Buat kamu yang sudah bergelut di dunia trading tentu sudah memahami mekanisme dan istilah-istilah seputar trading. Tapi beda jika kamu adalah orang yang baru akan memulai berinvestasi saham Pasti akan sedikit kebingungan untuk memahami istilah-istilah tersebut secara kontekstual.
Di sini kamu akan pahami beberapa istilah terkait saham salah satunya yaitu reversal saham. Secara sederhana reversal adalah pembalikan arah. Misalkan pada awalnya saham downtren beralih uptren atau sebaliknya.
Tahukah kamu bahwa reversal ini dapat dikenali dengan pola tertentu?
Apa itu Reversal Pada Saham?
Reversal pada saham bisa diartikan sebagai pergerakan arah harga saham ke arah yang yang berlawanan, perubahan harga tersebut bisa berubah menjadi naik dari tren turun sebelumnyaatau berubah menjadi turun dari tren harga naik sebelumnya.
Misalnya, harga suatu saham yang sebelumnya turun (downtrend) lalu harganya merangkak naik, maka perubahan itulah yang disebut dengan reversal. Begitupun sebaliknya untuk saham yang harga sebelumnya naik (uptrend) dan kemudian mengalami penurunan.
Jadi, reversal pada saham adalah kondisi di mana adanya pergerakan harga yang berlawanan dari tren harga sebelumnya. Reversal pada saham dikategorikan menjadi 2 yaitu bullish dan bearish reversal.
Bullish Reversal
Bullish reversal yaitu terjadinya perubahan harga saham dari tren yang sebelumnya turun (bearish) kemudian mengalami kenaikan (bullish). Bullish reversal memberikan sinyal bahwa harga efek yang sedang turun akan segera kembali mengalami kenaikan.
Berikut adalah ciri-cirinya:
Saham mengalami downtrend beberapa hari terakhir.
Tambahan data dari IHSG rebound sebagai penguat prediksi
Terjadi pola-pola bullish yang bisa dikonfirmasi (bullish confirmation). Maksudnya adalah adanya tambahan polatren harga baik berdasarkan candlestick atau chart pattern. Beberapa data dari candlestick yang dapat mengkonfirmasi bullish yaitu piercing line, hammer, bullish engulfing, doji, dan lainnya. Sedangkan chart pattern yang bisa dijadikan indikasi yaitu double bottom, triple bottom dan inverted head and shoulders.
Kondisi bullish reversal menjadi sebuah acuan bagi trader jangka pendek untuk membeli saham
Dengan melihat kondisi IHSG yang sedang rebound, harga saham yang sedang turun dan memiliki pola bagus akan berpotensi ikut naik juga.
Bullish reversal confirmation menjadi acuan agar kamu tidak salah membeli saham yang sedang turun dan berharap harganya akan naik namun yang terjadi justru harganya terus turun.
Contoh Bullish Reversal
Contoh terjadinya bullish reversal dapat kita lihat pada grafik pergerakan saham INDF di bawah ini.
Lingkaran biru pada gambar menyorot pola hammer dengan sumbu bawah (lower shadow) panjang yang terbentuk pada candlestick.
Pola ini terbentuk setelah harga saham INDF dalam tren penurunan beberapa hari terakhir sehingga dapat menjadi indikasi bahwa akan terjadinya bullish reversal atau pembalikan arah harga saham dari downtrend menjadi uptrend.
Dan betul saja, setelah pola hammer candlestick terbentuk, keesokan hari dan seterusnya harga saham INDF terus bergerak naik bahkan mampu menembus level resisten sebelumnya.
Bearish Reversal
Bearish reversal adalah kebalikan dari bullish reversal. Dalam konteksnya, bearish reversal dimaknai sebagai pergerakan arah harga saham yang berbalik turun dari kondisi yang sebelumnya naik dan mengindikasikan harga akan mengalami downtrend.
*Bearish reversal dan bearish memiliki pengertian yang berbeda. Pelajari bearish disini.
Adapun ciri dari bearish reversal adalah:
Selalu diawali dengan adanya kenaikan harga (uptrend)
Terjadinya koreksi IHSG sebagai bearish reversal confirmation yang bisa menjadi acuan
Sinyal dari candlestick yang mengindikasikan bearish. Beberapa contoh sinyal yang dimaksud yaitu northern doji, bullish harami, bearish engulfing, shooting star dan lainnya. Jangan lupakan juga chart pattern sebagai penguat sinyal dari kondisi bearish.
