Halo Stockbitor,
Semoga semuanya tetap jaga kesehatan dan tetap aman ya!
Jangan lupa juga menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) ya!
Soalnya menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kepatuhan bermasker warga DKI hanya 70%, dan di PSBB transisi ini gubernur menargetkan kepatuhan meningkat menjadi 85% agar kondisi COVID-19 bisa lebih terkendali.
Memang per hari ini (14 Oktober), jumlah kasus corona di Indonesia sudah melampaui 340 ribu, sedangkan korban jiwa di level sekitar 12 ribu orang.
Berita Terkini:
☪️ Konsolidasi Bank Syariah
Merger PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI Syariah Tbk. ($BRIS), dan PT
Bank BNI Syariah semakin dekat dengan conditional merger agreement diumumkan hari ini (13 Oktober).
Nantinya, Bank Mandiri dikatakan akan menjadi pemegang saham mayoritas dan nantinya perusahaan hasil merger akan tetap menjadi perusahaan terbuka dengan tiker emiten $BRIS. Memang, Bank Mandiri Syariah per Q2 2020 memiliki ukuran yang terbesar dibandingkan dengan kedua bank syariah lainnya, yaitu dengan ekuitas 9,97 Triliun, melebihi ekuitas $BRIS (5,21 Triliun) dan BNI Syariah (5,23 Triliun).
Apabila dijumlahkan, saat ini modal ketiga bank tersebut sudah melampaui 20 Triliun rupiah dan nantinya akan ditingkatkan agar menjadi 30 Triliun rupiah, supaya bisa menjadi Bank Buku IV.
Tujuan dari merger ini adalah supaya industri perbankan syariah makin kuat. Apalagi dengan potensi pertumbuhan yang masih tinggi karena pangsa pasar keuangan syariah terhadap sistem keuangan di Indonesia per April 2020 hanya mencapai 9,03%, menurut OJK. Padahal, sekitar 87% dari populasi Indonesia atau 232,5 juta penduduk beragama Islam.
Bank syariah swasta milik salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Central Asia ($BBCA) juga digenjot dengan merger antara Bank BCA Syariah dengan PT Bank Interim Indonesia yang akan membuat CAR (capital adequacy ratio) meningkat menjadi 43% sedangkan modal ditempatkan akan naik dari 1,99 Triliun menjadi 2,25 Triliun setelah merger.
Sebelumnya, pada tahun 2019 BTPN Syariah ($BTPS) juga melakukan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
♻️ Dampak Omnibus Law ke Lingkungan
Buruh dan investasi~
Mungkin itu dua hal yang paling disoroti dari UU Cipta Kerja (Omnibus Law)
Tapi sebenarnya, beberapa regulasi di Omnibus Law juga ada beberapa implikasi ke lingkungan kita loh! 😱
Soalnya di Omnibus Law ada dituliskan bahwa syarat area hutan minimal 30% di provinsi dihapuskan!
Takutnya, kebakaran hutan juga bisa terus berlanjut, yang terkadang kabut nya bisa dirasakan sampai Malaysia dan Singapura. Selain itu, karena ini deforestasi bisa terus berlanjut, karena lahan nya dibuat keperluan CPO misalnya.
Setelah itu, 35 investor global yang mengelola dana 4,1 triliun dolar sempat memberikan surat ke pemerintah Indonesia untuk memberi peringatan mengenai konsekuensi buruk untuk lingkungan yang bisa dihasilkan.
Well, semoga gimanapun hasilnya, nggak cuma investasi tapi lingkungan juga bisa diuntungkan ya dengan adanya Omnibus Law ini!
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..
DPK (Dana Pihak Ketiga) Bank BTN ($BBTN) mencatatkan kenaikan 19% yoy pada bulan September 2020, sehingga LDR berada di level 93%.
Indika Energy ($INDY) akan menerbitkan global bond yang akan diminta persetujuannya pada RUPSLB 26 Oktober mendatang.
Japfa Comfeed ($JPFA) mengembangkan bisnis udang lewat anak usahanya PT Suri Tani Pemuka yang melakukan joint venture dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV.
Kawasan industri memiliki AKR Corporindo ($AKRA) yaitu JIIPE didukung pemerintah untuk diubah jadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus).
China suspensi pembelian batubara Australia karena hubungan politik yang memburuk dengan Canberra.