Daily Market Performance 🚀
👋 Stockbitor!
Anak usaha Grup Elang Mahkota ($EMTK), Sarana Meditama Metropolitan ($SAME), mengumumkan pembelian 28% saham Nitrasanata Dharma (NSD), operator Jakarta Eye Center (JEC) dari perusahaan asal Belanda, Keutenberg Holdings B.V.
SAME membeli 16.396 lembar saham di harga 800.000 rupiah per lembar. Sehingga, total transaksi mencapai 13,1 miliar rupiah. Transaksi ini mengimplikasikan bahwa valuasi NSD senilai ~47 miliar rupiah.
JEC sendiri merupakan rumah sakit spesialis mata yang sudah berdiri sejak 1 Februari 1984. JEC juga mempunyai 4 rumah sakit dan 9 klinik yang tersebar di pulau Jawa dan Sulawesi seperti, JEC Menteng, JEC Kedoya, JEC-JAVA Surabaya, JEC-Candi Semarang, JEC-Bali Denpasar dan JEC-Orbita Makassar.
Sebelumnya, SAME juga mengakuisisi dan sudah melakukan tender offer saham Kedoya Adyaraya ($RSGK). Sehingga, sampai dengan saat ini SAME memilik 79,84% saham RSGK.
Dengan akuisisi JEC, spesialisasi layanan rumah sakit yang dioperasikan SAME menjadi lebih bervariasi, sehingga bisa menjaring lebih banyak kebutuhan pengobatan yang terspesialisasi. Selain itu, akuisisi ini juga sejalan dengan tujuan manajemen SAME yaitu memperluas pangsa pasar perusahaan dan berpotensi mendorong pendapatan.
🏠 Marketing Sales BSDE Q1 2022 Tembus Rp2,47 T
$BSDE: Bumi Serpong Damai mencatatkan marketing sales sebesar 2,47 triliun rupiah pada kuartal pertama tahun 2022. Angka ini setara dengan 32,1% dari target perusahaan untuk tahun 2022, sebesar 7,7 triliun rupiah.
$TLKM: Telkom Indonesia akan menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2022 sebesar 25% dari total pendapatan tahun 2022. Sebagai informasi, total pendapatan Telkom pada tahun 2021 mencapai 143,2 triliun rupiah. Adapun untuk tahun 2022, Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar +5%.
$BTPS: BTPN Syariah akan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar 457,6 miliar rupiah atau setara dengan 61,75 rupiah per lembar saham. Dengan penutupan harga saham hari ini sebesar 3.220 rupiah, maka dividend yield BTPS sebesar 1,9%.
$SRTG: Saratoga Investama Sedaya akan membagikan dividen tunai sebesar 814 miliar rupiah atau setara dengan 60 rupiah per lembar saham. Dengan penutupan harga saham hari ini sebesar 3.600 rupiah, maka dividend yield SRTG sebesar 1,67%.
$BNBR: Bakrie & Brothers, melalui anak usahanya, VKTR Teknologi Mobilitas, menandatangani nota kesepakatan bersama (MoU) dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Menurut manajemen VKTR, MoU ini dilakukan untuk membantu pembangunan innovation lab di bidang teknologi elektrifikasi transportasi. Sebelumnya, pada awal tahun 2022, VKTR bersama Transjakarta dan Mayasari Bakti sudah mengoperasikan 30 unit bus listrik.
🕷️Emiten Sektor Healthcare FY21
Source: Stockbit
Selama Oktober sampai dengan Desember 2021 (Q4 2021), beberapa perusahaan di sektor kesehatan mengalami penurunan performa apabila dibandingkan dengan Q4 2020. Berikut adalah rinciannya:
$PRDA: Emiten pengelola laboratorium klinik, Prodia Widyahusada, mengalami penurunan kinerja pada Q4 2021. Laba bersih turun -24,5% YoY menjadi 110,5 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh lonjakan beban usaha (+26,5%), meskipun laba kotor masih tumbuh +2,1%.
