♟️ Strategy to Maximize Profits from IPO / by Ritchie Runako

Penulis: Ritchie Runako | Editor: Aulia Rahman Nugraha, Edi Chandren, Rahmanto Tyas Raharja, Vivi Handoyo Lie

Published date: 7/6/2024

  • Konklusi 1: Cukup menarik untuk berspekulasi di saham-saham IPO karena adanya risk/return asymmetry, kecuali pada papan akselerasi.

  • Konklusi 2: Pilih IPO dengan rekam jejak underwriter yang baik guna meningkatkan return.

  • Konklusi 3: ‘The 20% Rule’ – waktu terbaik untuk menjual berdasarkan performa hari listing.

Deskripsi: Optimum selling point berdasarkan performa H (IPO Day).
Sumber: Analisis Stockbit
Deskripsi: Data mencakup 161 saham yang melantai di BEI pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024.
Sumber: Analisis Stockbit

Executive Summary

Berspekulasi pada saham IPO menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, meski memiliki risiko yang juga tinggi. Berdasarkan studi historis, kami menemukan beberapa temuan penting (konklusi) yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk memaksimalkan return sekaligus meminimalkan risiko ketika membeli saham IPO. Studi ini menggunakan data 161 saham yang melantai di BEI pada periode 6 Desember 2021–12 Februari 2024.

  • Konklusi 1: Cukup menarik untuk berspekulasi di saham-saham IPO, kecuali papan akselerasi – Dengan mengesampingkan saham di papan akselerasi, kami menemukan bahwa saham IPO menawarkan risk/return asymmetry, yakni kondisi di mana potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan risiko kerugian. Dengan mengesampingkan saham di papan akselerasi, probabilitas saham IPO untuk menghasilkan return positif pada hari pertama listing mencapai lebih dari 70%, dengan rata-rata (expected) return sebesar +17,4%. Di sisi lain, saham IPO yang termasuk dalam papan akselerasi memiliki expected return yang negatif (lebih rendah dari 0%) dan probabilitas kenaikan harganya tidak lebih dari 40%, level yang sangat rendah menurut kami. Oleh karena itu, menurut kami hanya menarik untuk membeli saham IPO di papan utama dan pengembangan, serta menghindari saham IPO di papan akselerasi.

  • Konklusi 2: Pilih saham dengan rekam jejak underwriter yang baik – Untuk meningkatkan potensi return ketika membeli saham IPO, investor perlu melihat rekam jejak underwriter-nya. Dalam section Konklusi 2’ di riset ini, kami menyediakan rekam jejak underwriter saham IPO yang telah diurutkan berdasarkan kinerja terbaik.

  • Konklusi 3: ‘The 20% Rule’ – Untuk memaksimalkan keuntungan dari saham IPO, kami menawarkan strategi taktikal bernama ‘The 20% Rule’ berdasarkan performa pada hari listing (IPO Day). Berikut kriterianya: 

    • Kriteria A: Hold hingga H+6 listing jika saham naik lebih dari +20% pada hari listing. Jual segera jika harga saham secara harian tidak naik lebih dari +20%. 

    • Kriteria B: Jual segera jika harga saham tidak naik lebih dari +20% pada hari listing, termasuk jika performa harga negatif.


Risiko – Riset ini menggunakan data yang mencakup 161 saham yang melantai di BEI pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024, sehingga tren pergerakan harga saham dan rekam jejak masa lalu belum tentu terulang di masa depan. Selain itu, alokasi saham pada saham IPO juga bervariasi, sehingga dapat mempengaruhi risk/return absolut yang didapatkan investor.


Konklusi 1: Cukup menarik untuk berspekulasi di saham-saham IPO karena Risk/Return Asymmetry, kecuali Papan Akselerasi

Kami menemukan bahwa performa harga saham IPO di papan utama dan pengembangan memiliki risk/return asymmetry, di mana potensi keuntungan lebih tinggi dibanding risiko kerugian. Temuan tersebut kami dasarkan atas data historis 161 saham papan utama dan pengembangan yang melantai di BEI pada pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024, dengan insights sebagai berikut:

  • Risk/return asymmetry pada papan utama dan pengembangan – Rata-rata (expected) return atas saham yang mencatatkan performa positif lebih besar dibanding rata-rata kerugian dari saham yang mencatatkan performa negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika investor selalu membeli saham IPO di papan utama dan pengembangan, keuntungan secara rata-rata melebihi kerugian dari saham IPO dengan performa negatif.

