Mengenal Pola Head and Shoulder pada Saham / by Guest User

Dalam analisa teknikal saham, terdapat berbagai pola yang sering digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi apakah harga suatu saham akan memasuki tren naik (bullish) atau tren turun (bearish).

Salah satu dari pola tersebut adalah pola head and shoulder yang sangat sering dipakai trader karena bentuk polanya yang mudah dikenali. 

Selain itu, pola ini juga fleksibel karena bisa dipakai baik untuk identifikasi tren bullish maupun tren bearish pada saham. Berikut penjelasan tentang pola head and shoulder, kegunaannyadan bagaimana strategi dan analisisnya.

Pola Head and Shoulder

Head and Shoulder adalah salah satu pola atau chart pattern yang popular dan mudah dikenali serta digunakan dalam metode analisa teknikal.  Umumnya, ketika pola / pattern ini terjadi, para trader bisa dengan mudah menyadari apa yang mereka lihat di chart.

Pola atau pattern ini dapat muncul pada berbagai macam time frame, sehingga bisa digunakan oleh trader day trading dan swing trading.

Pola ini juga dikenal sebagai Major Reversal Pattern, yang artinya pola pembalikan tren atau perubahan arah pasar. Pattern head and shoulder ini merupakan pola reversal dari bullish menuju bearish

Pada pola ini terdiri atas 4 bagian, yaitu head (kepala), dua shoulder (bahu), dan neckline (pangkal leher). Karenanya dikenal juga sebagai pola head and shoulder.

  • Shoulder kiri adalah, kenaikan harga yang diikuti oleh puncak harga kiri dan diikuti oleh penurunan.

  • Head merupakan harga yang naik lagi dan membentuk puncak lebih tinggi.

  • Shoulder kanan adalah ketika penurunan terjadi sekali lagi kemudian diikuti oleh kenaikan yang membentuk puncak kanan yang lebih rendah dari kepala (head).

contoh pola head and shoulder.png

Di mana polanya dibentuk oleh puncak (shoulder), kemudian diikuti oleh puncak yang lebih tinggi yaitu kepala (head), serta puncak lain yang lebih rendah (shoulder). 

Selanjutnya sebuah leher (neckline) ditarik dengan menghubungkan titik-titik terendah dari dua palung (trough) antara shoulder dan head.

Pada garis neckline, bisa mendatar, miring ke atas ataupun miring ke bawah. Saat trend naik, biasanya neckline miring ke atas memberikan efek pembalikan yang lebih signifikan daripada miring ke bawah.

Di bawah ini contoh pola head and shoulder yang terbentuk pada grafik saham SMRA. Perhatikan, bahwa pola ini terbentuk ketika harga saham SMRA sedang dalam tren naik.

Kemudian membentuk pola tiga bukit, dimana bukit yang berada di tengah memiliki puncak paling tinggi, sementara kedua bukit di kiri dan kanannya memiliki tinggi puncak yang hampir setara.

Contoh head and shoulder pada SMRA

Lalu, jika kita menghubungkan titik support dari masing-masing pola kepala (head) dan bahu (shoulder) yang terbentuk, maka kita akan memperoleh garis pangkal leher (neckline) yang nantinya akan menjadi dasar untuk melihat kapan tren turun (bearish) dimulai. 

Jika harga saham berhasil turun di bawah neckline, maka ini artinya telah terjadi breakout support (lihat lingkaran kuning) yang mengkonfirmasi pola head and shoulder. Bila demikian, harga saham kemungkinan akan memasuki tren bearish dan cenderung terus mengalami penurunan untuk beberapa waktu kedepan.

Apabila kamu berhasil mengidentifikasi pola head and shoulder sejak awal, maka kamu bisa mulai ancang-ancang menjual saham yang sedang dipegang sebelum harga breakout di titik support dan melanjutkan penurunan. 

Sebaliknya, jika kamu tidak memegang saham tersebut ketika pola head and shoulder terbentuk, maka kamu bisa mengambil ancang-ancang untuk entri membeli saham ketika harganya sudah turun menyentuh area target price (lihat panah warna merah) dan mulai memantul ke atas.

Area target price tersebut ditentukan dengan cara mengukur jarak antara kepala (head) dan pangkal leher (neckline) pada pola head and shoulder. Lalu, setelah neckline ditembus, jarak itulah yang digunakan sebagai perkiraan maksimal penurunan harga saham yang akan terjadi. 

Pada kenyataannya, harga saham dapat mulai memantul ke atas sebelum menyentuh target price atau malah terus turun menembus area target price tergantung kondisi market.

Selain itu, ketika harga saham turun menembus neckline pada pola head and shoulder, itu juga tidak selamanya berarti saham akan langsung turun memasuki fase bearish.

