๐Ÿงพ Perusahaan Yang Merugi Tidak Lagi Bebas Pajak / by Stockbit Snips

Source: Markus Spiske via Unsplash

Source: Markus Spiske via Unsplash

DMP.png

๐Ÿ‘‹ Stockbitor!
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, akan menarik pajak dari korporasi atau wajib pajak (WP) badan yang merugi dengan skema alternative minimum tax (AMT). Rencananya, tarif yang akan dikenakan sebesar 1% dari dasar pengenaan pajak berupa penghasilan bruto.

Langkah ini diambil setelah jumlah wajib pajak badan yang merugi terus meningkat. Pemerintah merasa metode ini digunakan untuk melakukan praktik penghindaran pajak. 

Hal ini terbukti pada tahun 2015-2019, di mana sebanyak 9.496 wajib pajak badan melaporkan perusahaannya mengalami kerugian. Angka ini mengalami kenaikan 82,65%, jika dibandingkan pada periode 2012-2016, ketika sebanyak 5.199 wajib pajak badan rugi.

Menurut Sri Mulyani, skema AMT penting untuk diterapkan karena Indonesia tidak memiliki instrumen penghindaran pajak (GAAR) yang komprehensif hingga saat ini. 

Key Takeaway  
Nantinya, jika skema AMT lolos diundangkan, potensi penerimaan negara akan meningkat. Sehingga, pemerintah semakin mampu memaksimalkan pembangunan nasional dan pengeluaran negara lainnya. Di sisi lain, perusahaan yang sudah merugi akan semakin terbebani kelangsungan operasionalnya melalui aturan ini.


World News

๐ŸŒ Menkes Inggris Resmi Mundur

Source: AFP

Source: AFP

Inggris: Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengajukan pengunduran diri setelah terkuaknya skandal dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 yang ia lakukan dengan ajudan.

Amerika Serikat: Membalas serangan drone yang dilancarkan milisi pro-Iran, Militer AS melancarkan serangan udara di perbatasan Irak-Suriah.

Tiongkok: Tesla Inc. berencana menarik 285 ribu kendaraan listrik yang dijual di Tiongkok. Hal ini bertujuan untuk mengatasi risiko terkait fitur otomatis setelah regulator Tiongkok melakukan penyidikan.

Australia: Sejumlah kota besar di Australia, seperti Sydney dan Darwin, kembali menerapkan lockdown untuk menekan lonjakan penularan Covid-19 varian Delta.


Musim Laba - Q1 2021

๐Ÿ•ท๏ธ ๏ธ๏ธ JSMR & TBLA

Source: Susan Q Yin via Unsplash

Selama Q1 2021, terdapat beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan dan penurunan performa apabila dibandingkan dengan Q1 2020. Beberapa contoh di antaranya adalah:

  •  $JSMR: Laba bersih Jasa Marga turun 72,47%. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan (-16,4%). Walaupun pendapatan tol meningkat (+0,36%), turunnya pendapatan dari segmen konstruksi (-49%) membuat pendapatan tetap turun. Selain itu, peningkatan biaya keuangan (+54,78%) juga berkontribusi pada penurunan laba perusahaan.  (IDX)

  •  $TBLA: Laba bersih Tunas Baru Lampung naik 130,12%. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+26,33%). Hal ini diakibatkan oleh peningkatan pendapatan segmen produk minyak sawit (+19,88%) dan juga gula (+42,09%). Selain itu, turunnya kerugian selisih kurs juga membantu meningkatkan laba perusahaan. (IDX)

Source: Stockbit

Source: Stockbit


๐Ÿ’ฐ What to watch for: This Week

Beberapa data ekonomi yang akan rilis minggu ini:

  • Spanyol: Tingkat inflasi dan inflasi inti bulan Juni 2021 (Selasa)

  • Jerman: Tingkat inflasi dan inflasi inti bulan Juni 2021 (Selasa)

  • Inggris: Tingkat pertumbuhan GDP Q1 2021 (Rabu)

  • Indonesia: Tingkat inflasi dan inflasi inti bulan Juni 2021 (Kamis)

  • Amerika Serikat: Neraca perdagangan bulan Mei 2021 (Jumat)

Dividend:

  • $JRPT 22 rupiah/lembar (Cum Date: Selasa)

  • $SAPX 18 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)

  • $JTPE 15 rupiah/lembar (Cum Date: Kamis)

  • $BISI 38 rupiah/lembar (Cum Date: Kamis)

Right Issue

  • $ENRG dengan perbandingan 100:140 di harga 126 rupiah/lembar (Cum Date: Rabu)


โ›๏ธ Harga Batu Bara Kian Membara

Source: The Tech Tack

Source: The Tech Tack

Laju kenaikan harga batu bara masih belum terhenti di pekan ini, yang memperkuat posisinya di level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Sepanjang pekan lalu, harga batu bara melonjak 6,64%. Sedangkan, dalam satu bulan terakhir, harga meroket 20,12%.

Kenaikan harga batu bara terjadi karena lonjakan permintaan dari tiga negara yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Perubahan musim dingin ke musim panas membuat konsumsi listrik untuk penyejuk turut menanjak. 


Walaupun begitu, peningkatan dari permintaan ini hanya bersifat pemulihan (recovery). Sementara permasalahan utama berasal dari sisi lemahnya penawaran (supply) selama pandemi. Hal ini yang membuat harganya dapat naik dengan cukup cepat. 

Jika dalam beberapa waktu ke depan produsen besar dapat kembali mendorong supply, harga berpotensi akan terkoreksi kembali seperti semula.


2.png
3.png

Berita Korporasi

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahuiโ€ฆ

Source: Pinterest

Source: Pinterest

  • Bakrie & Brothers ($BNBR) menyiapkan dana hingga 50 juta dolar AS untuk mengembangkan sektor energi berkelanjutan berupa bus listrik.

  • Sido Muncul ($SIDO) meluncurkan produk minuman kesehatan herbal terbaru bertajuk Jamu Heritage, dengan 3 varian rasa, yaitu Kunyit Asam, Beras Kencur, dan TeJamu.

  • Adira Finance ($ADMF) dan marketplace keuangan cermati.com meluncurkan produk asuransi mobil syariah, Autocillin Ikhlas.

  • Indika Energy ($INDY) melakukan penandatanganan scheme implementation deed, sehubungan dengan rencana pengambilan seluruh modal yang ditempatkan di Nusantara Resources Limited (NUS).


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Theodore Henoch, Calvin Kurniawan
Editor: Sarah Natassja, Vivi Handoyo Lie, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani Putri, Almer Dzaki