Emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dalam waktu dekat berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Aksi korporasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 15 September 2023.
Lantas, bagaimana kelanjutannya sekarang? Simak informasi terbaru seputar rencana right issue saham PANI di artikel ini beserta informasi tentang profil perusahaan dan kinerjanya.
PANI Perusahaan Apa?
Sebelum diambil alih oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group, perusahaan awalnya dikenal dengan nama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk, produsen dalam industri kemasan kaleng.
Pada Desember 2017, Perusahaan melakukan akuisisi terhadap PT Windublambangan Sejati yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan hasil perikanan dan jasa pembekuan/ penyimpanan di kamar pendingin.
Pada 18 September 2018, Perusahaan resmi berubah status menjadi Perusahaan Terbuka melalui pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nominal saham sebesar Rp108 per saham dan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 150 juta lembar saham.
Pada 2021, PT Multi Artha Pratama (MAP) yang bergerak di bidang properti resmi mengambil alih 328 juta (80%) saham PANI. Patut diketahui, MAP adalah perusahan properti yang dimiliki oleh Agung Sedayu Group dan Grup Salim.
Masuk pertengahan 2023, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk secara resmi berganti nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 20 Juni 2023.
Per kuartal II-2023, pemegang saham terbesar dan pengendali PANI adalah PT Multi Artha Pratama (MAP) dengan kepemilikan 88,07% atau setara dengan 11,92 miliar lembar saham. Sementara 11,93% sisanya dimiliki oleh masyarakat.
Kinerja saham dan keuangan PANI
Grafik di atas menunjukkan pergerakan saham PANI dalam lima tahun terakhir. Seperti tampak pada grafik, saham ini baru menunjukkan kenaikan yang signifikan pasca emiten resmi diakuisisi oleh PT Multi Artha Pratama (MAP) pada 11 Oktober 2021.
Sejak saat itu, harga saham PANI di pasar terus mengalami kenaikan hingga berhasil mencapai titik tertingginya di Rp5.200/saham pada 2 Oktober 2023 sebelum kemudian turun kembali ke level Rp4.480/saham pada penutupan perdagangan 9 Oktober 2023.
Kendati turun, harga tersebut masih menunjukkan kenaikan sebesar +12.700% atau 128 kali lipat dari harga PANI saat akuisisi.
Sementara dari sisi kinerja keuangan, emiten tercatat mampu membukukan kinerja laba yang terus bertumbuh dalam 4 tahun terakhir. Sedangkan kinerja pendapatan hanya satu kali mengalami penurunan saja, yaitu pada 2020 dengan penurunan -22% YoY atau secara tahunan dari sebesar Rp231 miliar pada 2019 menjadi sebesar Rp180 miliar pada 2020.
Pada 2022, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp872 miliar, melonjak +208% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp283 miliar. Sementara itu, laba bersih PANI juga mengalami peningkatan menjadi Rp138 miliar atau naik +8218% dibandingkan kinerja laba tahun sebelumnya.
Pencapaian positif perseroan utamanya berasal dari segmen real estate dimana perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan penjualan properti sebesar +1.619% yoy sepanjang 2022 menjadi sebesar Rp574,08 miliar.
Selain itu, segmen penjualan olahan hasil perikanan juga turut memberikan kontribusi sebesar Rp294,56 miliar pada total pendapatan konsolidasi perseroan tahun 2022. Angka ini naik +6,96% dibandingkan kinerja segmen tahun 2021 yang hanya membukukan pendapatan sebesar Rp275,4 miliar.
Right Issue Saham PANI
Seperti disebutkan pada awal artikel, dalam waktu dekat PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan segera melaksanakan aksi right issue jilid II usai disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 15 September 2023.
Dalam right issue kali ini, emiten berencana melepas sebanyak-banyaknya 8 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp100, sedangkan harga pelaksanaannya belum ditentukan.
Adapun PT Multi Artha Pratama sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali Perseroan akan melaksanakan seluruh haknya dalam right issue ini sebanyak 7,04 miliar hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Rencananya, dana sebesar Rp9,48 triliun yang diperoleh dari hasil right issue jilid II Perseroan akan dipakai untuk menyuntikkan modal ke PT Bumindo Mekar Wibawa, PT Cahaya Inti Sentosa, PT Jaya Indah Sentosa, PT Kemilau Karya Utama, PT Karunia Utama Selaras, PT Sumber Cipta Utama, dan PT Sharindo Matratama. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk tujuan pengembangan bisnis perseroan.
Sebelumnya, pada 2022 PANI juga telah sukses menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue jilid I yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,55 triliun.
Dalam right issue yang berakhir pada 10 Agustus 2022 tersebut, PANI menerbitkan 13,12 miliar saham baru dengan rasio 1:32 dan harga pelaksanaan Rp500 per saham. Dengan demikian, setiap investor yang memiliki 1 saham PANI per 10 Agustus 2022 akan mendapatkan hak menebus 32 saham baru perseroan.
Bisa Beli Saham PANI di Stockbit
Itulah informasi terbaru tentang right issue saham PANI beserta informasi profil emiten dan kinerja sahamnya.
Bagi kamu yang tertarik ikutan right issue saham PANI jilid ke-II, kamu dapat membeli sahamnya sekarang di Stockbit mumpung informasi jadwal dan harga pelaksanaan right issue belum diumumkan oleh perseroan.
Kamu juga bisa pantau aksi korporasi terbaru emiten lainnya dengan mudah di Stockbit melalui fitur Calendar. Yuk, gabung dengan Stockbit Sekuritas dan nikmati fitur lengkap untuk pengalaman trading saham terbaik kamu.
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.