📃 Penerimaan Anjlok, APBN Defisit pada 2M25 / by Stockbit Snips

13 Maret 2025

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.647

-0,26%

Coal

108,0

+0,47%

Oil (Brent)

70,5

-0,58%

Gold

2.957

+0,35%

CPO

4.537

+1,14%

Nickel

16.641

+0,90%

Kementerian Keuangan menggelar briefing terkait realisasi APBN 2025 pada Kamis (13/3). Ini merupakan briefing APBN yang pertama pada 2025, setelah Kementerian Keuangan tidak menggelar pembahasan per Januari 2025 pada bulan kemarin. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut bahwa briefing realisasi APBN per Januari 2025 tidak dilakukan untuk memastikan penyajian data yang sebanding dan akurat, mengingat beberapa faktor yang terjadi pada awal tahun ini.

Berikut beberapa catatan dari kami terkait realisasi APBN pada 2M25:

  • Pendapatan Negara Turun -20,8% YoY, Setara 10,5% dari Target
    Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mengatakan bahwa penerimaan pajak bruto selama 2M25 mengalami perlambatan (-20,8% YoYakibat penurunan harga komoditas, antara lain batu bara (-11,8% YoY), minyak Brent (-5,2% YoY), dan nikel (-5,9% YoY). Penurunan penerimaan pajak juga terjadi karena faktor administrasi pajak, seperti implementasi kebijakan Tarif Efektif Rata–rata (TER) untuk PPh 21 dan relaksasi pembayaran PPN dalam negeri hingga 10 hari (hingga 10 Maret 2025) untuk pelaporan pajak.

  • Belanja Negara Turun -7% YoY, Setara 9,6% dari Target
    Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan bahwa belanja negara turun -7% YoY selama 2M25 karena efek high–base dari tingginya pengeluaran selama akhir 2023 hingga awal 2024 akibat El Nino. Selain itu, Suahasil juga menjelaskan bahwa instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi belanja kementerian/lembaga hingga 306,7 triliun rupiah bertujuan untuk mendanai program prioritas pemerintahmenambah fiscal space untuk belanja produktifserta mendanai program visi misi kepala daerah baru.

  • Defisit Datang Lebih Awal, Sentuh 0,13% terhadap PDB
    Dengan progres ini, APBN telah mencetak defisit 31,2 triliun rupiah atau 0,13% terhadap PDB selama 2M25, menandai defisit lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya (vs. Februari 2024: surplus 0,11% terhadap PDB). Ini merupakan pertama kali APBN mencetak defisit pada 2 bulan awal tahun berjalan sejak 2021, menurut laporan Bloomberg.

  • Pembiayaan Anggaran Capai 35,7% dari Target
    Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa terdapat issuance yang cukup besar pada awal tahunsehingga pembiayaan anggaran mencapai 220,1 triliun rupiah (vs. target APBN 2025: 616,2 triliun rupiah). Meski demikian, progres ini serupa dengan realisasi per Februari 2024 yang mencapai 35,4% dari target APBN 2024.

Ketika menutup konferensi pers, Sri Mulyani membuka peluang briefing realisasi APBN dapat dilewati pada bulan–bulan tertentu karena pertimbangan internal terkait data.

Selain isu terkait APBN, Bloomberg melaporkan bahwa terdapat rumor Presiden Prabowo sedang menyiapkan reshuffle kabinetyang mungkin melibatkan Sri Mulyani. Juru bicara di Kantor Komunikasi Presiden, Phillips J. Vermonte, enggan mengomentari isu tersebut, tetapi menekankan bahwa Presiden Prabowo memiliki hak prerogatif untuk melakukan reshuffleSri Mulyani sendiri enggan berkomentar kepada sejumlah media nasional terkait isu ini pada Rabu (12/3).

Key Takeaway

Risiko melebarnya defisit APBN menjadi salah satu kekhawatiran investorsehingga turut berimbas pada nilai tukar rupiah yang lemah. Sejak awal tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah -2% YTD ke level 16.425, padahal pada periode yang sama indeks DXY turun -4,4% YTD ke level 103,7. Lemahnya nilai tukar dapat mempersempit ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga, meski prospek pemangkasan suku bunga The Fed meningkat belakangan ini seiring kekhawatiran investor atas potensi resesi AS akibat perang dagang. Sementara itu, konsensus Bloomberg memproyeksikan Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga sebanyak 50 bps hingga akhir 2025.


Berita Korporasi

😱 ISAT Kembali Dirumorkan Divestasi Aset Fiber US$1 Miliar

  • $ISATReuters melaporkan bahwa I Squared Capital dan Macquarie termasuk di antara calon pembeli aset fiber optic milik Indosat senilai 1 miliar dolar AS. Narasumber Reuters mengatakan bahwa ISAT dapat menjual hingga 75% saham bisnis fiber–nyadengan penawaran akhir akan jatuh tempo pada April 2025. Meski demikian, narasumber Reuters mengatakan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat dalam transaksi tersebut, serta porsi saham dan jangka waktu dapat berubah tergantung pada kondisi market. ISAT belum mengomentari isu ini. Isu divestasi bisnis fiber ISAT sendiri telah muncul setidaknya sejak 2023. Sebelumnya, DealStreetAsia pada September 2024 melaporkan bahwa Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL), Protelindo, dan XL Axiata ($EXCL) dikabarkan tertarik atas aset tersebut. 

