Apakah Saham Harus Dibayar Tiap Bulan? / by Guest User

Apakah Saham Harus Dibayar Tiap Bulan?

Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Dalam aturan pasar modal Indonesia, minimal beli saham adalah 1 lot (100 lembar).

Namun seiring populernya investasi jenis ini, muncul sebuah konsep Nabung Saham atau dikenal istilah Nyicil Beli Saham (NBS) yang berkaitan dengan pertanyaan: Apakah saham harus dibayar tiap bulan? 

Apakah Saham Harus Dibayar Tiap Bulan?

Perlu kamu pahami bahwa saat kamu investasi saham, maka kamu adalah “manajer” atas kegiatan investasi tersebut. Apakah kamu akan membelinya setiap bulan atau tidak, tergantung keputusan kamu sendiri. Kamu memiliki keleluasaan untuk menentukannya.

Jadi, apakah saham harus dibayar tiap bulan? Jawabannya tidak.

Kegiatan jual-beli saham dilakukan melalui bursa efek dengan menggunakan jasa perusahaan sekuritas atau broker sebagai perantara. Diawali dengan membuka rekening saham serta melakukan top up RDN dengan minimal saldo sesuai ketentuan perusahaan sekuritas yang berkaitan.

Kemudian investor sendiri yang menentukan berapa besar nominal setiap bulan atau setiap periode yang akan disisihkan untuk mencicil beli saham. Tidak ada sistem auto debet, transaksi dilakukan secara manual dengan melakukan top up, lalu dilanjutkan dengan pembelian saham.

Besaran nominalnya disesuaikan dengan jenis dan harga saham yang sedang diincar. 

Kamu bisa mengalami pembelajaran saham dengan dua artikel ini :

  1. Berapa harga 1 lot saham bank BNI

  2. Cara beli saham Bank BNI

Namun perlu diingat bahwa saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi (high risk). Uang yang ditempatkan untuk investasi saham bisa bertambah juga berkurang nilainya alias rugi.  

Sebab itu, tidak dianjurkan untuk menempatkan dana yang akan dipakai kebutuhan jangka pendek ke instrumen investasi ini. Jika dana investasi saham terbatas, alih-alih mencicil, sebaiknya mulai membeli saham yang relatif terjangkau.

Jika seorang investor berani mengambil risiko dengan menerapkan konsep Nyicil Beli Saham, maka ia harus menyetor sejumlah uang setiap bulannya ke RDN dengan jumlah menyesuaikan harga saham yang diincar.

Seiring pesatnya perkembangan digital, berinvestasi saham semakin mudah dan bisa dilakukan cukup dengan smartphone saja. Karena tidak ada ketentuan khusus bagi yang ingin investasi saham. Semua orang bisa melakukannya apabila sudah memiliki KTP.

Bagaimana cara berinvestasi saham di Stockbit?

Stockbit sebagai perusahaan sekuritas yang legal dan terdaftar di OJK, menawarkan fitur unggulan dan serangkaian kemudahan bagi penggunanya yang ingin mencoba terjun ke pasar efek. 

1. Buka Rekening Saham

Rekening saham atau rekening dana nasabah wajib dimiliki oleh para investor untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal. Registrasi RDN cukup dilakukan login ke akun Stockbit, klik fitur Watchlist dan pilih opsi Buka Rekening saham, lalu ikuti step-step registrasi sesuai petunjuk pada aplikasi.

Buka rekening saham di Stockbit tidak memerlukan dokumen fisik, investor hanya perlu menyiapkan foto KTP, foto selfie bersama KTP, nomor NPWP (opsional), serta nomor rekening bank yang ingin dihubungkan. 

2. Lakukan Deposit Ke RDN

Setelah mendapatkan konfirmasi bahwa RDN sudah aktif, investor perlu melakukan deposito ke RDN, karena Stockbit tidak memberlakukan minimal deposito maka bisa disesuaikan dengan harga saham yang akan dibeli.

Misal, investor ingin membeli saham ABCD yang harganya Rp 1.000 per lembar. Sementara itu, aturan yang berlaku di Indonesia untuk beli saham minimal 100 lembar atau 1 lot. Maka, total dana yang dibutuhkan Rp 1000 x 100 lembar = Rp 100.000. 

3. Pilih Saham yang Akan Dibeli

cara beli saham bank bni

Selanjutnya cari kode emiten saham yang ingin dibeli, pilih buy, masukan jumlah lot dan pastikan harganya kurang dari dana deposito, lalu konfirmasi pembelian. Setiap pembelian saham, investor akan dikenakan tambahan fee broker antara 0,1% s.d 0,35%.

***

Apakah saham harus dibayar tiap bulan? Sebenarnya berkaitan dengan alokasi dana bulanan yang ingin diinvestasikan. Terlepas dari keputusan membeli saham langsung atau dengan nabung saham, dibutuhkan analisa yang matang dan mendalam sebelum memutuskan membeli.

Jangan sampai berinvestasi karena mengikuti FOMO semata.