PT Bumi Resources Tbk dengan kode saham BUMI adalah salah satu saham sektor pertambangan yang populer di kalangan investor. BUMI bergerak di bidang pertambangan batubara dan minyak bumi. Pada akhir tahun 2021, perusahaan tercatat memiliki liabilitas yang dapat dikatakan besar dibandingkan dengan ekuitasnya. Liabilitas perusahaan senilai Rp 51,1 triliun dengan ekuitas perusahaan senilai Rp 9,2 triliun. Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2021 porsi utang dalam liabilitas perusahaan (Utang usaha, utang lain-lain, utang kepada pemerintah, utang pajak, pinjaman jangka panjang, utang pihak berelasi, dan pinjaman jangka panjang) dapat dikatakan signifikan.
Untuk mengatasi utang perusahaan, BUMI melakukan serangkaian aksi private placement. Apa itu private placement dan bagaimana dampaknya bagi saham BUMI? Simak ulasan berikut ini.
Apa itu Private Placement?
Private placement adalah kegiatan menjual saham atau obligasi kepada investor tertentu secara langsung tanpa melalui pasar modal. Biasanya, private placement dilakukan oleh perusahaan yang membutuhkan dana segar untuk ekspansi usaha, restrukturisasi keuangan, atau melunasi utang. Dalam saham, aksi private placement dikenal juga dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Keuntungan dari private placement adalah prosesnya lebih cepat, biayanya lebih rendah, dan tidak memerlukan persetujuan dari otoritas pasar modal. Namun, kelemahannya adalah harga saham atau obligasi yang ditawarkan biasanya lebih rendah dari harga pasar, sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan dan mengurangi kepemilikan pemegang saham lama.
Private Placement Saham BUMI
Seperti disebutkan sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk memiliki utang yang cukup besar, mencapai Rp 51 triliun di akhir tahun 2021. Utang berasal dari kombinasi pinjaman bank, obligasi global, dan utang kepada China Investment Corporation (CIC). Untuk mengurangi beban utang tersebut, BUMI melakukan beberapa upaya restrukturisasi keuangan, salah satunya lewat serangkain aksi private placement (PP).
Sepanjang 2022, BUMI tercatat telah empat kali melakukan private placement. Pertama, pada 7 Juli 2022, perseroan menerbitkan 6.074.374.642 saham seri C dalam rangka konversi obligasi wajib konversi (OWK) dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Kedua, pada 11 Agustus 2022, BUMI kembali melaporkan konversi OWK yang pelaksanaannya dilakukan pada 19 Agustus 2022. Dalam konversi OWK ini, BUMI menerbitkan 5.101.889.506 saham seri C dengan nilai nominal Rp50. Pada private placement pertama dan kedua BUMI berhasil meraup dana segar sebanyak Rp 558,8 miliar.
Private placement ketiga dilaksanakan pada 18 Oktober 2022. Dalam PMTHMETD ini, BUMI berhasil meraup dana segar sebanyak Rp24 triliun yang diperoleh dari penerbitan 200 miliar saham seri C baru dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham.
Pemodal yang masuk pada private placement kali ini adalah Grup Salim, Agoes Projosasmito, dan Bakrie. Salim, Agoes, dan Bakrie menyuntikkan modal ke BUMI lewat Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL). Selain itu, Salim dan Agoes juga ikut menambah modal BUMI melalui Treasure Global Investments Limited (TGIL).
BUMI melakukan private placement yang keempat pada 2 Desember 2022 dengan pengumuman hasil pelaksanaan pada 6 Desember 2022. Dalam private placement ini, 27.479.434.606 lembar saham seri C baru diterbitkan BUMI dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham. Sehingga nilai private placement dalam rangka OWK kali ini adalah sebesar Rp2,2 triliun.
Adapun kali ini, pemodal adalah Chengdong Investment yang merupakan entitas anak dari China Investment Corporation (CIC). Melalui aksi PP ini, persentase kepemilikan Chengdong Investment atas saham BUMI meningkat menjadi 10.68% (39.653.936.330 saham) per Desember 2022, dari sebelumnya hanya 4,68% (14.845.151.178 saham).
Pada 2023, BUMI kembali melakukan private placement dengan menerbitkan 28.229 saham Seri C baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Pelaksanaan private placement berlangsung pada 8 Maret 2023 dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham untuk permintaan konversi yang diterima perseroan pada periode tahun ke-5 yang berakhir pada 10 Desember 2022. Dan Rp178 per saham untuk permintaan konversi yang diterima perseroan pada periode tahun ke-6 yang berakhir pada 10 Desember 2023.
Pihak yang ikut ambil bagian pada PMTHMETD kali ini adalah Sugeng Rachmadi sebanyak 12.500 saham (jumlah konversi Rp 1 juta) untuk tahun konversi ke-5, serta Bertinys Simanihuruk 8.426 saham (jumlah konversi Rp 1,5 juta) dan Arryan Zeintiarno 7.303 saham untuk tahun konversi ke-6 (jumlah konversi Rp 1,3 juta).
Setelah pelaksanaan PMTHMETD tersebut, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 371.320.676.795 saham menjadi 371.320.705.024 saham, yang terbagi dari 20.773.400.000 saham seri A; 53.501.346.007 saham seri B; dan 297.045.959.017 saham seri C.
Tujuan dan Dampak Private Placement bagi Saham BUMI
Direktur dan Sekretaris PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, mengungkapkan bahwa tujuan dari aksi private placement perseroan adalah untuk melakukan pembayaran sepenuhnya terhadap utang perusahaan tahun 2017 yang sebesar US$ 4,3 Miliar.
Alhasil, per Maret 2023 utang perusahaan yang tersisa tinggal US$ 110.000 yang belum dikonversi karena belum ada permintaan yang diterima. Kendati demikian, hal tersebut sudah cukup karena menandakan 99,9% utang BUMI pada tahun 2017 telah dilunasi.
Tidak hanya menyehatkan keuangan perseroan, aksi private placement juga turut membuat harga saham BUMI di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami peningkatan tajam. Tercatat saham sempat menyentuh level tertingginya dalam tiga tahun terakhir di Rp246 per saham pada 6 September 2022.
Berikut penjelasan tentang strategi private placement saham BUMI dalam melunasi utang perusahaan.
Investasi Saham BUMI di Stockbit
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham BUMI atau saham lainnya di pasar modal, kamu dapat menggunakan aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham terpercaya yang telah terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan diawasi oleh OJK. Di Stockbit kamu juga dapat membeli dan menjual saham dengan biaya transaksi rendah. Stockbit adalah salah satu sekuritas yang menyediakan fee termurah saat ini dengan fee beli 0,1% dan fee jual 0,2%. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan informasi terbaru dan analisis saham terkini, serta berinteraksi dengan investor lainnya lewat fitur Stream Stockbit. Fitur-fitur di aplikasi Stockbit tersebut tentunya akan membantu kamu untuk bisa menganalisa saham dengan lebih tajam.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.