Kita tentu sudah sering mendengar tentang IHSG, atau sering disebut sebagai Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG sangat sering disebut pada pemberitaan mengenai pasar saham dikarenakan fungsinya yang bisa mewakili situasi pasar secara real time.
Sebenarnya IHSG sendiri merupakan salah satu jenis indeks dari beberapa jenis indeks saham lainnya. Dalam hal ini, indeks sering digunakan untuk mewakili keadaan atau situasi pergerakan harga pada sebuah pasar tertentu. Dimana jenis pasar yang berbedas bisa diwakili oleh indeks yang berbeda juga.
Untuk memahami lebih jauh, maka dibawah ini merupakan penjelasan dari 4 jenis indeks saham yang umum digunakan.
4 Jenis Indeks Saham
1. Broad market index
Broad market index adalah Indeks yang mencerminkan keseluruhan saham yang ada di suatu negara. Contohnya seperti di Indonesia yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau di Singapura yaitu Straits Times Index (SGX).
Biasanya jenis indeks saham ini digunakan untuk mewakili kondisi pasar dari sebuah negara. Indeks ini mampu menggambarkan apakah sebuah negara sedang dalam kondisi baik sebagai tempat investasi atau tidak.
2. Multi Market Index
Multi market index adalah indeks yangmengelompokkan saham-saham berdasarkan negara dengan kriteria tertentu.
Misalnya MSCI Asia Pacific Index, yang mengelompokkan saham di negara dalam kawasan asia pasifik. Ada juga Emerging Market Index, yang mengelompokkan saham berdasarkan keadaan ekonomi negara berkembang / emerging.
Jenis indeks saham ini lebih luas dibandingkan dengan broad market index, karena sudah merupakan gabungan saham dari beberapa negara. Penggunaannya pun juga bersifat lebih general. Misalnya bila ingin mengetahui kondisi pasar negara berkembang secara keseluruhan, maka kita bisa menggunakan Emerging Market Index.
3. Indeks Sektoral
Indeks sektoral adalah indeks yang mengelompokan saham-saham berdasarkan industri sejenis, seperti IDX Finance dan IDX Infrastructure.
Indeks sektoral berfungsi untuk mewakili kondisi pergerakan harga pada perusahaan perusahaan di dalam satu sektor tertentu. Indeks ini sifatnya lebih spesifik dibandingkan dengan broad market index.
Akibatnya sangat mungkin terjadi ketika broad market index dalam kondisi menurun, namun indeks sektor tertentu bisa menunjukan kondisi kenaikan pada waktu yang sama. Hal ini membuat kita bisa lebih spesifik menganalisa sebuah sektor tertentu.
4. Style Index
Style index adalah indeks yang mengelompokkan saham-saham berdasarkan kriteria tertentu, seperti indeks yang mengelompokkan saham paling likuid (Indeks LQ45), indeks saham syariah (Jakarta Islamic Index), dan indeks yang mengelompokkan saham dengan valuasi murah namun memiliki kinerja yang baik (IDX30).
Jenis indeks saham ini biasanya dibuat berdasarkan kebutuhan dari investor. Misalnya seorang investor hanya ingin berinvestasi pada saham – saham yang perdagangannya likuid saja, maka ia cukup melihat kondisi dari saham saham yang likuid saja. Dalam hal ini ia bisa memanfaatkan indeks LQ45 atau IDX30.
Cara Menghitung Indeks Saham
Biasanya apapun jenis indeks saham yang ada, saat ini sudah tersedia angkanya yang otomatis sudah diperbaharui setiap harinya, jadi investor tidak perlu repot-repot menghitungnya lagi. Namun untuk memahami bagaimana indeks ini bekerja, investor perlu tahu bagaimana indeks ini dihitung.
Ada beberapa cara bagaimana indeks dihitung, disini akan dibahas cara yang umum digunakan di Indonesia yaitu dengan metode rata-rata berat tertimbang (weighted average).
Weighted average artinya nilai dari masing-masing saham yang ada di indeks tersebut dijumlahkan kemudian hasilnya akan dibagi dengan total jumlah lembar seluruh saham beredar di indeks tersebut. IHSG adalah salah satu indeks yang menggunakan cara ini.
Dengan perhitungan weighted average, maka saham dengan nilai pasar yang besar akan lebih dominan mempengaruhi pergerakan harga indeks. Ini alasannya mengapa IHSG sangat dipengaruhi pergerakannya oleh 10 saham dengan nilai terbesar saja, sedangkan sisanya tidak terlalu signifikan mempengaruhi indeks.
Fungsi Indeks Saham
Indeks saham memiliki beberapa fungsi yang penting bagi para investor. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang sering digunakan.
Pertama, sudah pasti yaitu untuk mengukur kondisi pasar secara umum pada sebuah negara untuk memahami apakah negara tersebut layak untuk diinvestasikan saat ini atau tidak.
Setelah mengetahui negara mana yang ingin dimasuki, maka investor perlu juga memilih sektor mana yang menarik di negara tersebut. Sehingaa investor akan fokus pada beberapa jenis saham yang ada pada sektor menarik saja. Dalam hal ini investor akan menggunakan indeks sektoral.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengukur kinerja investasi. Biasanya investor akan membandingkan kinerja investasi sahamnya dengan performa indeks yang sejenis.
Misalnya bila ia berinvestasi di Indonesia, maka ia bisa membandingkan dengan performa IHSG. Bila keuntungan investasinya bisa mengalahkan kenaikan IHSG per tahunnya, biasanya kinerja investasi bisa dianggap baik.
Gunakan Stockbit Untuk Mencari Indeks Saham
Stockbit adalah aplikasi trading saham milik PT Stockbit Sekuritas Digital yang telah legal dan terdaftar di OJK. Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.
Stockbit juga dilengkapi berbagai fitur canggih sehingga sudah didownload lebih dari 1 juta kali, mulai dari fitur charting profiesional, screener saham, bandar detector, ringkasan laporan keuangan, running trade, academy, hingga komunitas saham.
Kamu bisa mencari indeks saham dengan mudah di aplikasi, mulai dari indeks global hingga sektoral.
Yuk donwload dan gunakan Stockbit sekarang!