Kombinasi kedua analisa ini ditambah dengan analisa support resistance suatu saham akan memberikanmu data yang valid atas kondisi bearish ini sehingga kamu bisa menentukan tindakan take profit terhadap saham yang kamu miliki atau tunggu terkoreksi jika kamu belum membeli sahamnya.
Contoh Bearish Reversal
Contoh terjadinya bearish reversal dapat kita lihat pada pergerakan harga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berikut ini.
Lingkaran kuning pada gambar menunjukkan pola bearish engulfing yang terbentuk dari dua candlestick dimana candle kedua (bearish) memiliki tubuh lilin yang jauh lebih panjang daripada candle pertama (bullish) sehingga seolah-olah tampak candle kedua menelan (engulf) candle pertama.
Dan sebagaimana yang tampak pada gambar, sebelum pola bearish engulfing ini terbentuk, harga saham PWON sedang dalam tren naik sehingga dapat menjadi pertanda akan terjadinya bearish reversal.
Hal ini kemudian terbukti pada keesokan harinya dimana harga saham PWON tampak bergerak dalam tren menurun (downtrend) meskipun hanya bertahan beberapa hari saja.
Indikator Untuk Konfirmasi Bullish/Bearish Reversal
Berikut ini penjelasan singkat dari indikator yang digunakan untuk mengkonfirmasi kondisi bullish/bearish reversal:
Candlestick
Merupakan sebuah analisa teknikal dengan menggunakan grafik untuk membaca pergerakan saham yang terdiri dari dua bagian yaitu batang berbentuk persegi panjang yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan.
Dan bagian ekor yang berupa garis lurus di atas sebagai harga tertinggi dan di bagian bawah batang sebagai harga terendah saham.
Memiliki dua warna sesuai kondisi pasar yaitu bearish dengan warna merah dan bullish diwakili dengan warna hijau.
Dari candlestick ini kamu juga bisa mengenali pola pembalikan tren yang disebut dengan candle reversal pattern yaitu terbentuknya formasi candlestick yang memberikan indikasi pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend ataupun sebaliknya.
Chart Pattern
Pergerakan harga saham biasanya memiliki pola-pola tertentu yang berulang. Pola-pola inilah yang diamati dan dijadikan acuan dalam analisa teknikal chart pattern.
Dari pola ini dapat diambil kesimpulan apakah harga saham akan mengalami penerusan (continuation pattern) atau penurunan.
Indikator teknikal
Selain lewat membaca pola-pola yang terbentuk pada candlestick dan chart saham, keadaan bullish/bearish reversal juga bisa dikonfirmasi dengan menggunakan berbagai indikator teknikal, misalnya Moving Average, MACD, Bollinger Band, dan lain-lain.
Contoh, jika kita menambahkan indikator teknikal bollinger band (BB) pada grafik saham PWON sebelumnya, kita bisa melihat bahwa pola bearish engulfing terbentuk menembus garis upper band (garis warna merah di bagian atas) yang mana hal ini semakin mengonfirmasi potensi terjadinya bearish reversal.
Buat kamu yang belum tahu, garis upper band pada indikator BB bertindak sebagai area resisten dimana bila ada grafik saham yang menyentuh atau menembus garis tersebut, akan berpotensi membuat grafiknya memantul dan bergerak ke bawah atau downtrend.
Garis upper band ini biasa juga disebut sebagai area overbought yang menandakan harga aset sudah menyentuh titik tertingginya sehingga lebih berpotensi mengalami pullback.
***
Memahami analisa teknikal menjadi syarat agar kamu bisa menjadi seorang trader yang baik dan logis dalam mengambil keputusan. Dengan demikian tujuanmu untuk mendapatkan profit dari investasi saham bisa tercapai.
Disclaimer: walaupun ada pola-pola, tapi tetap bisa juga analisis salah. Jadi tetap mengandung risiko. Jangan lupa untuk menghitung risiko dan juga menetapkan batas risiko.
Kamu dapat memanfaatkan Chartbit dari Stockbit untuk melakukan analisis teknikal dalam mengenali pola-pola reversal. Chartbit gratis dengan hanya membuka rekening saham di Stockbit.