  • 70% probabilitas untuk mendapat profit – Saham IPO di papan utama dan pengembangan memiliki probabilitas profit sekitar 70%, yang berarti jauh melebihi probabilitas kerugian. 

  • Hindari saham IPO di papan akselerasi – Di sisi lain, kami menemukan bahwa saham IPO di papan akselerasi memiliki expected return yang negatif karena probabilitas kerugian yang tinggi. 

Deskripsi: Expected return saham IPO berdasarkan papan pencatatan dari 161 saham yang melantai di BEI pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Perhitungan performa saham menggunakan harga IPO sebagai harga beli dan close price sebagai harga jual.  
Sumber: IPO tanggal 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Mencakup 161 jumlah emiten.
Deskripsi: Rata-rata performa kumulatif saham IPO berdasarkan papan pencatatan. Data mencakup 161 saham yang melantai di BEI pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Baris expected return menunjukkan rata-rata return secara kumulatif, sementara expected gain/loss menunjukkan rata-rata kenaikan/penurunan harga secara kumulatif atas saham yang mengalami kenaikan/penurunan harga. 
  Sumber: Analisis Stockbit
Deskripsi: Rata-rata performa kumulatif dari 131 saham IPO di papan utama dan pengembangan pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Baris expected return menunjukkan rata-rata return secara kumulatif, sementara expected gain/loss menunjukkan rata-rata kenaikan/penurunan harga secara kumulatif atas saham yang mengalami kenaikan/penurunan harga. 
 Sumber: Analisis Stockbit.

Debunking: Hari listing bukan waktu yang paling optimal untuk menjual saham IPO

Kami menemukan bahwa menjual saham papan utama dan akselerasi pada hari pertama listing tidak selalu menghasilkan return yang optimal. Berdasarkan data historis, H+6 merupakan waktu yang optimum untuk menjual, dengan expected return kumulatif mencapai +39,1%. Namun, untuk memaksimalkan keuntungan, kami menawarkan strategi taktikal yang dapat dilihat lebih lanjut padaKonklusi 3’.


Konklusi 2: Pilih Saham dengan Rekam Jejak Underwriter yang Baik

Salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat membeli saham IPO adalah rekam jejak underwriter-nya. Dengan melihat rekam jejak underwriter, investor dapat memperbesar potensi profit dari saham IPO. Berikut ini adalah ringkasan rekam jejak  underwriter yang telah diurutkan berdasarkan expected return tertinggi, dengan kriteria utama yakni memiliki hit rate minimal 70%

Deskripsi: Rekam jejak underwriter IPO pada 6 December 2021–12 February 2024 dengan hit rate minimum 70%. Baris berwarna abu-abu menunjukan underwriter dengan performa hit rate dan expected return yang tinggi kendati memiliki jumlah sampel  yang kecil (<4).

Sumber: Analisis Stockbit

Dalam pertimbangan kami menyusun dan mengurutkan, kami memprioritaskan underwriter dengan jumlah saham IPO minimal 4 saham. 

Underwriter AR dan HP memiliki rekam jejak yang baik, dengan expected return pada hari listing mencapai lebih dari +25% dan hit rate 100%, kendati jumlah sampel yang sedikit (<4). Untuk investor dengan risk appetite yang tinggi dapat berspekulasi pada kedua underwriter ini.


Konklusi 3: ‘The 20% Rule’ untuk Menentukan Waktu Jual Optimum

Untuk menentukan waktu jual yang optimum, saham IPO perlu ditentukan terlebih dahulu kriterianya, sebab kriteria yang berbeda memiliki strategi yang berbeda pula. 

Berikut kriteria dan strateginya beserta ilustrasinya:

Deskripsi: Optimum selling point berdasarkan performa H (IPO Day).