Tetapi bisa juga harga saham sideways terlebih dulu atau malah naik sebelum kemudian masuk ke fase bearish. Contohnya seperti yang ditemukan pada pola head and shoulder yang terbentuk pada grafik saham PGAS di bawah ini.

Contoh pola head and shoulder pada PGAS

Nah, seperti yang disebutkan sebelumnya, perhatikan bahwa harga saham terus turun melewati area target price-nya. Ini berarti melakukan prediksi harga menggunakan pola head and shoulder tidak selalu sepenuhnya akurat dan oleh karena itu kamu tetap disarankan memakai indikator teknikal lainnya seperti moving average, RSI, bollinger band, dan indikator volume dalam memprediksi harga saham agar hasilnya bisa lebih akurat. 

Volume

Pada chart pola ini, volume akan digunakan sebagai indikator kedua yang bisa menentukan konfirmasi pada pola tersebut. Di mana volume dalam chart melambangkan aktivitas dan pergerakan arus uang. Saat volume tinggi, maka disanalah terdapat banyak aktivitas transaksi saham tersebut

Di dalam pola ini, ketika harga bergerak menembus pangkal leher atau neckline dalam pembalikan arah trend yang berbalik turun, jika terdapat volume yang besar, maka akan mengindikasikan terjadinya aksi jual secara besar-besaran. 

Lebih jauh lagi, shoulder kiri seharusnya menunjukkan volume yang tinggi, searah mencapai titik puncak shoulder. Kemudian melemah ketika turun mencapai neckline di sebelah kiri. 

Saat chart bergerak ke atas dan membentuk head, volume seharusnya lebih lemah, jika dibandingkan dengan volume pada shoulder sebelah kiri. Di mana volume pada shoulder sebelah kanan seharusnya lebih rendah dibandingkan shoulder dan head sebelumnya.

Saat harga bergerak turun dari shoulder kanan dan menembus neckline, maka volume yang terjadi seharusnya sangat tinggi. Inilah saat menunjukkan warning, bahwa terjadi market sell-off yang cukup kuat dan mengkonfirmasi pola ini.

Kemudian apabila volume yang terjadi tidak terlalu besar, maka kemungkinan pattern tidak terkonfirmasi dengan volume, sehingga kemungkinan harga akan bergerak mendekati neckline lagi. 

Adapun hubungan antara volume dan pergerakan harga yang dijelaskan, berdasarkan kecenderungan yang sering terjadi. Namun tentu saja hubungan tersebut tidaklah mutlak. 

Inverted Head and Shoulder

Inverted Head and Shoulders pada dasarnya merupakan kebalikan dari pola ini. Adapun pola formasinya seperti ini:

  • Shoulder kiri, yaitu harga menurun dan bergerak lebih tinggi.

  • Head, yaitu penurunan lain yang terjadi ke level lebih rendah.

  • Shoulder kanan, yaitu harga yang kemudian bergerak lebih tinggi dan bergerak kembali lebih rendah, tetapi tidak serendah kepala.

Namun lagi-lagi, formasi jarang terjadi sempurna. Hal ini bisa dikarenakan adanya beberapa perbedaan pada pasar antara shoulder dan head masing-masing.

Gambar berikut menunjukkan contoh pola inverted head and shoulder yang terbentuk pada grafik saham EXCL. Sesuai nama, pola ini memiliki bentuk yang menyerupai dua pundak (shoulders) dan kepala (head) yang dalam keadaan terbalik. 

Contoh inverted head and shoulder pada EXCl

Contoh inverted head and shoulder pada EXCl

Ketika kamu menemukan pola ini terbentuk pada grafik pergerakan harga saham yang sedang kamu pegang, maka kamu perlu memperhatikan baik-baik garis neckline-nya. Apabila setelah pembentukan pola bahu kedua, harga saham berhasil menembus neckline, maka itu artinya telah terjadi breakout resistance.

Bila demikian, harga saham kemungkinan besar akan mulai bergerak ke atas kedepannya dan memasuki fase bullish. Oleh karena itu, investor disarankan melakukan pembelian saham pada momen tersebut kemudian menjual sahamnya saat harga berada di sekitar area target price.

Sama seperti pada pola head and shoulder, area target price pada pola ini juga ditentukan berdasarkan jarak antara inverted head dan neckline yang terbentuk sebelumnya. Jadi, apabila harga saham sudah menyentuh titik tersebut, sebaiknya segera jual saham kamu untuk merealisasikan profit.

Patut dicatat bahwa harga saham bisa saja terus naik melewati area target price seperti pada contoh grafik saham EXCL di atas atau justru sudah membentuk titik resisten baru sebelum menyentuh area target price. 

