Ingin Investasi di Bisnis Grup Djarum? Apa Saja Sahamnya? / by Guest User

Bank Central Asia, Salah Satu Bisnis Grup Djarum

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Salah Satu Bisnis Grup Djarum - Gedung BCA di Yogyakarta

Grup Djarum adalah salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang dikenal sebagai produsen rokok kretek. Grup ini berasal dari perusahaan rokok kecil bernama Djarum Gramophon yang hampir bangkrut. Pada 1951, Oei Wie Gwan membeli perusahaan tersebut dan mengubah namanya menjadi Djarum.

Perusahaan sempat mengalami kemunduran besar ketika kebakaran menimpa pabrik pada tahun 1963, yang diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan di tahun yang sama. Setelah peninggalan Oei Wie Gwan, perusahaan kemudian dilanjutkan oleh kedua anaknya, Budi dan Bambang Hartono.

Budi dan Bambang Hartono berhasil membangun kembali perusahaan dan mengembangkan bisnisnya ke berbagai sektor lain seperti perbankan, telekomunikasi, properti, hingga ecommerce dengan mendirikan atau mengakuisisi berbagai perusahaan. Beberapa perusahaan yang termasuk dalam bisnis Grup Djarum bahkan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bisa kamu beli sahamnya. Apa saja? Simak berikut ini.

Daftar 5 Saham Grup Djarum

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Salah satu bisnis yang paling menonjol dari grup Djarum adalah perbankan. Melalui PT Dwimuria Investama Andalan, grup Djarum menguasai 54,94% saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), salah satu bank terbesar di Indonesia.

BBCA didirikan pada tahun 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. BCA sempat diambil alih oleh pemerintah saat krisis moneter pada tahun 1997-1998, lalu dilepas ke publik melalui IPO pada tahun 2000 dengan harga penawaran Rp.1.400 per saham.

BCA terus berkembang dengan menambah cabang, ATM, dan inovasi lainnya hingga menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Per Maret 2023, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat memiliki lebih dari 1.200 cabang, 18.000 ATM, dan banyak anak usaha di berbagai bidang. Adapun dari sisi kinerja keuangan, per kuartal I 2023, BBCA mencatat laba bersih Rp.11,5 triliun dan memiliki total aset sebesar Rp.1.321 triliun.

2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) adalah perusahaan yang berfokus pada investasi di bidang penyewaan menara telekomunikasi untuk operator komunikasi nirkabel. Perusahaan ini berdiri sejak 2008 di Kudus, Jawa Tengah, dan memiliki 99,999% saham PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) sebagai investasi utamanya.

Protelindo adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 dan menjadi pemimpin di industri menara telekomunikasi independen di Indonesia. Hingga Desember 2022, Protelindo mengoperasikan sekitar 29.794 lokasi menara telekomunikasi dengan lebih dari 53.967 penyewa di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Per 5 Juli 2023, sekitar 59,4% saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dikuasai oleh grup Djarum lewat dua entitas perusahaan yaitu PT Sapta Adhikari Investama (54,4%) dan PT Dwimuria Investama Andalan (5%). Pada kuartal I 2023, TOWR tercatat memiliki total aset sebesar Rp.67 triliun dan mampu membukukan laba bersih Rp.752 miliar.

3. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR)

PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) adalah salah satu perusahaan penyedia menara telekomunikasi independen terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak 2006 dan memiliki kegiatan bisnis antara lain mengoperasikan dan menyewakan menara telekomunikasi untuk operator telekomunikasi dengan rata-rata kontrak sewa jangka panjang sekitar 10 tahun.

Pada Oktober 2021, STP diakuisisi oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi STP sebagai mitra yang andal bagi pelanggan dan pemangku kepentingan. Selain itu, akuisisi tersebut juga secara tidak langsung membuat PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menjadi bagian dari grup Djarum. 

Per 31 Desember 2022, Perseroan tercatat memiliki 6.903 menara dengan 12.842 penyewaan dengan rasio penyewaan menara sebesar 1,86x. Sementara dari sisi kinerja keuangan, dalam tiga bulan pertama tahun 2023, emiten mencatatkan total aset Rp.9,3 triliun dan laba bersih Rp.210 miliar.

4. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, perdagangan, dan informasi dan komunikasi. BELI didirikan pada tahun 2011 dengan nama PT Global Digital Niaga dan merupakan bagian dari grup Djarum. 

Perusahaan ini mengoperasikan platform e-commerce Blibli.com, yang menyediakan layanan ekosistem belanja dan gaya hidup online dan offline dengan berbagai mitra merek, toko, dan logistik. 

Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, perusahaan juga meluncurkan berbagai layanan khusus yang terintegrasi langsung dengan website atau aplikasi Blibli.com seperti BlibliMart, Blibli Travel, Blibli Invest, Blibli Instore, Blibli Rewards, Blibli PayLater, dan Blibli Seller App. Selain itu, BELI juga mengoperasikan tiket.com untuk layanan perjalanan (travel) dan pengalaman, serta Ranch Market dan Farmers Market untuk belanja produk segar dan kebutuhan sehari-hari. 

5. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)

PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) adalah perusahaan ritel yang menjual produk-produk FMCG dan specialty products melalui jaringan supermarket khusus yang dimiliki perseroan seperti Ranch Market dan Farmers Market. Produk-produk yang dijual meliputi bahan makanan, personal care, buah-buahan, sayur-sayuran, daging dan makanan beku.

Pada 30 September 2021, grup Djarum resmi mengambil alih 51% saham RANC melalui PT Global Digital Niaga atau Blibli.com dengan nilai transaksi mencapai Rp.2,03 triliun. BliBli kemudian menambah lagi kepemilikan sahamnya di RANC melalui proses tender offer sehingga total kepemilikan saham menjadi 70,56% sejak akhir Desember 2021.

Per 31 Desember 2022, perusahaan tercatat telah mengoperasikan total 70 jaringan toko/supermarket, terdiri dari 18 Ranch Market, 35 Farmers Market, 2 The Gourmet, 3 Day2Day, 11 Farmers Family, dan 1 Pasarina yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Semarang, Dumai, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda and Ambon.

Beli Saham Grup Djarum Pilihanmu di Stockbit

Itulah tadi penjelasan 5 saham grup Djarum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta profil singkat perusahaannya. Bagi kamu yang tertarik membeli salah satu atau beberapa saham grup Djarum di atas, kamu bisa menggunakan Stockbit.

Fitur comparison Stockbit dapat membantu kamu untuk menentukan saham yang terbaik dari saham-saham pilihan kamu berdasarkan perbandingan antar saham yang telah kamu pilih. Selain itu, di Stockbit juga tersedia fitur Screener yang bisa bantu kamu menyaring saham terbaik di BEI berdasarkan kriteria tertentu yang kamu tentukan sendiri.

Berinvestasi bersama Stockbit dan gunakan fitur-fitur Stockbit yang dapat membantu kamu untuk menambah pengetahuan kamu tentang saham, sehingga kamu dapat menganalisa saham dengan lebih tepat. Selamat berinvestasi!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.