Apa Itu Pasar Modal? Begini Definisi, Fungsi dan Contoh Instrumennya! / by Guest User

Seluruh transaksi saham yang ada di Indonesia sebenarnya sudah diatur dan difasilitasi oleh sebuah lembaga. Lembaga ini sering disebut juga dengan Pasar Modal. Setiap negara memiliki pasar modalnya masing masing. Untuk di Indonesia sendiri, pasar modal ini bernama Bursa Efek Indonesia / BEI. Kali ini kita akan mengenal apa itu pasar modal Indonesia secara lebih detail beserta dengan instrumen apa saja yang bisa diperdagangkan di pasar modal Indonesia.


Apa itu Pasar Modal

Pengertian Pasar Modal

Untuk memahami apa itu pasar modal, maka kita perlu memahami mekanismenya. Pasar modal merupakan suatu mekanisme yang menghubungkan investor yang memiliki dana dengan perusahaan yang membutuhkan dana, melalui perdagangan efek atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan reksadana. Pasar modal berfungsi untuk memfasilitasi pembiayaan bagi perusahaan yang membutuhkan modal untuk ekspansi bisnis, sementara investor dapat memperoleh keuntungan melalui investasi yang dilakukan. Pasar modal juga dapat memperkuat perekonomian suatu negara dengan meningkatkan aktivitas investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Siapa saja bisa berinvestasi di pasar modal, baik individu maupun institusi. Namun, untuk melakukan investasi di pasar modal, biasanya dibutuhkan akun investasi yang dibuka melalui perusahaan sekuritas atau broker saham. Di beberapa negara, seperti Indonesia, juga dibutuhkan dokumen KYC (Know Your Customer) sebagai syarat untuk membuka akun investasi.

Pasar modal Indonesia secara resmi didirikan pada 1977 dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1971 tentang Pasar Modal. Namun, pasar modal Indonesia mengalami perkembangan signifikan pada tahun 1990-an dengan adanya reformasi kebijakan ekonomi dan liberalisasi pasar.

Pasar modal Indonesia saat ini terdiri dari dua bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). BEI adalah bursa efek utama di Indonesia yang berpusat di Jakarta, sedangkan BBJ adalah bursa berjangka yang menyediakan perdagangan kontrak berjangka komoditas.

Fungsi Pasar Modal

Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu pasar modal, maka kita perlu tahu beberapa fungsi pasar modal. Pasar modal sendiri memiliki beberapa fungsi yang tentunya sangat bermanfaat bagi perekonomian sebuah negara.

Untuk Indonesia, pasar modal memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Memobilisasi dana

Pasar modal Indonesia memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dari investor dengan cara menjual saham atau obligasi. Dana yang terkumpul kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi bisnis atau investasi jangka panjang.

2. Memberikan likuiditas

Pasar modal Indonesia juga memberikan likuiditas atau kemudahan dalam membeli dan menjual saham atau obligasi. Investor dapat dengan mudah menjual investasi mereka ketika membutuhkan uang tunai atau ketika ingin memperoleh keuntungan.

3. Menyediakan informasi

Pasar modal Indonesia memberikan informasi mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa, termasuk kinerja keuangan, prospek bisnis, dan informasi lain yang relevan. Informasi tersebut dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi.

4. Menjaga disiplin pasar

Pasar modal Indonesia juga berfungsi menjaga disiplin pasar, seperti mencegah praktik-praktik ilegal seperti insider trading atau manipulasi pasar. Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya transparansi dan keadilan dalam perdagangan saham dan obligasi.

5. Mengembangkan ekonomi

Pasar modal Indonesia juga berperan dalam mengembangkan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dengan membantu perusahaan-perusahaan untuk memperoleh dana, pasar modal dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.

Jenis Instrumen Investasi pada Pasar Modal

Setelah memahami apa itu pasar modal dan apa saja fungsinya, maka investor juga perlu tahu instrumen investasi apa saja yang bisa diperdagangkan di pasar modal.

Berikut adalah beberapa jenis instrumen investasi yang dapat diperdagangkan di pasar modal Indonesia:

1. Saham

Saham adalah instrumen investasi yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Dalam membeli saham, investor memperoleh hak atas keuntungan perusahaan dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak (pemerintah atau perusahaan) dengan jangka waktu tertentu dan bunga tetap. Obligasi bisa dijual dan dibeli di pasar modal.

3. Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah investasi yang menghimpun dana dari berbagai investor dan dikelola oleh Manajer Investasi. Dana yang terkumpul akan diinvestasikan ke berbagai instrumen pasar modal, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

4. Exchange-Traded Fund (ETF)

ETF adalah produk investasi yang mirip dengan reksa dana, namun diperdagangkan seperti saham di bursa efek. ETF biasanya memiliki portofolio yang mencerminkan indeks saham tertentu.

