Apa yang Terjadi Jika Harga Saham Terlalu Tinggi? Investor Wajib Tahu! / by Merissa Chaca

Apa yang Terjadi Jika Harga Saham Terlalu Tinggi Investor Wajib Tahu

Pergerakan harga saham seringkali menjadi sorotan para investor, baik pemula maupun berpengalaman. Kenaikan harga saham yang signifikan tentu menjadi kabar baik bagi pemegang saham. 

Namun, bagaimana jika harga saham suatu perusahaan terus melambung tinggi hingga mencapai level yang dianggap terlalu tinggi? Apakah ini pertanda baik atau justru sebaliknya? Simak ulasan berikut!

Konsep Saham Overvalued

Istilah "terlalu tinggi" dalam konteks harga saham seringkali dikaitkan dengan konsep overvalued. Saham dikatakan overvalued ketika harga pasarnya jauh di atas nilai intrinsiknya. 

Buat kamu yang belum tahu, nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari suatu perusahaan berdasarkan analisis fundamental yang meliputi penilaian terhadap berbagai faktor mendasar, seperti pendapatan, aset, dan potensi pertumbuhan masa depan.

Investor biasanya menghindari saham overvalued karena harganya jauh di atas nilai intrinsik. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua saham overvalued harus dihindari atau dianggap tidak layak investasi.

Beberapa perusahaan dengan saham overvalued mungkin memiliki performa yang sangat baik, dengan tingkat pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri. Dalam kasus seperti ini, saham-saham tersebut masih bisa menjadi pilihan investasi yang menarik, terutama jika perusahaan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang kuat.

Tanda-Tanda Harga Saham Terlalu Tinggi

  • Nilai P/E Ratio yang Sangat Tinggi

Salah satu indikator utama harga saham yang terlalu tinggi adalah nilai rasio harga-laba (price-to-earnings ratio atau P/E ratio) yang sangat tinggi jauh melebihi rata-rata industri. Semakin tinggi P/E ratio, semakin mahal harga saham tersebut dibandingkan dengan laba per saham yang dihasilkan perusahaan.

  • Valuasi Perusahaan Jauh di atas Rata-Rata Industri

Selain melihat rasio P/E, kamu juga dapat membandingkan valuasi atau kapitalisasi pasar suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Jika nilainya jauh lebih tinggi secara signifikan, kemungkinan harga sahamnya terlalu tinggi. Kamu bisa pakai fitur Comparison di Stockbit untuk membandingkan valuasi suatu saham dengan saham yang sejenis dan rata-rata industrinya.

  • Pergerakan Harga yang Sangat Cepat

Jika harga saham suatu perusahaan naik dengan sangat cepat dalam waktu singkat, tanpa disertai dengan peningkatan kinerja fundamental yang signifikan, hal ini dapat menjadi tanda bahwa harga saham tersebut terlalu tinggi.

Faktor Penyebab Harga Saham Terlalu Tinggi atau Overvalued

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga saham menjadi overvalued atau terlalu tinggi, antara lain:

1. Pertumbuhan Perusahaan yang Pesat

Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan harga saham terlalu tinggi adalah pertumbuhan perusahaan yang sangat pesat. Ketika sebuah perusahaan mengalami ekspansi yang agresif, meningkatkan penjualan, dan menghasilkan laba yang tinggi, investor cenderung bersemangat untuk membeli sahamnya. Permintaan yang tinggi terhadap saham tersebut dapat mendorong harganya melonjak secara signifikan.

2. Sentimen Positif Pasar

Selain pertumbuhan perusahaan, sentimen positif pasar juga dapat menjadi faktor penyebab harga saham terlalu tinggi. Ketika investor dan masyarakat luas memiliki persepsi yang sangat optimistis terhadap prospek suatu perusahaan, mereka akan semakin bernafsu untuk membeli sahamnya. Hal ini dapat menyebabkan harga saham terdorong naik hingga jauh melampaui nilai intrinsik-nya.

3. Spekulasi Berlebihan

Dalam beberapa kasus, harga saham yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh spekulasi berlebihan dari investor. Investor mungkin membeli saham dengan harapan dapat menjualnya kembali pada harga yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tanpa mempertimbangkan fundamental perusahaan secara mendalam. Perilaku spekulatif semacam ini dapat mendistorsi harga saham di pasar.