Namun, secara kumulatif selama 2021 (FY21) kinerja Prodia meningkat pesat. Laba bersih melesat +131,3% YoY menjadi 621,6 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan laba kotor (+56,1%) akibat pertumbuhan pendapatan (+41,6%) menjadi 2,7 triliun rupiah. Selain itu, beban usaha tumbuh lebih konservatif (+17,8%) sehingga margin laba usaha meningkat menjadi 28,5% (2020: 16,1%). (IDX)
Dari segi operasional, jumlah kunjungan pelanggan mencapai 3,6 juta kunjungan (+17,7%) dengan pendapatan per kunjungan sebesar 736 ribu rupiah (+20,3%). Selain itu, volume tes juga meningkat menjadi 19,7 juta tes (40,4%).
$RSGK: Kinerja emiten pengelola RS Grha Kedoya menurun pada Q4 2021. Perseroan membukukan rugi bersih 17 miliar rupiah, berbalik dari laba 14 miliar rupiah pada Q4 2020. Hal ini didorong oleh penurunan laba kotor (-18,7%) karena pendapatan juga turun (-8,2%). Selain itu, beban usaha juga melonjak +94,5% sehingga perseroan membukukan rugi usaha 4 miliar rupiah.
Namun, secara kumulatif selama 2021 (FY21) kinerja RSGK meningkat. Laba bersih melesat +164,0% YoY menjadi 53 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan laba kotor (+81,4%) akibat kuatnya pertumbuhan pendapatan (+47,6%), dan margin laba kotor naik menjadi 42,3% (2020: 34,4%). Di sisi lain, beban usaha tumbuh lebih konservatif (+32,7%). (IDX)
$SRAJ: Sejahteraraya Anugrahjaya, pengelola jaringan Mayapada Hospital, mengalami penurunan kinerja pada Q4 2021. Perseroan membukukan rugi bersih 57 miliar rupiah, berbalik dari laba 83 miliar rupiah pada Q4 2020. Hal ini didorong oleh anjloknya laba kotor (-52,3%) akibat penurunan pendapatan (-19,2%). Selain itu, beban umum dan administrasi justru melonjak +40,8%.
Namun, secara kumulatif selama 2021 (FY21) perseroan membukukan laba bersih 165 miliar rupiah, berbalik dari rugi 14 miliar rupiah pada FY20 (+1.249,5%). Perbaikan kinerja ini didorong oleh kenaikan laba kotor (+70,4%) akibat pertumbuhan pendapatan (+49,9%). Selain itu, beban umum dan administrasi juga tumbuh lebih moderat (+19,4%). (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Elon Musk resmi membeli seluruh saham Twitter senilai 44 miliar dolar AS atau setara dengan 54,2 dolar AS per lembar saham. Pada Senin (25/4), saham Twitter ditutup di harga 51,7 dolar AS atau menguat +5,66%
Bank Indonesia melaporkan nilai transaksi e-commerce pada kuartal pertama 2022 bertumbuh +19,8% YoY. Adapun, volume transaksi meningkat +38,4% YoY.
Metropolitan Land ($MTLA) mencatatkan marketing sales dan recurring income sebesar 301 miliar rupiah pada kuartal pertama 2022
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🏦 Thesis Investasi 4 Bank Terbesar Di Indonesia : Siapa Yang Terbaik?
Photo by: stockbit
"Dari segi valuasi, yang murah akan tetap murah dan yang mahal akan tetap mahal jika tidak ada perubahan fundamental yang terjadi di perusahaan"— yudaermawan
Bisnis industri perbankan di Indonesia bisa dibilang masih sangat menjanjikan. Tak heran jika banyak investor asing, seperti sejumlah perusahaan finansial asal Jepang, yang belakangan gencar menanamkan modalnya di sektor jasa keuangan, terutama perbankan. Lantas apa saja sih yang menjadi daya tarik sektor yang satu ini? Dari 4 bank terbesar di Indonesia, kira-kira mana yang paling menjanjikan untuk investasi? Temukan jawabannya pada tulisan Yudaermawan berikut ini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Anggaraksa Arismunandar, Aulia Rahman Nugraha, Hendriko Gani, Muhammad Reza Ilham Taufani, Theodorus Melvin, Rahmanto Tyas Raharja, Bayu Santoso
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.