Indeks dan IHSG di Bursa Efek Indonesia - Semua Hal Yang Harus Kamu Tau / by Dedi Utomo

indeks.jpg

Mungkin Sebagian besar investor saham di Bursa Efek Indonesia sudah mengetahui apa itu IHSG, pada kesempatan kali ini, Stockbit akan mencoba memberikan gambaran secara lebih mendalam mengenai topik ini.

Apa itu Indeks?
Apa kegunaan indeks?
Bagaimana metode perhitungan indeks?
Indeks yang ada di BEI.

Apa itu Indeks?

Indeks adalah angka indikator yang menggambarkan harga rata-rata dari beberapa saham yang terdaftar di bursa.

Apa Kegunaan Indeks?

Indikator Keuntungan Investor

Apabila indeks mengalami kenaikan, maka secara teoritis dan secara umum kekayaan investor akan bertambah. Begitu sebaliknya. Jika Indeks menurun, maka berkurang pula kekayaan investor. selain itu indeks juga digunakan sebagai pengukur (benchmark) kinerja investasi. apakah kinerja investasi reksadana, investor, dana pensiun, dll lebih baik dari indeks atau di bawah kinerja indeks.

Sebagai fasilitas pembentukan portofolio pasif

Banyak fund manager menggunakan indeks sebagai model portofolio mereka. Model portofolio yang mengikuti indeks dilakukan oleh reksa dana indeks dan exchange-traded fund.

Untuk melihat perkembangan ekonomi

Di pasar modal yang sudah maju dan efisien, seperti di Amerika Serikat, perubahan indeks harga saham menjadi salah satu unsur yang digunakan untuk menghitung leading indicator, indikator yang mendahului pergerakan ekonomi di sektor riil. Jika leading indicator meningkat, maka sektor riil akan meningkat nantinya.

Apa itu IHSG?

Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, IHSG mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, IHSG ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.

IHSG menjadi indikator bagi investor untuk mengukur kondisi pasar secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia.

Bagaimana Metode Perhitungan IHSG?

Seperti di mayoritas bursa-bursa dunia, indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia dihitung dengan menggunakan metodologi rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (nilai pasar) atau Market Value Weighted Average Index. Formula dasar penghitungan indeks adalah:

Screenshot_38.png

Nilai Pasar adalah kumulatif jumlah saham tercatat (yang digunakan untuk perhitungan indeks) dikali dengan harga pasar. Nilai Pasar biasa disebut juga Kapitalisasi Pasar. Formula untuk menghitung Nilai Pasar adalah:

Screenshot_39.png

Dimana:

p = Closing price (harga yang terjadi) untuk emiten ke-i.
q = Jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks (jumlah saham yang tercatat) untuk emiten ke-i.
n = Jumlah emiten yang tercatat di BEI (jumlah emiten yang digunakan untuk perhitungan indeks)

Nilai Dasar adalah kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan harga pada hari dasar. Contoh hari dasar untuk IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982.

Bobot (weighted)
Bobot (Weighted) yang digunakan untuk penghitungan indeks adalah jumlah saham tercatat atau biasa juga disebut dengan jumlah saham yang digunakan untuk perhitungan indeks. Meskipun hampir semuanya menggunakan jumlah saham tercatat, akan tetapi terdapat beberapa emiten tidak menggunakan seluruh saham tercatat untuk perhitungan indeks. Contoh beberapa emiten perbankan, emiten yang menggunakan 2 nilai nominal atau emiten yang atas pertimbangan BEI memiliki jumlah saham tercatat yang sangat besar, sehingga bobotnya tidak lagi menggambarkan pergerakan indeks secara keseluruhan. Untuk mengeleminasi pengaruh faktor-faktor yang bukan perubahan harga saham, maka selalu ada penyesuain Nilai Dasar (Adjustment) bila terjadi corporate action seperti stock split, pembagian dividen atau bonus saham, penawaran terbatas atau HMETD dan lain-lain. Sehingga dengan demikian indeks akan mencerminkan pergerakan harga saham saja.

Harga teoritis
Salah satu faktor yang harus dihitung dalam melakukan penyesuain Nilai Dasar adalah Harga Teoritis saham bila terjadi corporate action. Misalnya emiten A melakukan stock split dengan rasio 1 : 1 (satu saham lama mendapat satu saham baru) sehingga jumlah saham yang tercatat akan menjadi 2 kali lipat. Bila harga saham pada saat cum (hari terakhir sebelum stock split) adalah Rp 2.000, maka harga teoritis saham pada hari bursa berikutnya (pada saat Ex atau hari bursa dimulainya perdagangan saham dengan jumlah saham yang baru) adalah Rp 1.000. harga teoritis juga berfungsi sebagai pedoman dalam tawar menawar saham. Bila tidak terjadi pembentukan harga baru hingga akhir hari bursa setelah stock split saham tersebut efektif, maka harga teorits akan dicantumkan dalam laporan Daftar Efek BEI dan tampilan monitor JATS dengan menggunakan tanda asterik (*). Dengan demikian pengguna informasi mengetahui bahwa harga tersebut bukan harga akhir sebelumnya melainkan Harga Teoritis.

