šŸ’ The Fed Naikkan Suku Bunga 0,5%, Berlanjut hingga 2023? / by Stockbit Snips

15 December 2022

Daily Market Performance šŸš€

IHSG

6.751

-0,73%

Coal

404,0

-0,25%

Crude Oil

76,4

-1,07%

Gold

1.776

-1,72%

CPO

3.905

+1,15%

Nickel

28.143

+0,49%

šŸ‘‹ Stockbitor!

Bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed, mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps ke level 4,25ā€“4,5% dalam pertemuan pada Rabu (14/12) waktu setempat. Adapun kenaikan tersebut telah sejalan dengan konsensus ekonom.

Apa yang menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut adalah pengumuman dari Jerome Powell, Kepala The Fed, yang menyebut bahwa suku bunga akan mencapai 5,1% pada akhir 2023. Proyeksi tersebut lebih tinggi 0,5% dari proyeksi sebelumnya yang dibuat pada September 2022. The Fed juga memproyeksikan suku bunga di kisaran 4,1% pada akhir 2024 dan 3,1% pada akhir 2025, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.

Adapun perkiraan inflasi direvisi lebih tinggi untuk 2022 menjadi 5,6% (vs. perkiraan sebelumnya 5,4%), 2023 sebesar 3,1% (vs. perkiraan sebelumnya 2,8%) dan 2024 sebesar 2,5% (vs. perkiraan sebelumnya 2,3%).

The Fed memprediksi bahwa kenaikan suku bunga akan mendorong tingkat pengangguran menjadi 4,6% pada 4Q23 dan 2024. Saat ini, tingkat pengangguran di AS mencapai 3,7%, lebih rendah dari 3 bulan lalu yang mencapai 4,4%.

Selain itu, The Fed menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi negaranya pada 2023, dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan PDB sebesar 0,5%. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang dibuat pada September sebesar 1,2%.

Inflasi di AS sendiri mencapai 0,1% MoM dan 7,1% YoY pada November 2022Realisasi tersebut lebih rendah dari konsensus ekonom dan capaian pada bulan sebelumnya, sekaligus merupakan inflasi tahunan terendah di AS sejak Desember 2021. Meski melandai, capaian tersebut masih jauh di atas target The Fed yang mengincar tingkat inflasi 2%. Pada November 2022, inflasi inti AS tercatat 0,2% MoM dan 6% YoY.

Key Takeaway

Meski kembali mengerek suku bunga acuan, kenaikan kali ini lebih rendah dibandingkan 4 pertemuan The Fed sebelumnya yang masing-masing sebesar 75 bps. Pada bulan lalu, Powell telah mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada Desember 2022 akan mulai melambat, tetapi dia tidak dapat memastikan sampai kapan The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter ketat.

Dengan kenaikan yang sudah diantisipasi pasar, investor lebih mencerna sikap hawkish The Fed yang menaikkan proyeksi median suku bunga dari 4,6% menjadi 5,1% pada akhir tahun depan. Pada penutupan bursa Rabu (14/12), ketiga indeks utama AS serempak ditutup melemah di mana Dow Jones turun -0,42%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing terkoreksi -0,61% dan -0,76%.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed juga kembali memperkecil selisih dengan suku bunga Bank Indonesia yang saat ini berada pada level 5,25%. Sepanjang Desember 2022, investor asing telah melakukan aksi jual bersih (net sell) pada setiap hari perdagangan bursa.


Berita Korporasi

šŸ’° BSSR Bagikan Dividen Interim Rp580 per Lembar

  • $BSSR:  Baramulti Suksessarana membagikan dividen interim tahun buku 2022 sebesar 97 juta dolar AS (1,5 triliun rupiah) atau 580,59 rupiah per lembar saham. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 22 Desember 2022, dengan pembayaran pada 30 Desember 2022. Mengacu harga penutupan saham BSSR pada hari ini di 5.250 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 11,06%.

