5 Kriteria Saham Yang Cocok Untuk Day Trading

Day trading merupakan salah satu strategi trading saham yang populer di kalangan para trader. Strategi trading ini memanfaatkan fluktuasi harga saham dalam waktu singkat untuk memperoleh keuntungan dengan cepat.

Namun, untuk sukses dalam day trading bukan hal yang mudah. Kunci utamanya adalah memilih saham yang tepat. Di artikel ini akan dijelaskan beberapa kriteria saham yang cocok untuk day trading.

Apa itu Day Trading?

Day trading adalah proses beli dan jual saham dalam satu hari perdagangan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga saham yang cepat.

Orang yang melakukan day trading dikenal dengan sebutan day trader. Day trader memilih saham berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko.

Dalam menganalisis saham, day trader biasanya mengandalkan analisis teknikal, yang melibatkan pengamatan terhadap grafik saham, volume perdagangan, dan penggunaan alat bantu berbagai indikator teknikal, seperti moving average, MACD, dan RSI (relative strength index).

Kriteria Saham yang Cocok untuk Day Trading

Berdasarkan data terakhir situs resmi Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), per 15 Maret 2024, sudah ada lebih dari 900 saham perusahaan yang tercatat di BEI dan dapat diperdagangkan oleh publik.

Dari ratusan saham tersebut, tidak semua cocok untuk jadi saham day trading karena beberapa alasan. Misalnya, karena pergerakan harganya kurang volatil, memiliki volume perdagangan yang rendah, dan lain-lain.

Walau setiap day trader punya kriteria tersendiri dalam memilih saham yang cocok untuk trading. Namun, pada umumnya 5 kriteria berikut ini yang paling sering diperhatikan, yaitu:

1. Likuiditas Saham

Likuiditas saham adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham di pasar modal dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi jumlah transaksi suatu saham di pasar modal, berarti semakin tinggi pula tingkat likuiditas saham tersebut.

Seorang day trader akan memilih saham dengan likuiditas tinggi untuk day trading agar dapat keluar masuk pasar dengan mudah.

2. Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar adalah nilai pasar dari sebuah perusahaan. Nilai ini diperoleh dengan cara mengalikan harga saham perusahaan sekarang dengan total jumlah saham yang beredar.

Saham dengan kapitalisasi pasar yang besar (big cap) biasanya lebih stabil dan memiliki likuiditas yang tinggi dibandingkan dengan saham berkapitalisasi pasar kecil (small cap).

Hal ini menjadi salah satu pertimbangan penting bagi day trader dalam memilih saham, terutama bagi trader konservatif yang ingin meminimalisir risiko dalam trading.

3. Volatilitas

Volatilitas juga menjadi salah satu kriteria yang diperhatikan oleh day trader ketika memilih saham untuk day trading.

Bagi day trader dengan tingkat toleransi risiko tinggi, mereka mungkin akan cenderung memilih saham dengan volatilitas harga yang tinggi untuk mendapatkan peluang keuntungan lebih besar dengan tingkat risiko yang lebih besar pula.

Sebaliknya, bagi day trader yang konservatif mereka mungkin akan lebih memilih untuk day trading di saham-saham yang tidak begitu volatil, namun tetap memiliki rentang harga harian yang cukup lebar bagi mereka untuk memperoleh profit.

4. Saham Uptrend

Saham dengan tren pergerakan harga naik atau uptrend cenderung akan terus bergerak naik sampai tren tersebut ‘patah’ secara teknikal. Kecenderungan ini menjadi salah satu hal yang juga dipertimbangkan oleh day trader ketika memilih saham untuk day trading.

Sebagai trader, kamu dapat menggunakan analisis teknikal seperti indikator moving average dan trendlines untuk menentukan tren pergerakan harga saham, serta melihat melihat volume perdagangan untuk menentukan apakah trennya cukup kuat atau tidak.

5. Katalis

Adanya katalis, seperti berita positif, rumor aksi korporasi (contoh: pembagian dividen, akuisisi/merger, private placement, dll), atau peristiwa tertentu tentang suatu emiten dapat mendorong pergerakan harga sahamnya secara signifikan.

Seorang day trader biasanya akan memantau faktor-faktor ini di pasar ketika memilih saham yang cocok untuk day trading.

Contoh Saham yang Bagus untuk Day Trading

Berdasarkan sejumlah kriteria di atas, berikut ini adalah beberapa contoh saham di Bursa Efek Indonesia yang cocok untuk day trading, antara lain:

1. Saham konstituen indeks LQ45

LQ45 adalah indeks saham yang berisikan 45 saham dengan likuiditas tinggi dan berkapitalisasi pasar besar di BEI. Supaya tidak repot, kamu dapat memilih saham-saham yang menjadi konstituen indeks LQ45 ini untuk day trading, diantaranya seperti saham BBCA, BBRI, ANTM, TLKM, INDF, dan lain-lain.

2. Saham perusahaan yang bergerak di sektor yang sedang tren

Saat ini ada beberapa sektor usaha yang sedang tren baik di Indonesia maupun secara global. Contohnya sektor usaha yang berhubungan dengan supply chain kendaraan listrik, green energy, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Tren ini bertindak sebagai katalis yang biasanya akan mengerek harga saham-saham emiten yang berhubungan dengan sektor usaha tersebut naik secara signifikan.

Contoh, tren energi baru terbarukan (renewables energy) sempat membuat sejumlah saham bursa karbon di pasar modal naik signifikan, seperti BREN, PGEO, dan KEEN.

Raih Potensi Cuan Lebih Banyak dengan Fitur Day Trade Stockbit

Demikian ulasan singkat mengenai beberapa kriteria saham yang cocok untuk day trading. Bagi trader berpengalaman, kamu dapat memanfaatkan fitur Day Trade Stockbit untuk raih potensi cuan lebih banyak dari kegiatan day trading.

Day Trade adalah fitur terbaru Stockbit yang memungkinkan kamu untuk transaksi jual-beli saham harian dengan tambahan buying power hingga 5x saldo RDN.

Jadi, kalau saldo RDN kamu di Stockbit sekarang senilai Rp10 juta, dengan fitur Day Trade kamu bisa lho transaksi saham sampai dengan nominal Rp50 juta!

Tertarik menggunakan fitur Day Trade? Berikut cara aktivasinya: