Halo Stockbitor,
Bank Indonesia menahan suku bunga di 4%, tingkat suku bunga yang belum berubah dari bulan Juli 2020. Suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga dipertahankan di tingkat 3,25% dan 4,75%.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang rendah.
In other news, masih ingat rencana akuisisi perusahaan FMCG yang pernah kita bahas waktu itu? Well, per hari ini (14 Oktober) Garudafood ($GOOD) akhirnya telah menyelesaikan akuisisi 55% saham produsen Prochiz, Mulia Boga ($KEJU) seharga Rp 1.156 per lembar saham nya.
Berita Terkini:
🔋 Holding Baterai Indonesia
Ingat belum lama yang lalu Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia ke Korsel dalam urusan pabrik baterai?
Ternyata sekarang kita udah tau nih the big picture nya!
Jadi, Indonesia bakal segera punya holding BUMN yang menggarap industri baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, namanya PT Indonesia Baterai Holding (IBH).
Di dalam nya sendiri itu ada Konsorsium yang terdiri atas MIND ID, PT Antam Tbk ($ANTM), PT Pertamina (Persero), dan juga PT PLN (Persero).
Nanti mereka akan garap projek dengan nilai investasi sekitar US$ 12 miliar dengan mitra dari China serta Korea Selatan. (Yup, belum ada nama perusahaan nya yang diberitahu ke publik saat ini)
Sektor hulu bakal ditangani MIND ID dan Antam, produk intermediate ditangani Pertamina, sedangkan hilir dikelola PLN.
Harapannya sih, dengan industri hilir juga ada di dalam negeri, bisa memberikan efek berganda bagi perekonomian Indonesia.
💡 Larangan Impor Batubara Australia oleh China
Setelah sempat recover ke atas level 60, harga batu bara turun sekitar 10% pada seminggu terakhir menjadi 54 USD/ton.
Salah satu penyebab nya adalah larangan impor produk batu bara Australia oleh Pemerintah China sebagai salah satu dampak dari perselisihan antara kedua negara.
Sampai-sampai, batu bara yang dikirim dari Australia yang sudah sampai di Pelabuhan di China diminta untuk tidak diturunin!
Sebelum ini, China juga memangkas ekspor sejumlah komoditas agrikultur dari Australia setelah Australia menyatakan mendukung Amerika Serikat dalam perang dagang AS - China.
Well, tentunya ini bakal berpengaruh ke perusahaan batubara Australia, mengingat China merupakan salah satu tujuan ekspor utama untuk coking coal maupun thermal coal. Tentunya, salah satu entitas investasi Adaro Energy ($ADRO) yaitu Kestrel yang tambangnya terletak di Australia juga bisa terdampak oleh larangan impor ini.
China sendiri sebenarnya juga sangat bergantung pada Australia, karena 50% dari coking coal berkualitas tinggi nya diimpor dari Australia. Jadi, kalau dilihat dari keadaan sekarang sih sama seperti Trade War AS - China, larangan impor ini nggak gitu untungin kedua belah pihak. Tapi buat penambang di Indonesia, bisa aja dapet berkah kalau China jadi beli ke Indonesia? Semoga aja ya!
But once again.. we're not mind readers dan sebenarnya nggak tahu apa yang ada di benak nya China. Karena belum lama yang lalu, Presiden China Xi Jin Ping memang pertama kali menyatakan tentang komitmen nya untuk menjadi carbon neutral, yaitu pada tahun 2060.
Apakah ini merupakan salah satu tanda permulaan China buat kearah sana? I guess we'll see...
Yang pasti kita tau sih, kalau China mengimpor semakin dikit batubara, harga batubara bisa semakin tertekan karena China tetap jadi produsen, konsumen dan importir dominan batubara dunia, dan mayoritas impor nya dari Indonesia!
Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..
Medco Energy ($MEDC) menemukan cadangan gas baru di West Belut, Natuna. Dari tes yang dilakukan, dinyatakan ada 11.2m mmscfd gas di West Belut.
Adhi Karya ($ADHI) mengatakan progres pembangunan LRT Jabodetabek sudah mencapai 77% per September 2020 dan ditargetkan beroperasi Juli 2022.
Kalbe Farma ($KLBF) jadi pemegang saham pengendali Innolab Sains Internasional.
Kino Indonesia ($KINO) divestasi lini usaha pet food yang dimilikinya melalui pembubaran JV Kino Pet World Indonesia.
Pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) Bank di Indonesia September 2020 12,88% yoy, sedangkan pertumbuhan kredit September 2020 0,12% yoy.