3 Kriteria Saham yang Bagus untuk Swing Trading / by Merissa Chaca

3 Kriteria Saham yang Bagus untuk Swing Trading

Dalam dunia saham, ada banyak strategi investasi maupun trading saham yang digunakan oleh investor untuk meraih keuntungan. Salah satu strategi trading saham yang populer di kalangan para trader adalah swing trading.

Apa itu strategi swing trading, keuntungan dan risiko, serta bagaimana kriteria saham yang bagus untuk swing trading? simak berikut!

Pengertian Swing Trading

Swing trading adalah strategi trading yang bertujuan menangkap pergerakan harga saham dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Swing trader memanfaatkan fluktuasi harga yang terjadi di pasar untuk mendapatkan keuntungan. 

Berbeda dengan day trading yang fokus pada pergerakan harga harian, swing trading memberikan lebih banyak waktu bagi investor untuk menganalisis pasar dan membuat keputusan yang lebih matang.

Keuntungan Swing Trading

Swing trading menawarkan beberapa keuntungan yang membuatnya menarik bagi banyak trader:

Potensi Keuntungan Lebih Besar

  • Pergerakan harga yang lebih signifikan 

Swing trading memungkinkan trader untuk menangkap pergerakan harga yang lebih besar dibandingkan day trading, karena holding period yang lebih lama memungkinkan tren jangka pendek hingga menengah berkembang.

  • Pemanfaatan tren yang lebih panjang 

Trader dapat memanfaatkan tren yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu, yang sering kali menghasilkan persentase keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan fluktuasi harian.

Fleksibilitas Waktu

  • Analisis di luar jam perdagangan 

Swing trader dapat melakukan analisis dan perencanaan di luar jam pasar, memberikan waktu untuk penelitian yang lebih mendalam dan pengambilan keputusan yang lebih terencana.

  • Cocok untuk trader part-time 

Strategi ini ideal bagi mereka yang memiliki pekerjaan utama lain atau tidak bisa memantau pasar sepanjang hari, karena keputusan trading tidak perlu dibuat secara instan.

Efisiensi Biaya

  • Biaya transaksi yang lebih rendah 

Frekuensi trading yang lebih rendah dibandingkan day trading berarti lebih sedikit komisi dan biaya transaksi, yang dapat meningkatkan profitabilitas keseluruhan.

  • Pemanfaatan modal yang lebih efisien 

Swing trading memungkinkan trader untuk memanfaatkan modal mereka secara lebih efisien, karena dana tidak terikat dalam transaksi harian yang banyak.

Risiko Swing Trading

Meskipun menawarkan berbagai keuntungan, swing trading juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan:

Volatilitas Pasar

  • Perubahan tren mendadak 

Swing trading bergantung pada identifikasi dan pemanfaatan tren jangka pendek. Namun, tren ini dapat berubah secara tiba-tiba, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil, yang dapat mengakibatkan kerugian jika trader tidak cepat beradaptasi.

  • False breakouts 

Trader swing sering memanfaatkan breakout dari level support atau resistance. Namun, false breakouts atau 'fakeouts' dapat terjadi, menyebabkan trader masuk ke posisi yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu, investor disarankan untuk selalu menjaga risk and reward ratio yang sehat, misalnya dengan menetapkan stop loss yang ketat dan target profit yang realistis, untuk mengimbangi potensi kerugian dari fakeouts.

Risiko Fundamental

  • Pengumuman kinerja perusahaan 

Laporan keuangan kuartalan atau tahunan dapat menyebabkan pergerakan harga yang signifikan dan tidak terduga, yang bisa menguntungkan atau merugikan posisi swing trading.

  • Perubahan regulasi industri 

Perubahan kebijakan pemerintah atau regulasi industri dapat mempengaruhi sektor tertentu secara tiba-tiba, yang mungkin bertentangan dengan analisis teknikal yang telah dilakukan.

Risiko Psikologis

  • FOMO (Fear of Missing Out) 

Ketakutan akan kehilangan peluang dapat mendorong trader untuk masuk ke posisi yang tidak optimal atau bertahan terlalu lama dalam trade yang merugi.

