🏦 BI Pantau Kebijakan The Fed / by Stockbit Snips

Source: The Jakarta Post

Source: The Jakarta Post

komoditas 18 Juni 2021 .png

πŸ‘‹ Stockbitor!

Mengacu pada pernyataan bank sentral AS, The Fed, dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), BI meyakini bahwa The Fed tidak akan melakukan pengurangan pembelian surat berharga (tapering off) di tahun 2021.

BI memperkirakan bahwa The Fed baru akan mulai melakukan tapering off pada Q1 2022 dan meningkatkan suku bunga pada tahun 2023. Meskipun demikian, BI akan terus memantau kebijakan The Fed dan mempersiapkan beberapa strategi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan  di level 3,50%. Keputusan tersebut dilakukan untuk memperkuat pemulihan ekonomi Indonesia.

Key Takeaways  
Adanya tapering off  dapat berdampak ke peningkatan suku bunga di AS, yang berpotensi menyebabkan pengeluaran dana investor dari negara berkembang seperti di Indonesia.

Ini karena investor melihat return asset di pasar AS menjadi lebih menarik. Namun, BI masih memantau kebijakan The Fed dan belum mengubah suku bunga acuan.


World News

🌏 Malaysia Perpanjang Lockdown

Source: DW

Source: DW

abar terkini dari mancanegara:

Malaysia: Setelah melakukan lockdown ketat selama 2 minggu, Kuala Lumpur akan memperpanjang perintah pembatasan pergerakan hingga 28 Juni mendatang.

Tiongkok: Perusahaan induk TikTok, ByteDance, membukukan kerugian operasional sebesar 2 miliar dolar AS dan laba kotor sebesar 19 miliar dolar AS yang didorong oleh norma akuntansi untuk kompensasi berbasis saham karyawan.

Hong Kong: Sekitar 500 aparat polisi menggerebek kantor surat kabar pro-demokrasi, Apple Daily, atas tuduhan peliputan yang melanggar undang-undang keamanan nasional.

Korea Utara: Kim Jong-Un menyatakan kesiapannya untuk berkonfrontasi dengan Amerika Serikat. Sebelumnya, Korea Utara mendapatkan desakan dari anggota negara-negara G7 untuk menghentikan program nuklirnya.


Musim Laba - Q1 2021

πŸ•·οΈ ️️ MRAT & JTPE

Source: Susan Q Yin via Unsplash

Selama Q1 2021, terdapat beberapa perusahaan yang labanya naik jika dibandingkan dengan Q1 2020. Beberapa contoh di antaranya adalah:

  • $MRAT: Laba bersih Mustika Ratu naik 53,8%. Walaupun pendapatan meningkat 30,3% akibat peningkatan penjualan segmen kesehatan (+104,6%), kenaikan beban HPP membuat laba kotor perusahaan tidak terlalu berubah (+0,34%). Namun, adanya efisiensi beban penjualan serta beban umum dan administrasi mendongkrak performa perusahaan. (IDX)

  • $JTPE: Laba bersih perusahaan percetakan Jasuindo Tiga Perkasa turun 22,9%. Hal ini disebabkan oleh turunnya pendapatan (-43,6%) akibat penurunan penjualan dokumen security (-36,5%) dan dokumen non security (-60%). (IDX)

Source: Stockbit

Source: Stockbit


top gainers.png
top losers .png
sektor 1 .png

Berita Korporasi

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

Source: Pinterest

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan suspensi atas perdagangan saham Garuda Indonesia ($GIAA) karena terindikasi bermasalah. Pasalnya, Garuda Indonesia akan menunda pembayaran kupon sukuk sebesar 500 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021 berdasarkan Global Sukuk Limited Trust Certificate.

  • Lippo Karawaci ($LPKR) menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Cove, untuk merilis konsep hunian bersama atau co-living mahasiswa, Cove Hillcrest.

  • Bank Negara Indonesia ($BBNI) berencana melakukan aksi penambahan modal melalui skema rights issue untuk meningkatkan rasio modal inti.

  • Astra International ($ASII) baru saja mengangkat Bambang Brodjonegoro menjadi komisaris independen berdasarkan keputuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSB) pada Jumat (18/6).


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja, Calvin Kurniawan
Editor: Michael Owen Kohana, Theodore Henoch, Vivi Handoyo Lie, Almer Dzaki, Astrid Rahadiani Putri