Hadirnya bursa karbon Indonesia (IDX Carbon) memberikan sentimen positif bagi sejumlah emiten yang bergerak di sektor ramah lingkungan. Hal ini karena kehadiran bursa karbon membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatannya dengan cara menjual kredit karbon.
Kredit karbon didapat dari proyek-proyek yang mengurangi emisi karbon, seperti membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), mengelola hutan secara berkelanjutan, menangani limbah dengan baik, dan lain sebagainya.
Nah, saham-saham perusahaan yang terlibat dalam kegiatan di atas dapat digolongkan sebagai saham bursa karbon. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sejumlah saham bursa karbon yang bisa kamu beli. Apa saja? Yuk, simak!
Daftar Saham Bursa Karbon
1. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk adalah perusahaan holding yang berbasis di Indonesia, dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Perusahaan bergerak di sektor energi baru terbarukan lewat pengoperasian tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 megawatt (MW), mewakili sekitar 38% pangsa pasar di Indonesia.
Barito Renewables resmi melantai di BEI pada 9 Oktober 2023 dengan kode saham BREN dan harga perdana Rp780/saham. Kendari belum lama terdaftar di BEI, harga BREN tercatat telah melonjak +435% sejak IPO dan terakhir diperdagangkan di level Rp5.225/saham per 10 November 2023.
2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PGEO adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang EBT, khususnya panas bumi.
Per tanggal 30 Juni 2022, Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki hak atas 13 kuasa pengusahaan panas bumi, dengan kapasitas terpasang keseluruhan sebesar 1.877MW, di mana sebesar 672MW dioperasikan sendiri dan sebesar 1.205MW dioperasikan oleh para Kontraktor KOB (kontrak operasi bersama).
3. PT Kencana Energy Lestari Tbk (KEEN)
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) adalah perusahaan energi baru terbarukan di Indonesia. Perusahaan ini memiliki empat anak usaha yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) di berbagai lokasi, yaitu:
PT Energy Sakti Sentosa (Proyek Pakkat) di Sumatera Utara
PT Bangun Tirta Lestari (Proyek Air Putih) di Kabupaten Lebong, Bengkulu
PT Nagata Dinamika Hidro Madong (Proyek Ma’dong) di Toraja Utara, Sulawesi Selatan
PT Sumatera Energi Lestari (Proyek PLTM Ordi Hulu) yang direncanakan beroperasi secara komersial pada Q1 2024 di Pakpak Bharat, Sumatera Utara
Keempat anak usaha ini memproduksi energi bersih dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini dan masa depan.
4. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Perseroan menghasilkan daya listrik menggunakan aliran sumber daya air (hydropower) di mana sebagai salah satu sumber Renewable Energy yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala kecil ataupun skala besar.
Hingga akhir tahun 2022, Perseroan memiliki 2 (dua) PLTA dan telah mengoperasikan pembangkit dengan kapasitas 17,4 MW. Perseroan juga memiliki pipeline projects dengan total kapasitas sebesar 107,7 MW.
5. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) adalah perusahaan yang bergerak dalam 2 bidang usaha, yaitu konsesi hutan dan manufaktur pengolahan mebel berbahan kayu yang dikelola melalui enam entitas anak, yaitu PT Intertrend Utama, PT Interkraft, PT Intera Indonesia, dan PT Inter Kayu Mandiri (Manufaktur), serta PT Narkata Rimba dan PT Belayan River Timber (Konsesi Hutan).
Meski tidak memproduksi listrik berbasis EBT, WOOD juga termasuk saham bursa karbon karena memiliki proyek penyerapan karbon dari kegiatan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.
6. PT SLJ Global Tbk (SULI)
SULI adalah perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan industri perkayuan. Sama seperti WOOD, perusahaan ini juga mengelola hutan alam melalui entitas anak PT Essam Timber dan PT Karya Wijaya Sukses.
Pada tahun 2022, SULI mencatat pendapatan usaha sebesar USD3,5 juta dari sektor pengelolaan hutan berkelanjutan. Jumlah ini setara dengan 6% dari total pendapatan usaha Perseroan tahun 2022 yang sebesar USD59 juta.
Beli saham bursa karbon di Stockbit
Demikian ulasan mengenai sejumlah saham bursa karbon yang tercatat di BEI. Apabila kamu tertarik berinvestasi di salah satu saham bursa karbon tadi, maka kamu bisa membelinya dengan mudah lewat aplikasi investasi saham Stockbit.
Misal kamu ingin membeli saham PGEO di Stockbit. Berikut tutorialnya:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham PGEO (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham PGEO atau PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Selain bisa jual beli saham online, di Stockbit juga tersedia berbagai fitur yang dapat memudahkan kamu dalam investasi saham. Salah satunya adalah fitur Keystats. Lewat fitur ini, kamu bisa cek ringkasan data keuangan penting suatu emiten secara lengkap dan real-time.
Pake Stockbit untuk nikmati fitur-fitur profesional.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.