5. Warrant

Warrant adalah instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegang untuk membeli saham pada harga tertentu pada waktu tertentu yang ditentukan di masa depan.

6. Sukuk

Sukuk adalah instrumen keuangan yang mirip dengan obligasi, namun didasarkan pada prinsip syariah. Sukuk dijual dan dibeli di pasar modal seperti obligasi.

Risiko pada Pasar Modal

Tidak kalah pentingnya juga untuk memahami apa saja risiko yang bisa terjadi ketika seseorang berinvestasi di pasar modal. Sebab, meskipun investor sudah memahami apa itu pasar modal, tapi tidak memahami risikonya, maka investasi yang dilakukan juga belum tentu berhasil. Ada beberapa cara untuk mengendalikan risiko yang bisa diperhatikan oleh investor seperti:

1. Diversifikasi portofolio

Diversifikasi portofolio adalah cara yang paling umum untuk mengurangi risiko di pasar modal. Anda dapat mencoba memilih beberapa jenis instrumen investasi dengan profil risiko yang berbeda dan membagi dana Anda di antara instrumen tersebut.

2. Pelajari instrumen investasi

Sebelum berinvestasi, pastikan untuk mempelajari instrumen investasi yang akan Anda pilih. Pelajari karakteristiknya, risikonya, dan peluang keuntungannya.

3. Hindari investasi spekulatif

Hindari investasi yang terlalu spekulatif atau berisiko tinggi. Jangan tergoda oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat, karena biasanya investasi semacam itu memiliki risiko yang lebih tinggi.

4. Tetapkan batas kerugian

Sebelum memulai investasi, tentukan batas kerugian yang dapat Anda terima. Ini akan membantu Anda menghindari kerugian besar jika investasi Anda tidak berjalan sesuai harapan.

5. Perhatikan pergerakan pasar

Perhatikan pergerakan pasar dan jangan terlalu cepat panik atau terlalu euforia ketika pasar naik atau turun. Tetaplah tenang dan evaluasi portofolio Anda secara teratur

Itulah pemahaman secara umum mengenai apa itu pasar modal. Tentu masih banyak yang bisa dipelajari mengenai pasar modal. Investor yang bijak adalah investor yang terus belajar, sehingga bisa meningkatkan performa investasi dalam jangka panjang.

Pemahaman mengenai pasar modal pun juga terus berubah mengingat Indonesia adalah negara berkembang dengan potensi ekonomi yang masih besar kedepannya. Ketika ekonomi Indonesia bertumbuh besar nantinya, maka pasar modal Indonesia pun juga ikut membesar. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya saham yang tercatat di bursa efek Indonesia dan mungkin adanya produk pasar modal yang baru.

Untuk terus mengikuti perkembangan pasar modal, kamu bisa menggunakan aplikasi Stockbit yang memberikan informasi terbaru mengenai pasar modal setiap harinya. Informasi yang terus update di Stockbit membuat kamu jadi tidak ketinggalan kesempatan investasi yang bagus.

BACA JUGA: 5 Langkah Cara Berinvestasi Saham Bagi Pemula

Berbicara mengenai pasar modal tentu tidak akan terlepas dari salah satu instrumen investasi yang satu ini, yaitu saham. Nah, dalam memilih saham yang tepat bagi investasinya, tentu seorang investor harus memiliki kemampuan menganalisa. Untuk itu Stockbit memberikan beberapa fitur Screener yang berfungsi memudahkan investor menemukan saham sesuai kriterianya.

Selain itu Stockbit juga memberikan kumpulan saham favorit para pengguna Stockbit atau disebut juga dengan Stockbitor. Ada juga Company Summary yang berada dalam menu Keystats yang berisi berbagai macam rasio untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan.

Jika ingin mengetahui kondisi keuangan terdapat juga fitur Financials yang berisi laporan keuangan sperti income statement, balance sheet, cash flow dan lain sebagainya. Ada juga investor yang suka analisa dengan membandingkan beberapa perusahaan dalam industri yang sama. Tenang, Stockbit juga menyediakan fitur untuk analisa ini, yaitu melalui Comparison.

Bagaimana? Cukup lengkap bukan fitur yang Stockbit sediakan untuk menunjang kegiatan analisa saham para investor. Jadi tunggu apa lagi, segera gunakan Stockbit dan mulai berinvestasi saham untuk mempersiapkan kebutuhan di masa depan.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu.