Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.806
+0,96%
Coal
138,4
+0,25%
Crude Oil
85,6
+0,13%
Gold
1.971
+0,52%
CPO
3.602
-2,44%
Nickel
17.947
-2,49%
👋 Stockbitor!
Presiden Joko Widodo pada Selasa (24/10) mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian rumah. Selain itu, pemerintah juga akan menghapuskan biaya administrasi sebesar 4 juta rupiah untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Presiden Joko Widodo menyebut bahwa kedua wacana ini masih akan dibahas oleh pemerintah, sehingga detailnya belum diumumkan.
Meski masih dibahas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan insentif tersebut akan diberikan untuk pembelian rumah baru dengan harga di bawah 2 miliar rupiah. Airlangga menyebut bahwa PPN akan ditanggung 100% oleh pemerintah hingga Juni 2024, dan setelahnya akan ditanggung sebesar 50%.
Saat ini, pemerintah hanya membebaskan PPN untuk pembelian rumah subsidi dengan harga 162–234 juta rupiah per unit pada 2023 dan 166–240 juta rupiah per unit pada 2024.
Sebelumnya, pada Maret 2021–September 2022, pemerintah pernah memberikan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal 5 miliar rupiah. Kebijakan itu terbukti mendongkrak marketing sales emiten properti pada FY22, dengan rata-rata marketing sales $BSDE, $CTRA, $PWON, dan $SMRA tumbuh +8% YoY.
Insentif PPN menjadi angin segar untuk sektor properti di tengah kondisi menantang akibat level suku bunga yang tinggi. Dampak positif yang lebih besar berpotensi dirasakan oleh SMRA dan CTRA karena memiliki komposisi produk dengan harga per unit di bawah 2 miliar rupiah yang lebih besar.
Pada Selasa (24/10), saham emiten properti mengalami penguatan harga, dengan SMRA +4,95%, BSDE +4,12%, CTRA +3,54%, PWON +5,03%.
Saham terkait: $SMRA, $BSDE, $CTRA, $PWON
✈️ GIAA Targetkan Laba Bersih US$399 Juta
$GIAA: Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan laba bersih sebesar 399 juta dolar AS pada FY23 (vs. FY22: 3,74 miliar dolar AS), didorong oleh restrukturisasi utang dan upaya menekan biaya pesawat. Irfan juga mengatakan bahwa penumpang pada 2023 diperkirakan melonjak hingga +60%. GIAA memproyeksikan laba bersih dapat terus tumbuh dalam 3 tahun ke depan, masing-masing menjadi 589 juta dolar AS pada 2024, 631 juta dolar AS pada 2025, dan 647 juta dolar AS pada 2026.
$BABP: Bank MNC Internasional berencana rights issue maksimum 13,5 miliar saham dengan rasio 5:2 dan efek dilusi hingga 28,57%. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar 75 rupiah per saham, sehingga maksimum dana yang akan diperoleh mencapai 1 triliun rupiah. Dana tersebut akan digunakan untuk pemberian kredit. Pengendali BABP, MNC Kapital Indonesia (BCAP), tidak akan melaksanakan seluruh haknya dan tidak akan mengalihkannya ke pihak lain.
$ADMF: Adira Dinamika Multi Finance akan menerbitkan obligasi dan sukuk senilai masing-masing 1,25 triliun rupiah dan 300 miliar rupiah. Obligasi dan sukuk tersebut masing-masing akan terdiri dari 3 seri, yakni Seri A (tenor 370 hari, bunga atau bagi hasil 6,15%), Seri B (tenor 3 tahun, bunga atau bagi hasil 6,50%), dan Seri C (tenor 5 tahun, bunga atau bagi hasil 6,55%). Seluruh dana akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen.
$GEMS: Dua anak usaha Golden Energy Mines, PT Borneo Indobara dan PT Barasentosa Lestari, menandatangani fasilitas kredit modal kerja dengan limit masing-masing sebesar 2,05 triliun rupiah dan 150 miliar rupiah dari Bank Mandiri ($BMRI). Kedua pinjaman ini memiliki jangka waktu 12 bulan.
$INKP: Indah Kiat Pulp & Paper mengumumkan telah melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2022 Seri A senilai 904,51 miliar rupiah dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A senilai 481,06 miliar rupiah.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Pengendali Habco Trans Maritima ($HATM), PT Habco Primatama, membeli 61,5 juta saham HATM dengan harga 242 rupiah per saham pada 20 Oktober 2023. Nilai transaksi mencapai 14,9 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Habco Primatama di HATM naik dari 80,81% menjadi 81,69%.
Pengendali Bumi Serpong Damai ($BSDE), PT Paraga Artamida, membeli 5,5 juta saham BSDE dengan harga 1.021 rupiah per saham pada 13–20 Oktober 2023. Nilai transaksi mencapai 5,6 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Paraga Artamida di BSDE naik dari 39,46% menjadi 39,48%.
Mahkamah Konstitusi mengumumkan pembentukan panel Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran kode etik para hakim yang bertugas dalam sidang gugatan batas umur calon presiden dan calon wakil presiden pada pekan lalu.
Presiden Joko Widodo pada Selasa (24/10) mengatakan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah akhir-akhir ini masih aman bagi perekonomian dan target inflasi Indonesia. Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa pemerintah sedang merancang insentif pajak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah berencana memberikan bantuan langsung tunai kepada penerima Program Keluarga Harapan untuk menghadapi dampak El Nino. Bantuan tersebut akan dibagikan sebesar 200.000 rupiah per bulan per keluarga selama 2 bulan pada November dan Desember 2023.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
⚖ Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Rupiah
“Jika merasa tidak ada emiten yang cocok maka kepastian return dari produk pendapatan tetap seperti obligasi yang memberikan yield cukup oke dan dipasarkan dengan harga menarik saat ini juga bukanlah pilihan yang buruk untuk saat ini.” —Thowilz
USD yang semakin “langka” dengan demand yang sama tentu saja membuat rupiah melemah. Hal ini diperparah dengan The Fed menaikkan suku bunga yang membuat arus usd mudik lebih besar lagi. Hal yang paling menakutkan di market apapun itu adalah ketika sesuatu dijadikan ajang spekulasi. USD yang semakin langka, return suku bunga yg lebih menarik di US dan ketakutan para pengusaha akan trend kenaikan USD membuat aksi spekulasi di pasar valas meningkat. Lalu apa kebijakan yang mungkin diambil pemerintah untuk mengatasi hal ini? Dalam tulisannya, thowilz memberikan beberapa kebijakan yang mungkin akan diambil pemerintah untuk mengatasi hal ini. Baca lengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Arvin Lienardi, Anggaraksa Arismunandar, Michael Owen Kohana, Reynaldo Mulya, Hendriko Gani
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.