Karena ketidakpastian tersebut, trader/investor disarankan untuk selalu memantau pergerakan harga saham secara berkala dan memiliki trading plan sebelum bertransaksi agar tahu dengan jelas kapan waktu untuk masuk (buy) dan keluar (sell) dari pasar. Baik keluar untuk merealisasikan profit maupun keluar untuk meminimalisir kerugian (stop loss). 

Kelebihan dan Kekurangan Pola Head and Shoulders

Tidak ada satu pun pola dalam analisa teknikal yang memiliki tingkat keakurasian 100%. Begitu pula dengan pola head and shoulders.

Makanya, sebelum menggunakan pola ini, ketahui dulu beberapa kelebihan dan kekurangannya berikut ini:

Kelebihan:

  • Mudah identifikasinya. Bagi trader berpengalaman, mengidentifikasi pola head and shoulder pada grafik harga saham adalah hal yang terbilang mudah daripada mengidentifikasi pembentukan pola teknikal yang lain.

  • Tingkat keuntungan dan risiko dapat ditentukan. Saat terjadi breakout pada pola head and shoulder, biasanya harga saham akan naik atau turun sesuai dengan jarak antara pangkal leher (neckline) dan kepala (head) pada pola head and shoulder. Dari sini, trader dapat menentukan sendiri kapan saat yang tepat untuk entry ataupun keluar dari perdagangan saham.

  • Dapat digunakan di semua pasar: Bukan cuma pada perdagangan saham, tapi pola juga bisa dipakai untuk analisa teknikal pada perdagangan valas ataupun cryptocurrency. 

Kekurangan:

  • Trader pemula sulit identifikasi pola. Pola head and shoulder pada grafik harga saham tidak selalu terbentuk dengan lurus, kadangkala juga miring dan tidak teratur. Itulah kenapa pola ini umumnya lebih mudah dikenali oleh trader berpengalaman daripada trader pemula.  

  • Risiko false breakout. False breakout juga dapat terjadi pada pola head and shoulder , sehingga trader perlu berhati-hati sebelum melakukan entry.

  • Subjektif. Meskipun sedang melihat grafik saham yang sama, trader dapat memiliki gambaran pola head and shoulder yang berbeda-beda tergantung dari penilaian masing-masing. Begitu pula dengan hasil analisanya. 

Cara Menggunakan Pola Head And Shoulders

Untuk menggunakan pola ini, maka yang perlu dipastikan pertama kali adalah tunggu hingga pola selesai.

Sebaiknya tidak berasumsi bahwa suatu pola akan berkembang atau suatu pola yang dikembangkan sebagian, akan menjadi lengkap di masa depan.  Pola parsial atau hampir selesai tetap harus diawasi. Namun, tidak ada yang harus dilakukan hingga pola menembus (break) neckline.

Di dalam pola ini, sebaiknya menunggu konfirmasi pergerakan harga bergerak lebih rendah dari neckline setelah puncak shoulder kanan (breakdown neckline). Kemudian untuk Inverted pola ini sebaiknya menunggu pergerakan harga di atas neckline setelah shoulder kanan terbentuk (breakout neckline).

Sebaiknya buat trading plan, dengan menuliskan entri (target masuk), stop loss, dan target laba.

Adapun entri yang paling umum adalah saat terjadinya breakout. Di mana titik masuk lainnya membutuhkan lebih banyak kesabaran dan datang dengan kemungkinan bahwa langkah itu mungkin terlewatkan. 

Metode ini juga melibatkan proses menunggu pullback ke Neckline setelah terjadinya breakout. Dan ini lebih konservatif karena kamu bisa melihat apakah pullback berhenti dan arah breakout asli berlanjut. Akan tetapi, hal tersebut juga berarti perdagangan mungkin terlewatkan, jika harga terus bergerak ke arah breakout

Seperti telah disebut di atas bahwa pola ini sebetulnya cenderung mudah dipahami.

Namun bukan berarti proses mempelajari pola Head and Shoulder pada saham ini bisa diabaikan begitu saja, pelajari dengan baik polanya untuk mendapatkan hasil yang paling kamu inginkan.

Gunakan Charbit Untuk Analisis Pola

Charbit adalah fitur charting milik Stockbit,- Aplikasi Trading Saham yang dikembangkan oleh PT Stockbit Sekuritas Digital yang legal dan terdaftar di OJK.

Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit. Kamu akan mendapatkan seluruh fitur pro Stockbit.

Salah satunya adalah Charbit untuk melakukan analisis candlestick. Berikut ini tampilan candlestick yang terdapat di chartbit. Kamu dapat membuat gambar, menarik garis, tren lain, dan fitur draw lainnya di Charbit.

Tersedia puluhan jenis indikator analisis teknikal lainnya yang bisa kamu kombinasikan dengan candlestick sehingga hasil analisis lebih akurat. Data charbit realtime dan bisa ditarik hingga 15 tahun kebelakang.