Maraknya pembangunan infrastruktur membuat saham-saham yang berhubungan dengan sektor konstruksi menarik untuk dikoleksi. Salah satunya saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang memproduksi baja untuk keperluan bahan baku sektor konstruksi, otomotif, hingga minyak dan gas (migas).
Sebagai produsen baja terbesar di Indonesia, perseroan dinilai memiliki fundamental kuat yang membuat sahamnya layak untuk investasi jangka panjang.
Apabila tertarik, simak cara beli saham Krakatau steel (KRAS) di bawah ini!
Disclaimer : Artikel ini bukan rekomendasi pembelian, keputusan diserahkan kepada masing-masing investor.
Profil Singkat Krakatau Steel
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) adalah BUMN yang melakukan kegiatan usaha di bidang Industri Logam Dasar Besi dan Baja.
Perseroan memulai operasi komersialnya pada tahun 1971 dengan kegiatan usaha utama meliputi Pertambangan Bijih Besi dan Batu Bara, Industri Besi dan Baja Dasar, Industri Penggilingan Baja, Industri Konstruksi Berat Siap Pasang dari Baja untuk Bangunan, Perdagangan Besar Barang Logam untuk Bahan Konstruksi, hingga Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk didirikan pada tahun 1970 dengan nama PT Krakatau Steel sebagai kelanjutan dari Proyek Besi Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno. Pada tahun 1973, Perseroan mulai memproduksi pipa spiral untuk pertama kalinya dengan spesifikasi ASTM A252 dan AWWA C200.
Dalam kurun waktu satu dekade, Perseroan mampu menunjukkan perkembangan bisnis secara signifikan melalui pembangunan berbagai sarana produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Baja Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur pendukungnya, yaitu pembangkit listrik, pusat penjernihan air, pelabuhan dan sistem telekomunikasi.
Demi memperkuat permodalan dan ekspansi bisnis, pada 10 November 2010, perusahaan memutuskan untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) atau Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 3,15 miliar lembar saham di harga Rp850 per lembar dan dicatatkan dengan kode emiten “KRAS”.
Hampir 12 tahun berlalu sejak IPO, kini jumlah saham beredar perseroan telah mencapai 19,35 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 80% saham milik pemerintah dan 20% masyarakat.
Kinerja Saham Krakatau Steel
Berdasarkan grafik pergerakan harga saham KRAS dalam 5 tahun terakhir, saham tampak berada dalam tren penurunan dari pertengahan 2017 sampai dengan pertengahan 2020.
Namun, setelah itu, harga saham berhasil naik signifikan hingga menyentuh rekor tertinggi pada Januari 2021 di level harga Rp775 per lembar saham.
Jika dihitung persentase kenaikan harga saham KRAS dari level terendah di Rp 123/lembar saham pada 24 Maret 2020 sampai level tertingginya di harga Rp 775/lembar saham pada 15 Januari 2021, maka diperoleh total kenaikan harga saham KRAS sebesar 527% atau bisa dibilang “multibagger”.
Sayangnya, setelah menyentuh rekor harga tertinggi tersebut, saham KRAS berbalik arah menjadi bearish dan terus melanjutkan tren penurunannya hingga sekarang berada di level Rp 394 per lembar saham per 27 Mei 2022.
Meskipun dalam tren menurun, secara kinerja keuangan, perseroan sebetulnya sedang berkinerja baik. Setelah pergantian puncak manajemen pada 2018 lalu, perseroan akhirnya berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun pada triwulan I/2020.
Adapun capaian laba ini merupakan yang pertama dalam 8 tahun terakhir.
Kinerja keuangan Krakatau Steel (2017 – 2021)
Sepanjang tahun 2020, perusahaan berhasil membukukan kinerja positif dengan raihan laba mencapai Rp329 miliar atau naik 104% secara year-on-year (YoY) dibanding periode sebelumnya yang mencatat rugi bersih sebesar Rp7 triliun.
Kinerja positif ini kembali berlanjut di tahun 2021 dimana perseroan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 63,6% dari Rp18,82 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp30,78 triliun sepanjang tahun 2021.
Sementara untuk kinerja laba, perseroan juga berhasil mencetak keuntungan sebesar Rp 897 miliar atau naik 172,5% dibanding tahun 2020.
Terakhir, berdasarkan laporan keuangan perusahaan terbaru periode 3 bulan pertama tahun 2022, tercatat KRAS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 380 miliar atau tumbuh melejit 810% secara QoQ.
Cara Beli Saham Krakatau Steel
Sama seperti membeli saham lain, pembelian saham Krakatau Steel (KRAS) juga dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perantara perusahaan sekuritas.
Di Indonesia, ada banyak perusahaan sekuritas berizin OJK yang bisa jadi pilihan bagi investor untuk melangsungkan transaksi saham. Supaya tidak ribet, pilih perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan jual beli saham secara online melalui aplikasi. Contohnya, Stockbit.
PT Stockbit Sekuritas Digital adalah perusahaan sekuritas yang sudah legal dan terdaftar di OJK. Buka rekening saham di Stockbit amat mudah, karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.
Bagi kamu yang ingin beli saham KRAS, cara beli saham Krakatau Steel sangat mudah lewat aplikasi Stockbit. Berikut tutorialnya:
· Buka aplikasi Stockbit di smartphone kamu
· Cek saldo RDN, pastikan nominalnya masih cukup untuk melakukan pembelian saham KRAS (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silakan isi saldo RDN terlebih dulu
· Klik menu Search, cari saham Krakatau Steel, lalu klik KRAS
· Klik tombol Buy
· Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham KRAS yang ingin kamu beli
· Klik Buy, lalu Confirm
Bagaimana? Mudah, bukan? Di samping menyediakan layanan jual beli saham online lewat aplikasi, Stockbit juga menghadirkan fitur Stockbit Academy yang bisa kamu manfaatkan untuk belajar investasi saham dari nol secara gratis.
Kunjungi link academy.stockbit.com untuk memulai.