IHSG 6.918 -0,49% |
Coal 361,7 -1,87% |
Crude Oil 97,61 -5,29% |
Gold 1.930 -1,08% |
CPO 7.280 +0,00% |
Nickel 48.211 -0,03% |
👋 Stockbitor!
GoTo Gojek Tokopedia ($GOTO) yang merupakan perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia hari ini (15/03) mengumumkan akan melakukan Initial Public Offering (IPO). Rencananya perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 52 miliar lembar saham (4,35% dari modal disetor) dengan range harga 316-346 rupiah.
Dengan range harga seperti diatas, potensi dana yang didapatkan oleh GoTo berkisar di angka 15,17 - 17,9 triliun rupiah. Dana ini akan digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja GoTo dan anak usaha seperti:
30% GoTo
30% Tokopedia
25% Dompet Anak Bangsa (GoPay)
Masing-masing 5% untuk MAB (bagian dari GoFinance), Gojek Singapura, Gojek Vietnam.
Dari Oktober 2020 sampai dengan September 2021 (LTM Q321), GoTo mencatatkan gross transaction value (GTV) sebesar 414 triliun rupiah, atau tumbuh +167% dari tahun 2018. Di periode yang sama, pendapatan bruto GoTo naik +210,2% menjadi 15,1 triliun rupiah.
Adapun per 9M21 kerugian perusahaan tercatat senilai 12,3 triliun rupiah atau memburuk 7% YoY. Namun, apabila melihat dari sisi margin, terdapat peningkatan secara gradual. Margin perusahaan yang berada di level -278% pada tahun 2019 membaik menjadi -184% pada 9M20 dan -124% pada 9M21.
IPO ini juga ada skema Greenshoe Option atau opsi penjatahan lebih yang diterapkan oleh GoTo. Ini memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi dalam periode 30 hari sejak hari pertama listing di BEI. Yang berarti:
Jika terjadi oversubscription, penjamin emisi (underwriter) dapat melakukan penjatahan lebih hingga 7,8 miliar (15% dari jatah IPO) saham seri A dari saham treasuri di harga penawaran.
Dana hasil penjualan saham tambahan ini akan digunakan untuk stabilisasi harga saham GoTo di pasar sekunder agar harga saham tidak menjadi lebih rendah dari harga IPO.
Dengan data di atas, Kapitalisasi pasar GoTo akan berkisar dari Rp376,6 triliun sampai dengan Rp413,7 triliun, tergantung dengan harga IPO final dan saham final yang dikeluarkan. Hal ini mengimplikasikan valuasi sebesar (TTM 9M21):
Price to GTV (P/GTV): 0,9x - 1,0x
Price to Sales (P/S*): 24.9x - 27,4x
*Sales merupakan pendapatan bruto. Pendapatan bruto mewakili total nilai Rupiah yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan dari setiap transaksi, tanpa penyesuaian untuk insentif yang dibayarkan kepada mitra pengemudi dan pedagang atau promosi kepada konsumen selama periode pengukuran.
⚡ Anak Usaha AKR Suplai Listrik ke Freeport
$AKRA: Anak usaha AKR Corporindo, Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN sebesar 170 mega volt ampere (MVA). Nantinya, BKMS akan menyalurkan listrik ini kepada PT Freeport Indonesia.
$SRTG: Saratoga Investama Sedaya berencana untuk melakukan buyback saham dengan membeli maksimal 45 juta lembar (~0,33%) saham. Perusahaan mengalokasikan total dana sebesar 150 miliar rupiah untuk aksi korporasi ini.
$AGII: Aneka Gas Industri akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II tahap IV 2022 sebesar 396 miliar rupiah yang ditawarkan dalam 3 seri dengan periode 3-7 tahun. Dana ini akan digunakan untuk melunasi pokok obligasi dan sisa Imbalan Ijarah yang sebelumnya diterbitkan pada tahun 2017 dan 2021.
$SIDO: Sido Muncul, produsen Tolak Angin menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2022 sebesar 210 miliar rupiah. Dana ini akan digunakan untuk maintenance dan pendanaan beberapa proyek yang sedang berlangsung. Selain itu, Pihak manajemen juga menargetkan laba bersih perusahaan tahun ini dapat bertumbuh 15%.
🕷️ SMCB FY21
$SMCB: Laba bersih Solusi Bangun Indonesia naik +23,2% menjadi 261,8 miliar rupiah pada Q4 2021 (YoY) dibanding laba bersih 212,5 miliar rupiah pada Q4 2020. Meskipun laba kotor turun -15,5% akibat beban pokok penjualan (+27,7%) naik lebih tinggi dari pendapatan (+13,2%), kenaikan laba bersih didorong oleh penurunan pajak penghasilan (-44,0%) dari 318,4 miliar rupiah menjadi 178,5 miliar rupiah.
Secara kumulatif selama 2021 (12M21), laba bersih anak usaha SMGR ini tumbuh +10,7% menjadi 720,9 miliar rupiah dibanding 651,0 miliar rupiah pada 2020. Meskipun laba kotor turun -4,3% (pendapatan naik +11,0% tetapi beban pokok penjualan naik +17,4%) dan laba usaha turun -6,4%, kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan laba sebelum pajak (+11,3%) akibat penurunan beban keuangan (-32,5%) menjadi 454,9 miliar rupiah dibanding 673,9 miliar rupiah pada 2020. (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
BPS mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2022 mengalami surplus sebesar 3,83 miliar dolar AS, naik +311,8% dibandingkan bulan Januari 2022. Menurut kepala BPS, kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya harga komoditas seperti batu bara, nikel, dan timah.
PT Pertamina sedang mengkaji kenaikan atas harga Pertamax. Sebelumnya, Pertamina sudah meningkatkan harga tiga jenis BBM, yaitu Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Hingga akhir bulan Januari 2022, Waskita Karya ($WSKT) menyatakan telah membukukan kontrak baru senilai 476 miliar rupiah. Waskita menargetkan total kontrak baru di kisaran 25-30 triliun rupiah sepanjang tahun 2022.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
✅ Opsi Greenshoe pada IPO $GOTO untuk 'Menjaga Harga'?
"Dari sudut pandang investor, IPO dengan opsi Greenshoe dapat memberikan rasa aman setelah listing karena harga saham akan terus dijaga sehingga tidak jatuh di bawah harga penawaran perdananya."— skydrugz27
Dalam prospektus yang dikeluarkan pihak GOTO dituliskan bahwa opsi Greenshoe akan dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga. Apa fungsi dari opsi Greenshoe yang diberlakukan? Dan apa dampaknya bagi investor? Simak selengkapnya pendapat skydrugz27 mengenai hal tersebut di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, , Hendriko Gani, Bayu Santoso, Theodorus Melvin, Rahmanto Tyas Raharja
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.