Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.862
+0,34%
Coal
262
-1,26%
Crude Oil
79,7
+1,05%
Gold
1926
-0,10%
CPO
3.703
-4,04%
Nickel
30.153
+3,91%
👋 Stockbitor!
Anak usaha Pertamina di bidang panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy, siap melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir bulan ini dengan kode $PGEO. PGEO berencana melepas 10,35 miliar lembar (25%) saham dengan kisaran harga 820–945 rupiah per lembar, sehingga potensi pendanaan dari IPO ini mencapai 8,49–9,78 triliun rupiah.
Dari total pendanaan tersebut, 85% di antaranya akan digunakan untuk belanja modal (capex) berupa kapasitas tambahan wilayah kerja panas bumi dan pengembangan kemampuan digital. Adapun sisanya akan digunakan untuk pembayaran sebagian facilities agreement kepada mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal, dan Bank Mandiri ($BMRI) sebagai facility agent.
Sejak berdiri pada 2006 lalu, PGEO telah memiliki 13 wilayah kerja kuasa pengusahaan dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.877 megawatt (MW). Sebagai rincian, 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW dioperasikan melalui skema joint operation (kontrak operasi bersama/KOB) dengan para kontraktor.
Dengan jumlah tersebut PGEO merupakan perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar ke-2 yang dioperasikan sendiri di Indonesia, di bawah anak usaha Barito Pacific ($BRPT), Star Energy.
Penawaran awal saham PGEO berlangsung pada 1–9 Februari 2023, dengan penawaran umum pada 20–22 Februari dan tanggal listing direncanakan pada 24 Februari. CLSA Sekuritas Indonesia, Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas akan menjadi underwriter dalam IPO ini.
Pada tahun lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menggandakan kapasitas panas bumi pada 2027-2028, dengan kisaran biaya 4 miliar dolar AS. Pertamina sendiri memiliki 100% saham PGEO sebelum IPO melalui PT Pertamina Power Indonesia sebesar 92,02% dan PT Pertamina Pedeve Indonesia sebesar 7,98%.
Indonesia memiliki sumber daya panas bumi yang berpotensi menghasilkan listrik lebih dari 28 gigawatt (GW). Meski demikian, kapasitas terpasang di Indonesia baru mencapai 2,34 GW hingga pertengahan Oktober 2022, menurut data Kementerian ESDM. Pemerintah menargetkan proporsi energi terbarukan dari 12% pada 2022 menjadi 23% pada 2025.
Dalam pemaparan publik, PGEO menyebut akan menganggarkan capex sebesar 250 juta dolar AS pada 2023 dan 350 juta dolar AS pada 2024. PGEO juga berencana membagikan dividen sampai dengan 50% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023.
Melalui IPO ini, PGEO berpotensi memiliki market cap sebesar 33,95–39,12 triliun rupiah, dengan price-to-sales (P/S) ratio 6,0–6,9x, price-to-earnings (P/E) ratio 17,4–20,0x, dan price-to-book value (P/BV) ratio 1,20–1,33x, berdasarkan laporan keuangan 9M22 (TTM).
PGEO berpotensi menjadi perusahaan dengan dana hasil IPO terbesar ke-5 di BEI, di bawah $BUKA, $MTEL, $GOTO, dan $ADRO. PGEO juga akan menjadi anak usaha Pertamina ke-4 yang IPO setelah $PGAS, $ELSA, dan $TUGU. Ke depannya, Pertamina juga masih diekspektasikan untuk membawa 1 anak usahanya IPO, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
⬇️ Produksi Nikel INCO Turun -8% YoY pada 2022
$INCO: Vale Indonesia mencatatkan produksi 16.183 ton nikel dalam matte pada 4Q22, turun -8% QoQ dan -4,89% YoY. Selama 2022, INCO memproduksi 60.090 ton nikel dalam matte, turun -8% YoY. INCO menyebut penurunan produksi disebabkan oleh pembangunan kembali Tanur 4.
$CASH: Cashlez Worldwide Indonesia berencana menggelar private placement sebanyak 143 juta saham baru (10% dari modal) dengan efek dilusi maksimum 9,09%. Dana akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal. Terkait rencana ini, CASH akan melaksanakan RUPSLB pada 8 Maret 2023.
