Investasi masih menjadi topik pembicaraan hangat di tahun 2022. Jika didasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Investasi diartikan sebagai penanaman modal atau uang dalam proyek atau perusahaan untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi merupakan penanaman modal dalam jangka waktu panjang untuk pengadaan aktiva lengkap untuk memperoleh keuntungan.
Di dalam dunia investasi, terdapat banyak sekali jenis dan contoh yang harus diketahui seperti penanaman modal jangka panjang dan pendek. Oleh karena itu, yuk pahami penjelasan artikel ini hingga akhir agar lebih paham mengenai investasi.
Mengenal Apa Itu Investasi
Pengertian investasi adalah kegiatan penanaman modal berupa pembelian produk dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Seorang ahli bernama Webster juga mengatakan bahwa investasi adalah proses penanaman uang dengan harapan mendapatkan hasil nilai tambah.
Tambahan ini didapatkan dari hasil penanaman modal dari seorang investor yang kemudian dikembangkan oleh pihak pengelola. Keuntungan yang dihasilkan akan dibagikan kepada investor sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui kedua belah pihak.
Sebagai seorang investor sudah sewajarnya paham bahwa proses investasi membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Oleh karena itu, kamu diharuskan untuk belajar dan memahami jenis-jenis investasi dan juga risiko didalamnya.
Jenis-Jenis Investasi
Berikut ini beberapa contoh investasi yang bisa kamu pilih:
1. Deposito
Jenis investasi yang pertama adalah deposito. Adapun yang dimaksud deposito adalah sebuah produk investasi perbankan yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari tabungan. Deposito dibagi menjadi tiga macam yaitu Deposito Berjangka berdasarkan jangka waktu tertentu, Sertifikat Deposito yang bisa dipindahtangankan dan Deposito On Call yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa penalti.
2. Obligasi
Jika kamu seorang pebisnis, maka pasti pernah mendengar nama obligasi. Jenis investasi obligasi banyak ditemui dalam lingkup bisnis yang terkait jasa pinjaman modal. Manfaat yang diperoleh dari investasi obligasi cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito. Hal ini dikarenakan bunga yang ditawarkan pada obligasi jauh lebih tinggi.
Dalam berinvestasi obligasi, kamu harus menawarkan prinsip kehati-hatian yang lebih besar. Jika peminjam modal terjadi kebangkrutan, maka kemungkinan besar mereka tidak bisa membayar modal yang telah kamu berikan dan tambahan bunga yang menjadi kewajibannya.
3. Saham
Saham adalah surat bukti bentuk kepemilikan sebagian perusahaan. Saham dijual dalam bentuk lembaran dan dibeli minimal 1 lot yang sama dengan 100 lembar saham. Harga saham ditentukan oleh mekanisme pasar modal di bursa efek. Saham menjadi aset yang likuid karena mudah dicairkan dengan cara menjualnya ke pasar modal.
Kamu dapat belajar saham secara gratis melalui video eksklusif yang tersedia di Stockbit Academy.
4. Reksadana
Saat ini reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh seorang manajer investasi yang berpengalaman dan investasi jenis ini disarankan untuk investor pemula. Kamu tidak perlu terlalu khawatir untuk naik turunnya reksadana karena kurangnya ilmu dan pengalaman di bidang investasi reksadana karena sudah dikelola oleh pihak profesional.
5. Properti
Bisnis properti bisa dikatakan sebagai jenis investasi non riil. Hal ini dikarenakan dalam berinvestasi, investor properti tidak melibatkan uang sebagai modal secara langsung. Akan tetapi, investasi properti melibatkan bangunan seperti rumah, gedung, dan juga apartemen. Investasi jenis properti akan membawa keuntungan bagi investor karena setiap tahunnya harga properti mengalami kenaikan yang signifikan.
6. Emas
Jenis investasi ini telah dikenal sejak dahulu kala. Dengan harga yang cenderung naik, emas menjadi instrumen investasi yang menguntungkan. Dan nilai investasi juga bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial seseorang. Selai berinvestasi dalam bentuk logam mulia atau emas batangan, kini yang cukup populer adalah berinvestasi dalam bentuk emas digital.
Manfaat investasi
Ada dua manfaat investasi secara umum:
1. Mempertahankan nilai dari inflasi
Investasi yang bertujuan mendapatkan imbal hasil akan membantu dana atau aset dari gerusan inflasi tiap tahunnya. Seperti diketahui, nilai uang setiap tahun mengalami penurunan karena adanya inflasi. Dengan menginvestasikan dana pada instrumen investasi yang aman, kamu akan mendapatkan imbal hasil sehingga nilai aset tetap stabil atau bahkan bertambah.
2. Menjaga nilai kekayaan
Nilai kekayaan dihitung berdasarkan total aset dikurangi inflasi dan beban pajak. Untuk aset tidak bergerak, berinvestasi adalah pilihan yang bijak untuk melipatgandakan nilainya. Pilih investasi yang aman dan mudah dipahami agar kamu tidak mengalami kerugian.
3. Menyiapkan dana pensiun
Investasi yang bersifat jangka panjang dapat dijadikan sebagai persiapan dana pensiun. Dengan menyisihkan sebagian dana ke investasi minimal 10 tahun atau lebih, kamu telah menyiapkan dana pensiun mandiri. Pada waktu pencairan, selain nilai investasi, kamu juga akan mendapatkan imbal hasil dari penanaman investasi kamu selama ini.
Risiko Investasi
Risiko investasi memang tidak bisa dihindari. Banyak investor yang merugi karena tidak tepat dalam berinvestasi karena kurangnya ilmu. Sifat investasi adalah semakin tinggi imbal hasilnya, maka semakin tinggi pula risikonya. Untuk itu perlu pertimbangan matang sebelum memilih jenis investasi. Jangan hanya tergiur dengan imbal hasil tinggi.
Contoh investasi
Berikut contoh investasi berdasarkan jangka waktunya:
1. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dilakukan dalam rentang waktu lebih dari 5 tahun. Contoh instrumen investasi jangka panjang antara lain reksadana saham, saham, dan properti.
2. Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah dilakukan dalam tempo 1-3 tahun. Biasanya instrumen yang diandalkan pada masa ini adalah reksadana dan saham.
3. Investasi Jangka Pendek
Berikutnya, investasi jangka pendek ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Adapun investasi jangka pendek ini seperti deposito, reksadana, dan obligasi.
Setiap instrumen atau jenis investasi mempunyai sisi positif dan negatif di dalamnya. Oleh karena itu, pelajari lebih dalam tentang investasi yang kamu pilih tidak salah pilih dalam berinvestasi.