πŸ”Œ INDY Masuk ke Bisnis Kendaraan Listrik / by Stockbit Snips

30 Maret 2022

Photo by: Stockbit

IHSG

7.053

+0,59%

Coal

258,00

-1,15%

Crude Oil

106,46

+2,13%

Gold

1921

+0,11%

CPO

6.546

+0,57%

Nickel

32.590

+2,59%

πŸ‘‹ Stockbitor!

Indika Energy ($INDY) bersama anak usahanya, Indika Energy Infrastructure, melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia dengan mendirikan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). 

Berdasarkan keterangan resmi, SMI didirikan dengan total modal disetor sejumlah 50 miliar rupiah. Perusahaan ini  memiliki kegiatan usaha:

  • Industri sepeda motor roda dua

  • Perdagangan besar sepeda motor, suku cadang, dan aksesorisnya

  • Jasa konsultasi manajemen

Key Takeaway

Berdasarkan laporan perusahaan, INDY memiliki strategi untuk mendiversifikasi lini bisnisnya, yang sebelumnya didominasi batu bara, menjadi lebih seimbang dengan portofolio bisnis di luar batu bara. Langkah ini terlihat seperti kelanjutan dari strategi tersebut.

Sebagai informasi, pada April 2021 INDY mendirikan Electra Mobilitas Indonesia (EMI) dengan modal 40 miliar rupiah, yang juga bergerak pada pengembangan dan penjualan kendaraan listrik roda dua. Pada awal tahun ini INDY juga bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), dan Gogoro untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 8 miliar dolar AS (~114 triliun rupiah).

INDY juga sebelumnya mendivestasi MBSS ($MBSS) dan juga Petrosea ($PTRO) yang dulu merupakan anak usaha INDY yang bergerak di bisnis batu bara. 

 


Berita Korporasi

πŸ’± AMOR dan BUKA bentuk JV  di Bidang Keuangan

  • $AMOR: Ashmore Asset Management Indonesia bekerja sama dengan Bukalapak ($BUKA) mendirikan Joint Ventures (JV) bernama PT Buka Investasi Digital (BID). Berdasarkan keterangan resmi, Ashmore menyetorkan (inbreng) 7.500 lembar (20%) saham Buka Investasi Bersama (BIB), JV yang sebelumnya dibentuk bersama Bukalapak, dan juga kas senilai ~53 juta rupiah. Dalam transaksi ini, Ashmore memiliki ~20% saham BID.

  • $UNVR: Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti membeli 870 ribu lembar saham UNVR di harga 3.460 rupiah per lembar (total transaksi ~Rp3 miliar). Sebelumnya, Ira tidak memiliki saham UNVR sama sekali.

  • $EDGE: Indointernet, melalui anak usahanya yang bergerak di bidang data center, Ekagrata Data Gemilang (EDG), mendapatkan fasilitas kredit senilai 2,8 triliun rupiah dari Bank BCA ($BBCA).  Pinjaman tersebut digunakan untuk investasi pembangunan data center dan modal kerja

  • $ADMG: Polychem Indonesia melakukan penghentian sementara operasional pabrik polyester di Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan resmi, kebijakan diambil karena harga bahan baku yang melonjak tajam sementara permintaan pasar semakin lesu.


Musim Laba Q4 2021

πŸ•·οΈ BNLI & BNII FY21

Source: Stockbit

  • Selama Q4 2021, beberapa bank swasta mengalami peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan Q4 2020. Berikut rinciannya:

    • $BNLI: Bank Permata mengalami peningkatan kinerja pada Q4 2021. Laba bersih tumbuh +37% menjadi 399,8 miliar rupiah dibandingkan laba bersih 291,8 miliar rupiah pada Q4 2020. Pendapatan bunga turun -17,2% YoY, pendapatan syariah naik +3,2%, dan beban bunga turun lebih tinggi (-30,1%), sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) turun -7,0%. Peningkatan laba bersih ini didorong oleh peningkatan non interest income sebesar +19,1%, dari 617,8 miliar rupiah pada Q4 2020 menjadi 735,8 miliar rupiah pada Q4 2021.