Sumber: Analisis Stockbit

Kriteria A: Saham IPO dengan performa hari listing  naik lebih dari +20%

Jika saham mengalami kenaikan lebih dari +20% pada hari listing, investor dapat hold saham tersebut hingga H+6 selama kenaikan harga secara harian lebih dari +20%. Untuk memaksimalkan return, kami merekomendasikan investor untuk menjual saham tersebut ketika harga secara harian tidak naik lebih dari +20%, tanpa perlu menunggu hingga H+6.

Sebagai contoh, saham AAAA +25% saat hari listing. Karena kenaikan pada hari itu lebih dari +20%, maka investor dapat hold. Pada H+1 listing, saham AAAA masih naik +25%, sehingga investor tetap dapat hold. Pada H+2, saham AAAA hanya naik +11%. Karena kenaikan saham AAAA pada H+2 kurang dari +20%, maka investor dapat mengambil posisi jual.


Strategi ini didasarkan oleh data expected return harian pada hari setelah listing yang masih positif hingga H+6. Namun, pada H+7, data menunjukkan bahwa expected return harian menunjukan performa negatif (-0,3%), menunjukan tipping point performa pada kriteria ini.

Deskripsi: Performa harian saham dengan return naik 20-35% pada hari listing. Data ini berdasarkan 131 saham yang IPO pada 6 Desember 2021 - 12 Februari 2024. Baris expected return menunjukkan rata-rata return secara harian berdasarkan harga closing.

Sumber: Analisis Stockbit

Simulasi kami berdasarkan data historis membuktikan bahwa dengan menggunakan strategi maksimalisasi yang kami rekomendasikan, expected return lebih superior dibandingkan expected return secara umum pada Kriteria A. 

Deskripsi: Simulasi expected return harian dengan maksimalisasi (jual jika harga secara harian tidak naik lebih dari 20%) vs. tanpa menggunakan maksimalisasi.
Sumber: Analisis Stockbit

Kriteria B: Saham IPO dengan performa hari listing tidak naik lebih dari 20%

Jika harga saham IPO tidak naik lebih dari +20% pada hari listingtermasuk jika turun – maka investor dapat segera mengambil posisi jual.


Alasan kami merekomendasikan take profit pada saham IPO yang tidak naik lebih dari +20% didasarkan oleh data historis yang menunjukkan bahwa banyak saham yang kemudian mencatatkan return harian negatif pada H+1 listing (berbalik arah). Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan return, kami merekomendasikan untuk langsung menjual saham IPO pada hari listing jika kenaikan harga tidak lebih dari +20%, agar investor mengamankan profit.

Deskripsi: Performa harian saham dengan kenaikan return tidak melebihi +20% pada hari listing. Data didasarkan pada 161 saham IPO pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Baris expected return menunjukkan rata-rata return secara harian berdasarkan harga closing.
Sumber: Analisis Stockbit

Adapun untuk saham yang mengalami return negatif pada hari listing, kami merekomendasikan investor untuk langsung menjualnya pada hari listing (cut loss). Rekomendasi kami didasarkan oleh fakta bahwa probabilitas rebound sangat kecil pada hari berikutnya, dengan risk/return yang tidak menarik. Temuan kami juga menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan rebound saham IPO dengan performa hari listing negatif.

Deskripsi: Performa harian saham dengan return negatif pada hari listing. Data didasarkan pada 161 saham IPO pada 6 Desember 2021–12 Februari 2024. Baris expected return menunjukkan rata-rata return secara harian berdasarkan harga closing.
Sumber: Analisis Stockbit

Contoh membaca tabel: Secara umum expected return pada H (IPO Day) sebesar -7,9%, berlanjut pada H+1 dengan expected return -5%. Dengan demikian, secara kumulatif, investor mendapat kerugian -7,9% pada H (IPO Day) dan makin merugi sebesar -5% pada hari setelahnya.


Risiko

Riset dilakukan menggunakan data historis, sehingga pergerakan harga saham dan rekam jejak masa lalu belum tentu terulang di masa depan. Selain itu, alokasi saham pada saham IPO juga bervariasi, sehingga dapat mempengaruhi risk/return absolut yang didapatkan investor.


Penulis: 

Ritchie Runako, Investment Analyst

Editor:

Vivi Handoyo Lie, Head of Investment Research

Edi Chandren, Investment Analyst Lead

Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead

Aulia Rahman Nugraha, Sr. Investment Journalist

Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer: 

Semua konten dalam artikel ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.