Jenis/Macam-macam Indeks yang ada Di Bursa Efek Indonesia

Indeks sektoral

Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.

List saham indeks Sektoral : di sini

LQ45

Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. 

List saham indeks LQ45 : di sini

JII

Indeks saham JII ini terdiri atas 30 saham yang bergerak di bidang industri sesuai dengan prinsip syariah islam. Saham-saham yang termasuk kedalam indeks saham JII adalah saham-saham halal karena sistem operasional emitennya tidak mengandung unsur riba.

List saham indeks JII : di sini

MBX

Main Board Index (MBX)/Indeks Papan Utama ditujukan untuk emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik. 

List saham indeks MBX : di sini

DBX

Development Board Index (DBX)/Indeks Papan Pengembangan adalah indeks yang berisi perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di papan utama, termasuk perusahaan yang mempunyai prospektif bagus namum belum menghasilkan keuntungan dan merupakan sarana bagi perusahaan yang sedang dalam penyehatan.

List saham indeks DBX : di sini

BISNIS-27

Kerja sama antara IDX dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

List saham indeks BISNIS-27 : di sini

KOMPAS100

Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

List saham indeks KOMPAS100 : di sini

PEFINDO25

Kerja sama antara BEI dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

List saham indeks PEFINDO25 : di sini

SRI-KEHATI

Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara BEI dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float.

List saham indeks SRI-KEHATI : di sini

ISSI

ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham syariahyang baru tercatat atau dihapuskan dari DES. 

List saham indeks ISSI : di sini

IDX30

IDX30 merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya dipilih dari konstituen indeks LQ45. Konstituen Indeks LQ45 dipilih karena saat ini Indeks LQ45 sudah dapat menggambarkan kinerja saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.

List saham indeks IDX30 : di sini

INFOBANK15

Indeks ini berisi 15 saham-saham perbankan yang memiliki kinerja positif di BEI dengan tujuan mempermudah investor dan pelaku pasar dalam memantau pergerakannya. Indeks Infobank15 itu diharapkan dapat menjadi acuan bagi para investor dalam berinvestasi pada saham-saham perbankan, terutama yang ingin berinvestasi pada saham-saham dengan fundamental baik, kapitalisasi besar, serta aktivitas transaksi yang tinggi.

List saham indeks INFOBANK15 : di sini

INVESTOR33

Bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Beritasatu Media Holdings meluncurkan Indeks Investor33. Indeks Investor33 terdiri atas 33 saham dari berbagai sektor usaha, dipilih melalui proses seleksi secara ketat. Ada delapan tahapan seleksi awal yang harus dilewati, sebelum masuk daftar 100 Emiten Terbaik versi Majalah Investor. Pemilihan konstituen Investor33 juga melibatkan Komite Penilai Indeks yang kredibel dan profesional.

List saham indeks INVESTOR33 : di sini

MNC36

Merupakan indeks hasil kerjasama BEI dan Media Nusantara Citra (MNC) Group. Indeks tersebut terdiri atas 36 saham emiten pilihan yang tercatat di BEI. Metode perhitungan Indeks MNC36 berdasarkan pada kapitalisasi pasar atau market capitalization weight average. Selain kapitalisasi pasar yang besar, kriteria lain yang menentukan anggota Indeks MNC 36 adalah likuiditas serta faktor fundamental seperti, price earning ratio (PER), operating profit margin (OPM, revenue growth, net income, price to book value (PBV), dan debt to equity ratio (DER).

List saham indeks MNC36 : di sini

SMINFRA18

PT SMI bekerjasama dengan BEI  untuk membentuk Indeks yang berisikan saham-saham yang bergerak pada sektor infrastruktur yang diberi nama Indeks SMinfra18. Indeks SMinfra18 merupakan indeks yang terdiri dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor-sektor infrastruktur dan pendukungnya.

List saham indeks SMINFRA18 : di sini

IDXHIDIV20

IDX High Dividend 20 yakni indeks atas harga 20 saham perusahaan tercatat yang secara rutin membagikan dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen (dividend yield) kepada para pemegang sahamnya. Konstituen indeks IDX High Dividend 20 adalah saham dari perusahaan tercatat yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir serta memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler untuk periode 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan terakhir masing-masing lebih besar dari Rp1 miliar. Indeks IDX High Dividend 20 dipilih berdasarkan imbal hasil dividen, kriteria likuiditas, serta kapitalisasi pasar.

List saham indeks IDXHIDIV20 : di sini

IDXBUMN20

Adalah indeks harga atas 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.

List saham indeks IDXBUMN20 : di sini

JII70

Adalah indeks atas 70 saham syariah yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi tinggi.

List saham indeks JII70 : di sini