$PANI: Pratama Abadi Nusa Industri mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar +443% YoY menjadi 8,6 miliar rupiah pada 9M22. Capaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +91,8% YoY serta peningkatan beban pokok pendapatan yang lebih rendah (+54,6% YoY). Selain itu, profitabilitas PANI juga didorong oleh 'keuntungan akibat efek penyesuaian rugi dari merging entity' sebesar 27,7 miliar rupiah serta 'laba setelah efek penyesuaian rugi dari merging entity' sebesar 5 miliar rupiah.
$BSDE: Bumi Serpong Damai melepas 25% saham anak usahanya, PT Duta Cakra Pesona (DCP), kepada investor asal Jepang, Hankyu Hanshin Properties JOIN ID-DCP LLC, yang merupakan joint venture antara Hankyu Hanshin Properties (HHP) dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN). Kerja sama ini ditujukan untuk mengembangkan office portfolio partnership di pusat kota Jakarta.
🕷 BMRI FY22
$BMRI: Bank Mandiri mencatatkan peningkatan kinerja pada Q4 2022. Laba bersih tumbuh +19,5% menjadi 10,5 triliun rupiah dibandingkan 8,8 triliun rupiah pada Q4 2021. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +21,1% YoY menjadi 23,9 triliun rupiah. Sementara itu, beban provisi (CKPN) naik +37,9% YoY menjadi 4,3 triliun rupiah.
Dibandingkan dengan Q3 2022 (QoQ), Net Interest Income naik +8%. Namun, beban operasional naik +30,6% dan beban provisi (CKPN) naik +2,2% sehingga laba bersih relatif stabil di 10,5 triliun rupiah (+0,7%).
Secara kumulatif selama 2022 (FY22), laba bersih BMRI tumbuh +46,9% dari 28 triliun rupiah menjadi 41,2 triliun rupiah. Hal ini didorong Net Interest Income yang naik +20,3% dari 73,1 triliun rupiah pada FY21 menjadi 87,9 triliun rupiah pada FY22. Selain itu, beban provisi turun -17,5% dari 19,5 triliun rupiah menjadi 16,1 triliun rupiah. (BMRI)
Dari segi operasional, total pinjaman disalurkan meningkat +14,5% YoY menjadi 1.202 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +15,5% YoY, yang didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +21,6%. CASA Ratio naik dari 69,7% pada FY21 menjadi 73,4% pada FY22. Kualitas aset mengalami perbaikan, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) turun 80 basis poin dari 2,72% pada FY21 menjadi 1,92% pada FY22.
Pencapaian laba bersih BMRI pada FY22 melampaui (setara dengan 104,5%) dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 39,4 triliun rupiah. Manajemen BMRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% pada 2023.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Inflasi tahunan Indonesia turun ke level 5,28% pada Januari 2023 (vs. Des 2022: 5,51%), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di 5,4% sekaligus yang terendah sejak Agustus 2022. Inflasi bulanan pada Januari 2023 juga turun ke 0,34% (vs. Des 2022: 0,66%) dengan inflasi inti melandai ke 3,27% YoY (vs. Des 2022: 3,36%).
Pemerintah Filipina berencana menerapkan pajak ekspor nikel sebesar 10%. Namun, rencana tersebut ditentang asosiasi industri nikel, yang menganggap bahwa industri hilir negara tersebut belum siap menyerap produksi dalam negeri. Filipina merupakan produsen nikel terbesar ke-2 di dunia dengan kontribusi 11% suplai global.
Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia naik dari 50,9 ke level 51,3 pada Januari 2023, menandai aktivitas manufaktur yang ekspansif (>50) selama 17 bulan berturut-turut.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa pihaknya berencana IPO pada 2024 atau setelah merealisasikan spin off anak usahanya di bidang manufaktur vaksin pada 1H23. Nantinya, Bio Farma akan bergerak sebagai controller dari konsep holding.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🧐Apa Benar Bandar Bebas Menggerakkan Harga?
“Karena itu semua teori yang beredar tidak benar adanya, bandar yang menggerakkan harga sesuka hati bisa dianggap sebagai bandar palsu.”— Hauw2x
Bagi beberapa investor maupun trader, istilah market maker tentu bukan sesuatu yang asing lagi. Umumnya market maker dipahami sebagai seseorang yang bertugas untuk mengendalikan harga saham. Oleh karena itu, sebagian orang pun menganggap seorang market maker dapat mengatur pergerakan harga saham dengan sangat bebas. Namun dalam hal ini, Hauw2x memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai cara kerja market maker. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya dalam tulisannya berikut ini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Hendriko Gani
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Michael Owen Kohana, Syanne Gracetine, Bayu Santoso, Aulia Rahman Nugraha, Anggaraksa Arismunandar
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.