π Stockbitor!
Stockbit Academy merilis Unboxing Sektor Perbankan. Di Unboxing Sektor Perbankan ini, kita bisa mendapatkan rangkuman laporan performa beberapa emiten di sektor perbankan.
Sektor perbankan adalah sektor yang termasuk di dalam Sektor Finance (yang berisikan keuangan & perbankan). Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor ini sudah bisa dibeli sahamnya oleh masyarakat di Bursa Efek Indonesia. Contohnya seperti saham Bank Central Asia (Saham BBCA), saham Bank Rakyat Indonesia (Saham BBRI), saham Bank Mandiri (Saham BMRI), dan saham Bank BNI (Saham BBNI).
Selain bank-bank besar tersebut, sektor perbankan juga sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan investor akibat kemunculan emiten-emiten bank digital di bursa. Beberapa bank digital yang sudah melantai dan dapat dibeli sahamnya oleh masyarakat adalah saham Bank Jago (Saham ARTO) dan saham Bank Neo Commerce (Saham BBYB). Meskipun Bank Digital fokus membangun new economy dengan berkolaborasi dan membentuk ekosistem, Bank tradisional juga ikut berkolaborasi dengan fintech dan mengembangkan digital channel
Saham-saham di sektor perbankan memiliki bobot hingga ~40% dari Market Cap IHSG. Hal ini juga didukung dimana 5 dari 10 top market cap IHSG berasal dari sektor perbankan. Lima emiten tersebut adalah Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jago (ARTO), dan Bank BNI (BBNI).
Bisnis Model Perbankan
Bisnis model sektor perbankan meliputi:
Menghimpun dana dari masyarakat, yang dinamakan sebagai dana pihak ketiga (DPK)
Dari dana tersebut, bank akan memberikan bunga. Bunga yang diberikan kepada nasabah akan menimbulkan beban bunga bagi bank (cost of fund)
Dari dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat, bank akan menyalurkan pinjaman (kredit)
Dari pinjaman tersebut, bank akan mendapatkan bunga. Bunga yang diterima dari nasabah yang meminjam dari bank akan menjadi pendapatan bunga bagi bank (interest income)
Selisih dari pendapatan bunga dengan beban bunga di bank dinamakan sebagai pendapatan bunga bersih (net interest income)
Selain dari pendapatan bunga bersih, bank juga bisa mendapatkan pendapatan dari non-bunga (non-interest income). Pendapatan non-bunga ini juga bisa disebut sebagai fee based income, dapat berasal dari biaya, komisi, trading, dan lain-lain.
Kategori Saham di Sektor Perbankan
Di antara sektor perbankan di Indonesia, terdapat beberapa kategori. Pada riset Unboxing Sektor Perbankan ini, Stockbit membagi kategori perbankan menjadi 3:
1.Big 4 Bank
Big 4 bank terdiri dari 4 bank terbesar di Indonesia dengan posisi yang kuat, dimana keempat bank tersebut menguasai ~25% kapitalisasi pasar IHSG. Kategori ini terdiri dari Saham BBCA, Saham BBRI, Saham BMRI, dan Saham BBNI. Saham BBCA memiliki market cap sebesar 995,4 triliun rupiah. Hal ini membuat Saham BBCA menjadi saham bank dengan market cap terbesar di antara bank lainnya.
2. Challenger Banks
Kategori ini terdapat bank-bank swasta yang termasuk di mid cap/second tier, yang di filter dengan kriteria total aset & market cap. Kategori ini memiliki potensi dan room for growth yang besar dibanding incumbent. Bank yang termasuk dalam kategori ini adalah saham Bank Mega (Saham MEGA), saham Bank CIMB Niaga (Saham BNGA), saham Bank Danamon (Saham BDMN), dan saham Bank BTPN (Saham BTPN).
3. Bank Digital
Kategori ini berisikan bank-bank digital. Bank digital muncul belakangan ini dengan mengedepankan layanan digital dan tanpa cabang, berbeda dengan bank konvensional yang biasanya memiliki cabang. Bank digital berpotensi meraih market share dari market underbanked yang belum di tap oleh incumbent. Bank yang termasuk dalam kategori ini adalah saham Bank Jago (Saham ARTO), saham Allo Bank (Saham BBHI), saham Bank Aladin Syariah (Saham BANK), dan saham Bank Neo Commerce (Saham BBYB).
Selain dari kategori-kategori ini, masih ada beberapa kategori lainnya di sektor perbankan seperti bank daerah (contohnya: saham bank Jatim atau BJTM dan saham bank Jawa Barat atau BJBR) dan bank syariah (contohnya: saham bank BSI atau BRIS, Bank BTPN Syariah atau BTPS)
Unboxing Sektor perbankan
Lantas, bagaimana detail kinerja operasional, finansial, dan valuasi dari saham-saham di sektor perbankan? Analisis selengkapnya bisa langsung kamu baca di Unboxing Sektor Perbankan!
Pada Unboxing Sektor Perbankan, kita bisa belajar banyak dan mendapatkan rangkuman laporan performa emiten di sektor bank meliputi:
Model bisnis perbankan, sekilas tentang bisnis perbankan
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap sektor perbankan
Tren industri dan perkembangan digital pada industri perbankan
Profil dan performa perusahaan perbankan di Indonesia, termasuk Big 4, Challenger, dan Bank Digital. Seperti Bank BCA (saham BBCA), Bank CIMB Niaga (saham BNGA), dan Bank Neo Commerce (saham BBYB).
Faktor-faktor makro yang mempengaruhi perbankan, termasuk efek dari suku bunga dan tapering The Fed terhadap likuiditas bank
Perbedaan mengenai bank konvensional (tradisional) dengan bank digital
Selain itu, kamu juga bisa belajar di Module Sektor Perbankan 101 tentang hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan dan yang sering ditanyakan saat analisis perusahaan perbankan seperti:
Model bisnis di sektor perbankan, termasuk perbedaan bank konvensional dan digital
Faktor makroekonomi penting yang memengaruhi sektor perbankan
Rasio dan metrik penting di sektor perbankan (dari Net interest Margin/NIM sampai dengan Non Performing Loan/NPL)
Cara valuasi saham perbankan
Emiten Talk: Banking Series
Saksikan juga bincang bersama manajemen dari sejumlah perusahaan bank di Emiten Talk: Banking Series di Youtube Stockbit yang membahas:
Strategi masing-masing bank ke depannya
Aksi korporasi yang direncanakan
Kinerja 2021 serta target ke depannya
Emiten yang diundang adalah Bank Jago (Saham ARTO), Bank Neo Commerce (Saham BBYB), Bank BNI (Saham BBNI), dan Bank Mandiri (Saham BMRI)
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (βStockbitβ), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam email ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit dan menerima email ini. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah βhttps://stockbit.com/β dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri β@Stockbit.comβ Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.