๐Ÿ›๏ธ Jepang, PPnBM, dan HUT 1 Tahun / by Stockbit Snips

Source: Kompas

Source: Kompas

asdasda.PNG

Halo Stockbitor, 

Hari ini sampai besok (20-21 Oktober), Perdana Menteri Jepang Yoshihide
Suga akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Sebelumnya, PM Jepang sudah terlebih dahulu mengunjungi Vietnam.

Tujuan dari kunjungan ini untuk meningkatkan hubungan bilateral dan juga menerjemahkan kemitraan strategis yang telah dimiliki kedua negara. Selain itu, kabarnya kedua negara juga bakal membahas mengenai COVID-19, dan implikasinya dari aspek kesehatan maupun ekonomi.

Memang, Suga baru diangkat sebagai Perdana Menteri pada bulan September 2020 karena pendahulu nya, Shinzo Abe mengudurkan diri karena alasan kesehatan.

Well, semoga pertemuan ini bisa semakin memperkuat hubungan RI dan Jepang ya.  Beberapa tahun terakhir, nilai ekspor RI ke Jepang semakin menurun, dari 33,7 miliar USD pada 2011 menjadi 16 miliar USD pada 2019.


Berita Terkini: 

๐Ÿงพ Penolakan Penghapusan PPnBM

Ingat wacana pengapusan PPnBM yang waktu itu pernah beredar? 

Well, kabarnya Menteri Keuangan kita, Sri Mulyani Indrawati udah secara resmi menolak buat kasih insentif tarif pajak pejualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0% untuk pembelian mobil baru nih! 

Sebelumnya, memang hal ini diusulkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk merangsang penjualan di sektor otomotif yang menurun pada saat pandemi.

Bahkan, penjualan mobil domestik secara wholesale (pengiriman dari
pabrik ke dealer) turun dari 755.094 unit menjadi 372.046 unit (turun 49% yoy) sampai Q3 2020. Penjualan mobil secara ritel juga memiliki nasib yang serupa, turun 53% dari 759.938 unit jadi 407.380 unit. 

Namun, beberapa bulan terakhir penjualan otomotif sudah mulai membaik. Setelah pada bulan Mei 2020 penjualan mobil hanya sebesar 3.551 unit, secara mom (month-on-month) penjualan terus meningkat sampai menjadi 48.554 unit di bulan September. 

Well, semoga sektor otomotif bisa terus pulih ya!


๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ผ HUT 1 Tahun Jabatan Jokowi - Ma'ruf

Wow, nggak kerasa ya udah 1 tahun periode kedua Presiden RI, Joko Widodo dimulai.. 

Yuk, kita lihat 5 program prioritas Jokowi - Ma'ruf.. 

  1. Pengembangan SDM
    Prioritas: Realisasi dana abadi pendidikan (endowment fund) melalui revisi PMK No. 80/2009.

  2. Pembangunan Infrastruktur
    Prioritas: Peningkatan aksesibilitas melalui pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara.

  3. Penyederhanaan Segala Bentuk Kendala Regulasi
    Prioritas: Penerbitan UU besar seperti Omnibus Law (UU Cipta Kerja), serta Pemberdayaan UMKM.

  4. Penyederhanaan Birokrasi
    Prioritas: Pemangkasan birokrasi yang panjang.

  5. Transportasi Ekonomi 
    Prioritas: Transformasi ketergantungan ekonomi Indonesia dari SDA (Sumber Daya Alam) ke daya saing manufaktur (industri pengolahan) serta jasa modern dengan nilai tambah.

Pada masa jabatan Jokowi yang pertama (2014-2019), nilai investasi mengalami peningkatan, investasi yang awalnya sejumlah 463 Triliun (2014) bertumbuh menjadi 809 Triliun (2019), dan harapannya nilai investasi kembali bertumbuh kedepannya dengan debirokratisasi dan juga hal-hal yang dianggap bisa membuat Indonesia makin kompetitif dalam mendapatkan foreign direct investment (FDI) melalui UU Cipta Kerja. 

Selain itu, Presiden Jokowi juga memiliki tekad untuk meningkatkan rasio elektrifikasi agar ketersediaan listrik semakin merata di Indonesia. Pada Juni 2020, rasio elektrifikasi di Indonesia 99,09% meningkat dari 98,89% pada tahun 2019 dan 84,35% pada saat ia pertama kali menjabat (2014).

Rasio elektrifikasi sendiri mengindikasikan perbandingan jumlah penduduk
yang mendapat akses listrik dengan jumlah total penduduk.

Sedangkan, dari segi infrastruktur utilisasi megaproyek Palapa Ring utilisasi nya masih rendah. Palapa Ring adalah proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Namun, sampai Agustus 2020 utilisasi masih minim yaitu: 

  • Palapa Ring Barat 33%

  • Palapa Ring Tengah 15%

  • Palapa Ring Timur 14,3% (serat optik), 42,7% (gelombang mikro)

Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi sih kendala nya itu karena fokus dan arah kebijakan pemerintahaan yang belum ideal. Selain itu, biaya sewa Palapa Ring juga dianggap mahal dan bahkan tarif sewa Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) itu sejumlah Rp10 juta sampai Rp552 juta per bulan sehingga tidak dimanfaatkan oleh operator telekomunikasi.

Selain itu, memang dengan adanya Palapa Ring sudah membantu adanya backbone jaringan Internet, tapi juga tetap perlu ada backhaul, yaitu distribusi ke daerah serta jaringan akses seperti kabel optik atau menara BTS (Base Transceiver Station) supaya bisa sampai ke rumah warga. 


Top Gainer hari ini: 
$BNLI (+12,12%)
$BRIS (+7,14%)
$ASII (+3,50%)
$TBIG (+3,45%)

Top Loser hari ini:
$GGRM (-5,86%)
$HMSP (-5,67%)
$SMRA (-3,01%)
$LPKR (-2,98%)


Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..

6fa86834-3a87-4044-8f7f-f2aff9188c6e.gif
  • Gaya Abadi Sempurna ($SLIS) kerja sama dengan GrabWheels dan akan jual motor listrik Selis E-Max Lithium secara massal.

  • Jasamarga ($JSMR) perkuat bisnis non-tol di bidang toll corridor development (TCD), terutama di bisnis properti dan berencana membangun hotel di tiga ruas tol di Jawa.

  • DFI Logistics ($DEAL) garap layanan kargo halal, cold chain, pergudangan, dan pusat logistik berikat.

  • Kawasan Industri Jababeka ($KIJA) berkolaborasi dengan Samudera Indonesia ($SMDR) dalam tahap lelang operator Pelabuhan Patimban.