  • $GOTO: GoTo Gojek Tokopedia menjual kepemilikan sahamnya di Sumber Alfaria Trijaya ($AMRT) senilai 1,5 triliun rupiah. CFO GOTO, Jacky Lo, menyebut bahwa kinerja kuat saham AMRT memberikan peluang bagi pihaknya untuk merealisasikan keuntungan. Lo juga mengatakan bahwa divestasi ini konsisten dengan strategi jangka panjang GOTO untuk fokus pada bisnis inti perseroan. Transaksi ini bukan termasuk transaksi afiliasi maupun material.

  • $PTPP: Pembangunan Perumahan mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 27,49 triliun rupiah selama 11M22, naik +66,6% YoY. Berdasarkan segmen pelanggan, perolehan tersebut didominasi oleh BUMN dengan kontribusi 52% dari total kontrak baru, disusul oleh pemerintah (36%) dan swasta (12%). PTPP optimis dapat menembus target kontrak baru pada 2022 sebesar 31 triliun rupiah.

  • $BSDE: Bumi Serpong Damai menandatangani fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan Bank Mandiri ($BMRI) senilai 2,5 triliun rupiah. Perjanjian kredit ini memiliki jangka waktu 60 bulan dan dijamin oleh tanah dan bangunan milik BSDE. Melalui fasilitas ini, BSDE akan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

  • $CASH: Salah satu pemegang saham Cashlez Worldwide Indonesia, Hasim Sutiono, membeli ~20,42 juta lembar saham CASH dengan harga 120 rupiah per lembar pada 5 Desember 2022. Dengan demikian, total nilai pembelian mencapai 2,45 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Hasim Sutiono di CASH bertambah dari 17,73% menjadi 19,16%.


Musim Laba Q3 2022

šŸ•· BEST & SSIA 9M22

Beberapa perusahaan di bidang properti dan konstruksi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $BEST: Bekasi Fajar Industrial Estate mencatatkan rugi bersih sebesar 36 miliar rupiah pada 3Q22, meningkat dari rugi 16 miliar rupiah pada 3Q21 dan berbalik dari laba 117 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan naik +43,2% YoY menjadi 61 miliar rupiah. Namun, beban keuangan naik +20,3% dan terdapat kerugian lain-lain sebesar 9 miliar rupiah, berbalik dari laba lain-lain sebesar 17 miliar rupiah pada 3Q21.

     

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, BEST membukukan laba bersih sebesar 95 miliar rupiah, berbalik dari rugi sebesar 91 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan melesat +245,8% YoY menjadi 407 miliar rupiah, terutama didorong penjualan tanah yang meroket 31x menjadi 283,4 miliar rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+128,8%) dan beban usaha (+12%) naik lebih rendah dari pendapatan. (IDX)

     

    Pendapatan BEST pada 9M22 telah mencapai 70% dari estimasi konsensus sebesar 580 miliar rupiah untuk FY22. Sementara itu, laba bersih telah mencapai 72% dari estimasi konsensus sebesar 131 miliar rupiah untuk FY22.

     

  • $SSIA: Surya Semesta Internusa membukukan rugi bersih sebesar 9 miliar rupiah pada 3Q22, jauh membaik dari rugi 78 miliar rupiah pada 3Q21, tetapi berbalik dibandingkan laba 155 miliar rupiah pada 2Q22. Penurunan kerugian didorong oleh pendapatan yang tumbuh +76,4% YoY menjadi 920 miliar rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+58%) dan beban usaha (+42,2%) naik lebih rendah dari pendapatan.

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, SSIA membukukan laba bersih sebesar 71 miliar rupiah, berbalik dari rugi sebesar 269 miliar rupiah pada 9M21. Perbaikan ini didorong oleh pendapatan yang tumbuh +77,3% YoY menjadi 2,47 triliun rupiah, ditopang pertumbuhan seluruh segmen usaha, khususnya jasa konstruksi (+72,7%) yang menyumbang 70% dari total pendapatan.