Dampak Harga Saham yang Terlalu Tinggi

1. Penurunan Imbal Hasil Investasi

Ketika harga saham terlalu tinggi, imbal hasil (return) yang diterima investor cenderung akan menurun. Meskipun harga saham naik, tetapi kenaikan tersebut biasanya tidak sebanding dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Hal ini dapat menyebabkan investor merasa kecewa dan enggan untuk berinvestasi lebih lanjut.

2. Risiko Bubble Ekonomi

Harga saham yang terlalu tinggi juga dapat memicu terbentuknya bubble ekonomi, yaitu situasi di mana harga aset (seperti saham) jauh melebihi nilai fundamentalnya. Bubble semacam ini pada akhirnya akan pecah, menyebabkan koreksi harga yang sangat tajam dan dapat menimbulkan krisis ekonomi yang lebih luas.

3. Kesulitan Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan yang sahamnya terlalu mahal, hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri. Misalnya, perusahaan akan kesulitan untuk menarik investor baru karena harga sahamnya dianggap terlalu tinggi. Selain itu, perusahaan juga dapat mengalami kesulitan dalam melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain.

Strategi Menghadapi Harga Saham yang Terlalu Tinggi

Sebagai investor, menghadapi harga saham yang terlalu tinggi bisa menjadi tantangan tersendiri. Ketika valuasi saham sudah melampaui nilai fundamentalnya, kita perlu berhati-hati dan mempertimbangkan beberapa strategi. 

Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan, antara lain:

  • Analisis Mendalam

Lakukan analisis mendalam untuk menilai apakah harga tinggi tersebut masih didukung oleh prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan. Jika tidak, mungkin lebih bijak untuk menahan diri dari membeli saham tersebut dan mencari alternatif investasi lain yang lebih menarik. 

  • Dollar Cost Averaging

Dollar-cost averaging adalah strategi investasi di mana investor membeli sejumlah saham secara teratur dengan jumlah uang yang tetap. Strategi ini dapat membantu investor meminimalkan risiko membeli saham di harga puncak. 

  • Diversifikasi Portofolio

Menghadapi harga saham yang terlalu tinggi juga dapat diatasi dengan menerapkan prinsip diversifikasi dalam portofolio investasi. Dengan berinvestasi pada berbagai jenis aset, investor dapat memitigasi risiko yang timbul akibat membeli saham tertentu dengan harga yang terlalu mahal.

Cek Harga Saham Terlalu Tinggi di Stockbit Lebih Mudah dengan Fitur Analysis

Demikian ulasan tentang beberapa hal yang dapat terjadi jika harga saham terlalu tinggi serta cara menghadapinya baik dari sisi investor, perusahaan, maupun regulator. 

Apabila kamu masih bingung mengidentifikasi apakah harga suatu saham sudah terlalu tinggi, kamu bisa gunakan fitur Analysis di Stockbit untuk mempermudah. 

Melalui fitur Analysis, kamu bisa mengecek apakah harga saham di BEI sudah terlalu tinggi atau masih murah berdasarkan nilai historis PER dan PBV perusahaan tersebut. Berikut tutorial cara pakai fiturnya di aplikasi Stockbit:

  • Buka halaman emiten atau indeks yang dicari, misal TLKM

  • Geser tab ke kiri untuk pilih fitur Analysis

  • Scroll ke bawah untuk cek valuasi berdasarkan PE Band atau PBV Band

Perhatikan grafik PE Band dan PBV Band yang tersedia. Setelah itu, pilih rentang waktu 3, 5, atau 10 tahun sesuai kebutuhan untuk menampilkan data PER dan PBV perusahaan dalam periode yang dipilih. 

Apabila posisi grafik saat ini berada di atas garis rata-rata (mean) PE/PBV band, hal ini umumnya mengindikasikan bahwa harga saham tersebut sudah terlalu tinggi atau overvalued, dan begitupun sebaliknya.

Mudah banget kan? Yuk, daftar Stockbit dan cobain fitur Analisis ini dan ratusan fitur lainnya secara gratis!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.nal dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.