5 Indikator Analisis Teknikal Populer Untuk Pemula / by Guest User

Analisa teknikal merupakan salah satu metode analisa saham yang populer, terutama bagi para trader. Pada metode ini, trader biasanya mengombinasikan beberapa indikator analisis teknikal saat menganalisa saham untuk mendapat hasil analisa yang lebih baik.

Meskipun jumlah indikator teknikal memang ada banyak dan beragam, tapi kamu tidak perlu mengetahui semuanya untuk bisa menganalisa saham secara teknikal. Bagi pemula, berikut 5 indikator analisis teknikal populer yang setidaknya perlu kamu ketahui. 

5 Indikator Analisis Teknikal Populer Untuk Pemula

1. EMA

Exponential Moving Average atau yang biasa disingkat EMA adalah indikator teknikal yang sangat populer digunakan oleh para trader. Indikator ini menunjukkan tren pergerakan harga saham dalam suatu rentang waktu tertentu yang berguna untuk memberikan gambaran kepada trader tentang arah tren harga yang sedang berlangsung.

Berbeda dengan indikator moving average sederhana (simple moving average/SMA), EMA menghitung rata-rata harga penutupan dari suatu periode yang dipilih dengan memberikan bobot lebih besar kepada data harga saham  terbaru. Hal ini membuat EMA lebih responsif terhadap perubahan harga saham yang lebih baru dan cepat dalam mengidentifikasi tren baru atau perubahan tren yang sedang terjadi. Oleh karena itu, EMA menjadi salah satu indikator analisis teknikal favorit para trader.

2. Bollinger Bands

Indikator lain yang juga sering dipakai pemula saat menganalisa saham secara teknikal adalah bollinger bands. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang ditempatkan pada grafik harga, yaitu garis tengah (middle band), garis bawah (lower band), dan garis atas (upper band).

Garis tengah pada bollinger bands merupakan garis simple moving average mau dikasih tau gak ya ini biasanya MA20 kalo on default  yang mewakili harga penutupan rata-rata saham pada periode tertentu, biasanya diatur MA 20 secara default. Sementara garis atas dan bawah pada indikator ini merupakan dua standar deviasi dari middle band dan berfungsi sebagai level resisten dan support potensial.
Secara umum, indikator bollinger bands dipakai trader untuk mengukur tingkat volatilitas pasar sekaligus mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada suatu saham. Jika harga saham bergerak mendekati atau menembus upper band, tandanya harga sudah overbought dan kemungkinan akan turun. Sebaliknya, jika harga saham bergerak mendekati atau menembus lower band, maka ini menunjukkan saham sudah oversold dan kemungkinan akan naik.

3. On Balance Volume

On Balance Volume (OBV) adalah indikator teknikal yang mengukur tekanan beli dan jual pada pasar. Indikator ini menghitung volume perdagangan berdasarkan perubahan harga. Jika harga penutupan saham hari ini lebih tinggi daripada harga penutupan hari sebelumnya, maka volume ditambahkan ke OBV. 

Sebaliknya, jika harga penutupan saham hari ini lebih rendah daripada harga penutupan hari sebelumnya, maka volume dikurangi dari OBV. Trader umumnya menggunakan indikator OBV untuk mengidentifikasi divergensi antara harga saham dan volume perdagangan, serta untuk mengukur kekuatan tren pasar.

4. Stochastic

Stochastic adalah salah satu indikator analisis teknikal populer yang juga sering digunakan oleh trader pemula. Indikator ini terdiri dari dua garis, yaitu garis K dan D yang berbeda warna, dan biasa digunakan untuk mengidentifikasi level overbought dan oversold pada suatu saham.

Pada indikator stochastic, overbought biasanya diatur pada level 80 dan 20 untuk level oversold. Ketika garis K dan D berada di atas 80, maka itu tandanya saham sudah overbought dan kemungkinan harga akan turun. Sebaliknya, ketika garis K dan D berada di bawah 20, itu menunjukkan bahwa saham telah oversold dan kemungkinan harga saham akan segera memantul naik. Mau dikasih tau gak kalo dia itu mirip sama RSI tapi lebih sensitif

Jika kamu pernah analisis saham menggunakan indikator RSI (relative strength index), maka Stochastic ini kurang lebih memiliki cara kerja yang sama, hanya lebih sensitif terhadap perubahan harga. Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang indikator stochastic pada artikel ini.

5. MACD

Moving average convergence divergence atau biasa disingkat MACD adalah indikator analisis teknikal yang populer digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi arah tren harga dan momentum.

Terdapat tiga komponen dalam indikator MACD, yaitu MACD line, signal line, dan histogram MACD. MACD line merupakan garis yang nilainya diperoleh dari selisih antara dua EMA, biasanya yang dipakai EMA 26 dan 12. Sedangkan signal line adalah garis simple moving average dari MACD line. 

Trader pada umumnya menggunakan dua garis tersebut untuk mengidentifikasi kapan waktu yang tepat untuk beli dan jual saham. Jika garis MACD melintasi garis sinyal dari bawah ke atas, maka itu menunjukkan sinyal beli (bullish). Sebaliknya, jika garis MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah, itu menunjukkan sinyal jual (bearish).

Sementara itu, histogram MACD adalah perbedaan antara MACD line dan signal line,  yang menunjukkan kekuatan tren. Jika histogram positif, maka itu menunjukkan tren naik yang kuat, sedangkan jika histogram negatif berarti harga sedang dalam tren turun yang kuat.

Itu tadi penjelasan singkat mengenai 5 indikator analisis teknikal yang populer digunakan oleh trader pemula. Mulai sekarang, kamu dapat menganalisa saham secara teknikal menggunakan beberapa indikator tadi dengan mengakses fitur Chartbit yang ada di aplikasi Stockbit

Screening Saham Dengan Fitur Screener Stockbit

Untuk mencapai rencana investasi, kamu bisa memanfaatkan fitur stock screener  untuk menemukan saham-saham yang sesuai kriteriamu di market. Tentunya dengan indikator-indikator apapun yang kamu inginkan sesuai dengan strategi yang dimiliki.

PT Stockbit Sekuritas Digital adalah perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Buka rekening saham di Stockbit amat mudah karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit. Sehingga sangat memudahkan bagi pemula.

Cara mencari saham yang murah adalah seperti berikut ini:

  1. Buka aplikasi Stockbit

  2. Pilih Screener

  3. Pilih Valuation untuk mencari saham yang murah

  4. Pilih indikator yang kamu inginkan

  5. Daftar saham akan ditampilkan

Bagi kamu yang ingin belajar bagaimana cara menggunakan fitur screener dengan lebih detail, kamu bisa mengakses video bagaimana memanfaatkan fitur screener stockbit yang satu ini.