    Segmen bisnis properti dan perhotelan, yang margin labanya lebih tinggi, masing-masing membukukan pertumbuhan +33,9% dan +249,2%. Selain itu, penghasilan lainnya naik 6x lipat menjadi 238,4 miliar rupiah. (IDX)

    Pendapatan SSIA pada 9M22 telah mencapai 78% dari estimasi konsensus sebesar 3,2 triliun  rupiah untuk FY22. Sementara itu, laba bersih baru mencapai 38% dari estimasi konsensus sebesar 185 miliar rupiah untuk FY22.


Saham Top Gainer Hari Ini šŸ”„

$ENRG

+3,90%

$GOTO

+3,19%

$SMGR

+3,21%

$WIKA

+3,14%

Saham Top Loser Hari Ini šŸ¤•

$IPPE

-3,66%

$CPIN

-2,97%

$KLBF

-3,30%

$MAPI

-2,86%

Performa Sektor Hari Ini šŸ“Š


Berita Lainnya

šŸ”„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengumumkan bahwa pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian mobil dan motor listrik, masing-masing sebesar 80 juta rupiah dan 8 juta rupiah. Selain itu, pemerintah juga akan mensubsidi pembelian mobil listrik hybrid sebesar 40 juta rupiah dan memberikan insentif untuk konversi motor konvensional menjadi motor listrik sebesar 5 juta rupiah. Insentif tersebut hanya diberikan kepada pembeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia. Sejauh ini, kebijakan subsidi dan insentif tersebut masih dalam tahap finalisasi.

  • BPS mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 5,16 miliar dolar AS pada November 2022Nilai ekspor pada periode tersebut tercatat sebesar 24,12 miliar dolar AS (-2,46% MoM), sementara nilai impor mencapai 18,96 miliar dolar AS (-0,91% MoM). Indonesia sendiri telah mengalami surplus perdagangan selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

  • Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden No. 130 Tahun 2022 mengenai rincian APBN 2023. Dalam peraturan tersebut, terdapat target penerimaan cukai dari produk plastik dan minuman berpemanis, masing-masing sebesar 980 miliar rupiah dan 3,08 triliun rupiah.

  • Bank Indonesia melaporkan bahwa jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 390,2 miliar dolar AS, turun dari 395,2 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Secara rinci, ULN pemerintah tercatat sebesar 179,7 miliar dolar AS (-12,3% YoY), sementara ULN swasta sebesar 202,2 miliar dolar AS (-3% YoY).

  • Vietnam mendapatkan pendanaan sebesar 1,5 miliar dolar AS dari G7 dalam rangka membantu transisi energi, terutama peralihan dari batu bara. Sebelumnya, Indonesia dan Afrika Selatan juga telah mendapatkan skema pendanaan serupa pada November 2022.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

šŸ’¹ ā€œBeat the Marketā€ Untuk Value Investor

Photo by: Stockbit

"Sebagai value investor, saya kurang sependapat dengan mindset target ā€œbeat the marketā€ dengan timeframe hanya 1 tahun bahkan bulanan"ā€” MosFin

Salah satu target yang biasa diincar oleh investor maupun trader adalah ā€œBeat the Marketā€, artinya investor dan trader menargetkan pertumbuhan portofolio per tahun lebih tinggi dari pertumbuhan market secara keseluruhan. Biasanya hal ini digunakan sebagai acuan untuk merombak portofolio atau strategi untuk bisa mendapatkan pertumbuhan portofolio yang dapat mengalahkan market. Melalui tulisannya, MosFin menyampaikan beberapa pandangannya terhadap hal ini karena menurut dia sukses atau tidaknya portofolio yang dikelola tidak bisa dinilai dari evaluasi setahun. Simak selengkapnya pandangan MosFin mengenai pandangannya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Michael Owen Kohana, Syanne Gracetine, Aulia Rahman Nugraha, Bayu Santoso, Hendriko Gani

Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (ā€œStockbitā€), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah ā€œhttps://stockbit.com/ā€ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri ā€œ@Stockbit.comā€ Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.