  • Overtrading 

Keinginan untuk selalu berada dalam pasar dapat menyebabkan trader melakukan terlalu banyak transaksi, yang dapat meningkatkan risiko dan biaya transaksi.

Kriteria Saham yang Bagus untuk swing trading

1. Likuiditas Tinggi

Saham dengan likuiditas tinggi merupakan pilihan utama untuk swing trading. Likuiditas tinggi memungkinkan trader untuk masuk dan keluar dari posisi dengan mudah tanpa mempengaruhi harga saham secara signifikan. 

2. Volatilitas Moderat

Volatilitas adalah faktor kunci dalam swing trading. Saham yang terlalu stabil mungkin tidak memberikan peluang keuntungan yang cukup, sementara saham yang terlalu volatil dapat meningkatkan risiko. Carilah saham dengan volatilitas moderat yang menunjukkan pergerakan harga yang konsisten namun tidak ekstrim.

3. Tren yang Jelas

Saham dengan tren yang jelas, baik naik maupun turun, lebih mudah diprediksi dan cocok untuk swing trading. Gunakan indikator teknikal seperti Moving Average (MA) atau trendline untuk mengidentifikasi arah tren saham.

Contoh Saham yang Bagus untuk Swing Trading

Berdasarkan sejumlah kriteria yang telah dibahas sebelumnya, berikut ini adalah beberapa contoh saham di Bursa Efek Indonesia yang bagus untuk swing trading, antara lain:

1. Saham blue chip dengan likuiditas tinggi 

Saham blue chip umumnya memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk swing trading. Beberapa contoh saham blue chip yang sering menjadi target swing trader di BEI antara lain BBCA (Bank Central Asia), TLKM (Telkom Indonesia), ASII (Astra International), UNVR (Unilever Indonesia), dan ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur).

2. Saham sektor pertambangan dan komoditas 

Saham-saham di sektor ini sering menunjukkan volatilitas yang cocok untuk swing trading, terutama karena pengaruh fluktuasi harga komoditas global. Contoh saham di sektor ini yang populer di kalangan swing trader termasuk ANTM (Aneka Tambang), PTBA (Bukit Asam), INCO (Vale Indonesia), dan TINS (Timah).

4. Saham perbankan 

Sektor perbankan di Indonesia sering menjadi pilihan swing trader karena likuiditasnya yang tinggi dan responnya terhadap kebijakan ekonomi. Selain BBCA, contoh lainnya termasuk BBRI (Bank Rakyat Indonesia), BMRI (Bank Mandiri), dan BBNI (Bank Negara Indonesia).

5. Saham Consumer Goods 

Saham-saham di sektor barang konsumsi sering menunjukkan tren yang jelas dan volatilitas moderat, ideal untuk swing trading. Contohnya termasuk HMSP (HM Sampoerna), KLBF (Kalbe Farma), dan INDF (Indofood Sukses Makmur).

Perlu diingat bahwa meskipun saham-saham ini sering menjadi pilihan untuk swing trading, kondisi pasar dapat berubah sewaktu-waktu. 

Sebagai trader, kamu harus selalu melakukan analisis terkini dan menerapkan manajemen risiko yang ketat sebelum memulai trading. 

Mudah Cari Saham Potensial untuk Swing Trading di Stockbit dengan Fitur Screener 

Demikian ulasan mengenai beberapa kriteria saham yang bagus untuk swing trading beserta contoh sahamnya. Bagi kamu yang tertarik menerapkan strategi ini dalam investasi saham, kamu bisa manfaatkan fitur Screener di Stockbit untuk memudahkan pencarian saham-saham yang potensial untuk swing trading.

fitur screener aplikasi saham stockbit

Kamu dapat pakai Screener “Trend Following” yang sudah tersedia secara default di Stockbit atau bisa juga menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang kamu tentukan sendiri dengan mengklik menu Create Screener.

Selain Stock Screener, di Stockbit juga tersedia fitur Academy yang bisa kamu akses secara gratis untuk belajar investasi saham secara lebih komprehensif. Termasuk belajar cara-cara analisis teknikal saham yang pastinya bakal kamu butuhkan saat menerapkan strategi swing trading. 

Trading saham lebih praktis dengan Stockbit. Download dan cobain semua fiturnya gratis!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.