  • $GOTO: Manajemen GoTo Gojek Tokopedia menargetkan adjusted EBITDA sekitar 1,4–1,6 triliun rupiah selama 2025 (vs. 2024: 386 miliar rupiah). Dari jumlah tersebut, segmen ‘On–Demand Services (ODS)’ diproyeksikan berkontribusi sebesar minimum 1,1 triliun rupiah, sementara kontribusi segmen ‘Fintech’ minimum 350 miliar rupiah.

  • $PTROPetrindo Jaya Kreasi ($CUANmelalui anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada, membeli ~8,3 juta saham Petrosea dengan harga rata–rata 3.263 rupiah per lembar pada 10–11 Maret 2025. Total nilai transaksi mencapai ~27 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Kreasi Jasa Persada di PTRO naik dari 42,394% menjadi 42,476%.

  • $BBTN: Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Nixon L.P. Napitupulu, mengatakan bahwa nilai akuisisi Bank Victoria Syariah berkisar 1,5–1,6 triliun rupiah. Dalam transaksi tersebut, BBTN akan mengambil alih surat berharga negara (SBNdan loan equity milik PT Bank Victoria Syariah, tetapi perseroan tidak mengambil alih kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang dimiliki bank tersebut pra–akuisisi. PT Bank Victoria Syariah sendiri adalah entitas yang dimiliki secara langsung sebesar ~80,2% oleh Victoria Investama ($VICO) dan ~19,8% oleh Bank Victoria International ($BVIC). Akuisisi diperkirakan akan rampung pada Mei 2025, dengan RUPS BBTN direncanakan akan diadakan pada 14 Maret 2025.

  • $SMIL: Head of Investor Relations Sarana Mitra Luas, Ridwan Syah, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan laba bersih sekitar 100–110 miliar rupiah selama 2025, dengan target pertumbuhan pendapatan sekitar +20–25% YoY. Sebagai konteks, SMIL memproyeksikan laba bersih selama 2024 di kisaran 80–90 miliar rupiah. Target pertumbuhan kinerja tersebut akan didukung oleh ekspansi pasar secara wilayah maupun penambahan pelanggan, di mana Ridwan menyebut bahwa perseroan telah mendapatkan komitmen kerja sama dari salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Ridwan juga menjelaskan bahwa SMIL berencana menaikkan dividend payout ratio untuk tahun buku 2024 dari 20% menjadi sekitar 40%.

  • $TINS: Sekretaris Perusahaan Timah, Rendi Kurniawan, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi timah tumbuh +15% YoY selama 2025 ke kisaran 21.000–23.000 ton. Rendi juga menyebut bahwa laba bersih TINS selama 2024 diperkirakan akan berkisar 1–1,1 triliun rupiah – berbalik dari rugi bersih sebesar 450 miliar rupiah selama 2023 – meski laporan keuangan untuk periode tersebut belum diaudit. Sebelumnya, Rendi mengatakan bahwa TINS menargetkan laba bersih sekitar 1–1,5 triliun rupiah selama 2025 dan memastikan akan membagikan dividen tahun buku 2024 dengan payout ratio sekitar 30–35%.

  • $TOBATBS Energi Utama mencatatkan rugi bersih sebesar 6,4 juta dolar AS pada 4Q24 (vs. 3Q24: laba bersih 8,3 juta dolar AS, 4Q23: laba bersih 410 ribu dolar AS). Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 mencapai 28,5 juta dolar AS (+260% YoY). Meski pendapatan pada 4Q24 berhasil tumbuh +24% QoQ, beban pokok pendapatan melonjak +65% QoQ, sehingga margin laba kotor turun ke level 5,9% pada 4Q24 (vs. 3Q24: 28,3%). Pertumbuhan beban pokok pendapatan pada 4Q24 sendiri disebabkan oleh meningkatnya pembelian batu bara serta biaya pengangkutan dan crane, masing–masing sebesar +156% QoQ  dan +63% QoQ.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$WIFI

+19,08%

$SSMS

+9,67%

$INET

+10,00%

$UNVR

+9,57%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$AKRA

-9,96%

$ARTO

-4,21%

$SRTG

-4,89%

$MAPI

-4,17%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...


  • Inflasi indeks harga konsumen (IHKdi AS tercatat melandai ke level 2,8% YoY pada Februari 2025 (vs. Jan 2025: inflasi 3% YoY), di bawah ekspektasi konsensus yang memperkirakan di level 2,9% YoY. Secara bulanan, inflasi IHK di AS melandai ke level 0,2% MoM (vs. Jan 2025: inflasi 0,5% MoM), lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level 0,3% MoM. Sementara itu, inflasi inti melambat ke level 3,1% YoY dan 0,2% MoM (vs. Jan 2025: inflasi 3,3% YoY, inflasi 0,4% MoM), masing–masing di bawah ekspektasi konsensus yang memperkirakan di level 3,2% YoY dan 0,3% MoM sekaligus menandai inflasi inti secara tahunan yang terendah sejak April 2021.

