan skimming atau duplikasi kartu nasabah.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
💣 Bom Waktu di IHSG
"Bahkan kita bisa lihat saat ini ada banyak influenser saham yg terus mempromosikan saham berkinerja buruk dan menyebabkan banyak investor kapok untuk memutarkan uangnya di bursa. Tentu ini bukan hal baik, bahkan buruk bagi semua pihak termasuk BEI, sekuritas dan investor sendiri.."— KayaMendadak
Di tahun 2022 ini IHSG sudah pada angka 7000 dan ini merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah bursa saham Indonesia. Di tengah kenaikan IHSG ini, para investor cenderung akan merasa optimis dengan saham yang ada di portofolio. Namun menurut pandangan Stockbitor KayaMendadak, tidak banyak investor yang menyadarai akan adanya "bom waktu" yang bisa meledak kapan pun di IHSG kita. Penasaran bom seperti apa yang dimaksud, simak selengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Rahmanto Tyas Raharja, Hendriko Gani, , Theodorus Melvin, Muhammad Reza Ilham Taufani, Bayu Santoso
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.