Mungkinkah Kaya dari Saham? / by Guest User

Investasi saham kini makin dilirik dan diminati oleh berbagai kalangan. Dengan kemudahan prosedur dan nilai investasi yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial, investor pasar modal jenis ritel kian meningkat jumlahnya setiap tahun. Tujuannya tentu untuk mendapatkan keuntungan dari investasi ini. 

Bahkan PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia mencatatkan jumlah SID di pasar modal mencapai 8,1 juta per Februari 2022.

Tidak sedikit yang bermimpi mendapatkan ‘jackpot’ dan menjadi kaya raya dari penjualan saham. Jackpot yang dimaksud adalah profit tinggi dalam waktu sekejap yang membuat seorang investor kaya raya akibat fluktuasi harga yang mencolok. 

Namun, apakah mungkin menjadi kaya hanya dengan trading saham?

Opini Kaya Dari Saham

Lo Kheng Hong

Sebelum membahas opini menjadi kaya dari saham, kamu bisa simak sebuah quote dari seorang begawan investasi di Indonesia.

Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia, adanya di pasar modal. Bukan di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat disayangkan bila ada orang yang tidak mengenal pasar modal.

Quote di atas tidak berlebihan mengingat Lo Kheng Hong telah membuktikannya. Setelah 31 tahun bermain saham, Lo Kheng Hong kini tinggal menikmati hasil investasinya selama ini. Jumlah kekayaan Lo Kheng Hong saat ini senilai Rp 625 miliar belum termasuk aset non saham seperti properti.

Kepada investor pasar modal baik pemula maupun yang telah berpengalaman, Lo Kheng Hong membagikan tips investasi ala dirinya:

  • Jangan pernah membeli saham dari orang yang tidak jujur

  • Kenali saham yang kamu beli baik emitennya maupun industrinya

  • Beli saham dari perusahaan yang bagus dan menghasilkan laba besar

  • Tidur, maksudnya jika kamu membeli saham blue chip biarkan saja sampai ia menghasilkan profit besar untukmu.

  • Beli saham perusahaan labanya tumbuh

  • Beli saham perusahaan yang valuasinya murah

  • Berinvestasilah saat situasi buruk dengan catatan kamu mempunyai analisa yang mendasari investasi tersebut.

  • Koleksi saham komoditas karena biasanya komoditas akan terus dibutuhkan sehingga harganya akan mengalami kenaikan. 

  • Borong saham sekelas mercy tapi harga innova. Gunakan nilai intrinsik untuk mendapatkan saham jenis ini.

  • Jual saham saat harganya naik dan ambil profit yang ada. 

  • Sabar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Semuanya harus berdasarkan pertimbangan logis.

  • Jalani gaya hidup RTI (Reading, Thinking, Investing). Merupakan konsep hidup Lo Kheng Hong sehingga ia terus belajar dan disiplin berinvestasi. Kedisiplinan tersebut membuatnya telah berada di fase financial freedom (bebas finansial).

Warren Buffet

Di Amerika Serikat, Warren Buffet telah menunjukkan metode investor tradisional yang terbukti mampu mengantarnya ke deretan orang terkaya di dunia dari investasi di pasar modal. Quote terkenal dari Warren Buffet di bawah ini menyemangati para investor pemula untuk turut mencari peruntungan dengan berinvestasi di saham.

Harga adalah sesuatu yang kamu bayar. Nilai adalah sesuatu yang kamu dapatkan.

Kamu tidak perlu menjadi insinyur roket. Investasi bukan permainan dari orang yang berIQ 160 yang mengalahkan orang berIQ 130. Resiko datang dari melakukan hal yang kamu tidak ketahui.

Sebagai informasi, nilai kekayaan Warren Buffet telah mencapai US$101,1 miliar. Warren berkisah mengenai kesenangannya dengan dunia saham yang dia pelajari dari Benjamin Graham. 

Menurutnya bunga majemuk merupakan hal yang ia senangi dengan menganalogikannya seperti menggelindingkan bola salju dari atas bukit. Setiap gelindingannya membuat bola salju tersebut membesar dan makin membesar. Triknya adalah dengan memulai perjalanan bola salju tersebut sejak dini dan selalu bergaya sederhana. 

Warren Buffet memberikan tips investasi saham yang ia lakukan selama kurang lebih 80 tahun umurnya hingga mengantarkan ia ke deretan orang kaya di dunia:

1. Buat daftar kriteria saat membeli saham

Warren Buffet membuat daftar perusahaan berdasarkan alfabet dan menelitinya satu persatu sebelum memutuskan berinvestasi. 

Ketelitian ini memberinya sebuah pengalaman berharga untuk menilai fundamental saham dari sebuah emiten.

2. Berinvestasi di perusahaan/industri yang kamu kenal

Seperti quotenya di atas, jangan lakukan hal yang tidak kamu ketahui karena itu beresiko. Maka pilihlah saham dari industri yang kamu pahami atau kamu mendapatkan informasi yang cukup. Dengan demikian kamu bisa mengamati fluktuasi yang terjadi untuk mengamankan investasimu.

3. Jangan berinvestasi saat tidak yakin

Hindari FOMO dan perasaan insecure di mana terjadi gerakan jual beli massal di bursa. Jangan pernah melakukan investasi di mana kamu tidak yakin akan kondisi pasar meski yang lain melakukannya.

4. Ikuti perusahaan yang kamu investasikan

Setelah menginvestasikan uangmu, amati dan pantau perusahaan tersebut untuk melihat kinerjanya saat ini. Bisa saja, kinerja tahun lalu sangat baik tapi tidak berarti kinerja tahun berjalan akan sama.

5. Jual saham di saat yang tepat

Jangan greedy karena mengharapkan profit lebih besar lagi ketika waktu menjual saham telah ditunjukkan melalui analisa-analisa dan isu-isu pasar yang mendukung. Juallah ketika kamu memang harus menjual saham tersebut.

Potensi Keuntungan dari Saham

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) 10 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6,75%.

IHSG 10 tahun terakhir

Misalkan kamu investasi Rp 10.000.000 setiap tahun selama 10 tahun dengan imbal hasil 6,75%. Maka, nilai uang kamu dimasa depan adalah Rp 130.375.000.

Bayangkan jika uang yang kamu alokasikan jauh lebih besar, maka otomatis hasilnya akan semakin besar pula.

Bahkan, jika kamu memilih saham yang memiliki pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, tentu hasil yang kamu peroleh samakin tinggi pula. Misalkan dengan saham Sido Muncul berikut ini, dalam 5 tahun terakhir rata-rata harga saham naik 24,02%.

Kenaikan saham SIDO 5 tahun terakhir.

Menjadi kaya dari saham mungkin saja, hanya tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Jika kamu konsisten dan menerapkan prinsip value investing, menjadi kaya seperti Warren Buffet dan Lo Kheng Hong bukanlah hal yang mustahil.