      Secara kumulatif selama tahun 2021 (FY21), laba bersih BNLI tumbuh +70,6% dari 721,6 miliar rupiah menjadi 1,2 triliun rupiah. Meskipun pendapatan bunga turun tipis -0,2% dan pendapatan syariah turun -0,8%, beban bunga turun -22,0% sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih naik +16,9% menjadi 7,6 triliun rupiah dibanding 6,5 triliun rupiah pada 2020. Hal ini juga terefleksi pada pendapatan operasional yang naik +11,3% dari 8,9 triliun rupiah menjadi 9,8 triliun rupiah. (IDX)

    • $BNII: Bank Maybank Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q4 2021. Laba bersih tumbuh +248,4% menjadi 582,6 miliar rupiah dibandingkan laba bersih 167,2 miliar rupiah pada Q4 2020. Meskipun pendapatan bunga turun -13,0%, beban bunga turun lebih tinggi (-39,2%) sehingga pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +7,3%. Peningkatan laba bersih ini juga didorong oleh penurunan beban provisi / CKPN sebesar -25,9%, dari 624,7 miliar rupiah pada Q4 2020 menjadi 462,8 miliar rupiah pada Q4 2021.

      Secara kumulatif selama tahun 2021 (FY21), laba bersih BNII tumbuh +29,9% dari 1,3 triliun rupiah menjadi 1,6 triliun rupiah. Meskipun pendapatan bunga turun -16,3%, beban bunga turun lebih dalam (-35,1%) sehingga pendapatan bunga bersih hanya turun -2,0% menjadi 7,1 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih juga didorong oleh penurunan beban provisi / CKPN (-26,5%), dari 2 triliun rupiah pada 2020 menjadi 1,5 triliun rupiah pada 2021. (IDX)


$BUKA

+9,25%

$BMTR

+6,30%

$UNVR

+6,90%

$ZYRX

+6,19%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$SSMS

-4,80%

$MPMX

-3,90%

$SRTG

-3,94%

$HRUM

-3,42%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Berita Lainnya

πŸ”₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Komisi VI DPR RI menyetujui Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi dengan mengikuti harga keekonomian minyak dunia.

  • Soechi Lines ($SOCI) memperoleh fasilitas kredit tambahan senilai 65 juta dolar AS (~Rp933,5 miliar). Tujuan penggunaan dana untuk pembayaran utang dan buyback obligasi.

  • Berlina ($BRNA) memperoleh perpanjangan masa pinjaman sebesar 80 miliar rupiah. Restrukturisasi tersebut didapat dari Bank CIMB Niaga ($BNGA) yang memperpanjang tenor dari yang seharusnya Maret 2022 menjadi Desember 2023.

  • Adrianus Dani Prabawa, Direktur Wholesale Banking dari Bank BTPN ($BTPN) meninggal  dunia pada Jumat (25/3).


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

πŸ“‰ Target Penurunan Harga Saham Pasca Cum Date Dividen

Photo by: stockbit

"Teori saya kurang lebih begini, target koreksi tergantung dari closing price pada cum-date, valuasi PBV pada saat cum-date, dan besaran dividend yang dibagikan."β€” AndyDarmawan93

Seringkali, harga saham akan mengalami penurunan pasca cum date pembagian saham. Hal ini biasanya dikarenakan dividend dibagikan dari saldo laba ditahan yang mana merupakan bagian dari ekuitas (ekuitas turun, maka harga saham turun). Namun yang kerap jadi pertanyaan, akan sejauh mana koreksinya? AndyDarmawan93 mencoba membagikan tips dalam menghitung penurunan harga saham pasca cum date dividen. Selengkapnya, bisa kamu baca pada tulisan berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Michael Owen Kohana, Hendriko Gani, Theodorus Melvin, Muhammad Reza Ilham Taufani, Bayu Santoso, Aulia Rahman Nugraha

Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (β€œStockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. 

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah β€œhttps://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri β€œ@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.