Asing Borong Saham GOTO, Apa Alasannya? / by Guest User

Saham GOTO

Belum lama ini diketahui terdapat sejumlah investor asing yang gencar memborong saham GOTO sehingga membuat harga sahamnya kembali naik. Kira-kira apa ya alasan investor asing tertarik membeli saham GOTO?

Seperti diketahui, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan sebuah perusahaan induk dan penyedia platform digital terbesar di Indonesia. Perusahaan melayani pelanggan melalui ekosistem yang komprehensif terdiri dari on-demand services, e-commerce serta financial services berbasis teknologi. 

Produk dan jasa perusahaan ditawarkan lewat platform Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial di Indonesia, yang merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, perusahaan juga telah berekspansi ke Singapura dan Vietnam, dan memiliki aspirasi untuk memperluas ekosistem perusahaan ke negara-negara lain di kawasan tersebut.

Secara kinerja, emiten tercatat membukukan pendapatan Rp3,3 triliun pada kuartal I 2023 atau tumbuh 123% (year-on-year/yoy) dibanding kuartal I 2022 yang nilainya hanya Rp1,5 triliun. 

Sementara, dari sisi laba bersih, emiten tercatat masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp3,9 triliun pada kuartal pertama tahun 2023. Angka tersebut lebih rendah 41% (year-on-year/yoy) dibanding kerugian bersih tahun lalu untuk periode yang sama dengan nilai kerugian mencapai Rp6,6 triliun.

Investor asing beli saham GOTO

Walaupun emiten masih membukukan kerugian hingga sekarang, namun di pasar modal masih banyak sekali investor yang diketahui tertarik untuk mengoleksi saham GOTO. Diantaranya termasuk Charles Schwab, perusahaan manajer investasi besar asal Amerika Serikat (AS) yang tercatat memiliki posisi sebanyak 990,65 juta lembar saham GOTO atau setara dengan US$7,20 juta (Rp107,33 miliar) per 31 Maret 2023.

Selain Charles Schwab, terdapat juga sejumlah fund asing lain yang turut menambah kepemilikan saham GOTO per 31 Maret 2023, di antaranya, Mellon Investments Corporation yang membeli sebanyak 12,92 juta lembar saham GOTO, sehingga total kepemilikannya menjadi 672,38 juta saham.

Lalu, ada State Street Global Advisor (US) yang membeli sebanyak 2,69 juta saham (total 326,37 juta saham), Empirical Finance LLC 263,18 juta saham, Invesco Ltd 191,40 juta saham, dan ETF Architect yang memborong sebanyak 34,27 juta saham (total 248,47 juta saham) per 31 Maret 2023.

Selain itu, Wisdom Tree Inc, salah satu perusahaan manajer investasi yang tercatat di Wall Street juga diketahui turut berinvestasi pada saham e-commerce dan jasa ride hailing tersebut dengan kepemilikan sebanyak 662,24 juta per 31 Maret 2023. Angka tersebut bertambah 8,42 juta lembar saham jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang hanya 653,75 juta.

Alasan Asing Beli Saham GOTO

Pembelian saham oleh investor asing, terutama dalam jumlah besar, biasanya akan menjadi sentimen positif yang dapat mengerek harga suatu saham naik. Hipotesis ini tampaknya juga terbukti pada kasus saham GOTO dimana pasar langsung bereaksi positif ketika mendengar ada sejumlah investor asing yang gencar memborong saham gabungan Gojek dan Tokopedia tersebut.

Reaksi positif pasar terhadap masuknya fund asing di saham GOTO tersebut berhasil membuat harga saham GOTO rebound dari level Rp89 per saham pada pertengahan April lalu menjadi Rp118 per saham berdasarkan harga penutupan saham GOTO pada perdagangan 16 Mei 2023. 

Jika ditelusuri, ada beberapa kemungkinan alasan yang membuat investor asing tertarik untuk membeli saham GOTO. Salah satunya karena fakta saham GOTO yang belum lama ini berhasil masuk ke dalam daftar large cap di indeks FTSE Global seri Asia Pacific (efektif penutupan 17 Maret 2023) dan indeks MSCI (efektif 1 Juni 2023).

Sebagai informasi, indeks yang diluncurkan oleh FTSE (Financial Times Stock Exchange) Russel dan MSCI (Morgan Stanley Capital International) tersebut sering dijadikan sebagai acuan (benchmark) oleh Manajer Investasi dalam meramu portofolio reksadana, Exchange Traded Fund (ETF), dan produk investasi lainnya. 

Dengan demikian, inklusi GOTO ke dalam dua indeks global tersebut dinilai dapat menjadi katalis positif yang berpotensi mengerek harga saham GOTO kedepannya, terlebih di tengah tren kinerja emiten yang terus membaik seperti yang tercermin pada pencapain di kuartal 1 2023.

Nah, dengan semua informasi di atas, kira-kira kamu tertarik gak ikut beli saham GOTO atau mending wait and see dulu? Apapun keputusan kamu, sebaiknya pastikan keputusan tersebut datang dari riset yang mendalam agar kamu tidak mudah goyah menghadapi dinamika pasar dan bisa lebih disiplin lagi dalam menjalankan trading plan yang dibuat.

Beli Saham E-IPO di Stockbit

Demikian berita terbaru tentang saham GOTO. Bagi kamu yang mungkin pernah membeli e-ipo saham GOTO pada April 2022 lalu di aplikasi Stockbit, pasti tahu jika proses mengikuti e-ipo di Stockbit sangat memudahkan kamu. Di Stockbit kamu bisa pesan saham e-IPO tanpa perlu registrasi ulang, tanpa perlu pindah aplikasi lain dan semua tahapan e-IPO bisa kamu monitor langsung dari aplikasi Stockbit. Bagi yang belum tahu cara mengikuti e-ipo di Stockbit, kamu dapat menyimak artikel berikut.

Untuk melihat saham-saham yang akan IPO di bursa saham kamu dapat melihat daftar lengkapnya di aplikasi Stockbit, beserta dengan profil lengkap dan prospektus perusahaan yang akan IPO.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.