  • Kepala Ekonom J.P. Morgan, Bruce Kasman, mengatakan pada Rabu (13/3) bahwa terdapat sekitar 40% peluang ekonomi AS akan mengalami resesi pada 2025, naik dari level 30% dalam perkiraan pada awal tahun ini. Kasman juga menyebut bahwa risiko resesi akan meningkatmungkin hingga 50% atau lebihjika tarif timbal balik yang diwacanakan Presiden ASDonald Trumpbenar–benar diimplementasikan per April 2025. Selain itu, Kasman juga mengatakan terdapat risiko kerusakan jangka panjang pada posisi AS sebagai tujuan investasi jika kabinet Trump merusak kepercayaan pada tata kelola AS.

  • Kanada pada Rabu (12/3) mengumumkan tarif balasan sebesar 25% untuk  impor AS senilai ~20,7 miliar dolar AS, yang akan berlaku per Kamis (13/3). Tarif balasan tersebut akan menargetkan baja dan aluminium, serta barang–barang konsumen lainnya seperti peralatan elektronik, peralatan rumah tangga, dan peralatan olahraga. Implementasi tarif balasan tersebut menyusul langkah pemerintah AS yang mengenakan tarif impor sebesar 25% untuk komoditas baja dan aluminium per Rabu (12/3).

  • CEO DHL Group (DE: DHL), Tobias Meyer, mengatakan pada Rabu (12/3) bahwa perdagangan global diperkirakan masih akan tumbuh, meski tidak terlalu pesat karena dunia bereaksi terhadap kebijakan tarif Presiden ASDonald Trump. Proyeksi tersebut utamanya didasarkan pada 75% perdagangan global tidak menyentuh AS. Berdasarkan laporan DHL Trade Atlas 2025 yang disiapkan oleh DHL dan New York University, perdagangan global diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR +3,1% pada 2024–2029, lebih cepat dibandingkan dekade sebelumnya. Laporan tersebut memproyeksikan India, VietnamIndonesiadan Filipina akan memimpin pertumbuhan perdagangan pada 2024–2029.

  • Indomobil Multi Jasa ($IMJS) mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan mengasumsikan perolehan dana sekitar 500–600 miliar rupiah dalam menyusun rencana rights issue hingga 3 miliar saham baru yang diumumkan pada pekan lalu. Jumlah tersebut setara 32,5–39% dari total market cap IMJS per Kamis (13/3) di level ~1,5 triliun rupiah. IMJS juga menyebut bahwa pengendali perseroan, Indomobil Sukses Internasional ($IMAS), akan melaksanakan seluruh haknya, sementara efek dilusi maksimum adalah 25,74%. Selain itu, IMJS menjelaskan bahwa seluruh perolehan dana dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk penyertaan modal ke anak usaha guna. Rencana ini akan dibahas dalam RUPS pada 14 April 2025.

  • Puradelta Lestari ($DMASmenargetkan marketing sales sebesar 1,81 triliun rupiah selama 2025, tidak berubah dibanding target marketing sales 2024 dan lebih rendah -3,2% dari realisasi marketing sales 2024 di level 1,87 triliun rupiah. Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto, mengatakan bahwa target yang konservatif tersebut mempertimbangkan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dan situasi geopolitik dunia. Tondy juga menjelaskan bahwa pada awal 2025, masih terdapat permintaan lahan industri sekitar 90 ha yang didominasi oleh segmen data center, di samping sektor lain seperti FMCG, kimia, dan lainnya.

  • Pemegang saham Techno9 Indonesia ($NINE), Djoni, membeli ~10 juta saham NINE dengan harga rata–rata 254 rupiah per lembar pada 11 Maret 2025. Total nilai transaksi mencapai ~2,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Djoni di NINE naik dari 4,63% menjadi 5,1%.

  • Founder sekaligus Direktur Utama Intiland Development ($DILD), Hendro Santoso Gondokusumo, meninggal dunia di Singapura pada hari ini, Kamis (13/3).


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

📈 Pertumbuhan Laba Sangat Penting Bagi Dividend Hunter

Photo by: Stockbit

"Dividen bukan cuma soal angka besar di atas kertas, tapi juga soal seberapa lama angka itu bisa bertahan." - Skydrugz27

Di saat penurunan IHSG seperti saat ini, banyak saham dengan dividen yield yang terlihat menarik dengan valuasi murah. Namun dalam tulisan terbarunya, Skydrugz27 membagikan temuan menarik dari hasil screening-nya. Beliau menemukan saham-saham dividen yang sedang terbuang murah, tapi beberapa di antaranya justru bisa jadi jebakan. Ada juga saham yang masih bertahan kuat dan punya prospek dividen stabil. Yuk, ketahui apa saja aspek penting lainnya yang mesti diperhatikan sebagai dividen investor di kondisi seperti saat ini. Selengkapnya dalam tulisan berikut ini!


Penulis & Editor: Stockbit Investment Research

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.