Saham Dapat Berupa Apa Saja? Ketahui kriteria dan jenisnya / by Guest User

Saham Dapat Berupa Apa Saja?

Saham merupakan salah satu instrumen investasi populer yang diminati oleh masyarakat. Dengan berinvestasi saham, kamu bisa punya bagian dari perusahaan dan memperoleh keuntungan atas kinerja perusahaan tersebut. Tapi, saham tidak semuanya sama. Ada berbagai jenis saham di luar sana dengan karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda-beda. 

Pada artikel berikut, akan dijelaskan lebih lanjut tentang saham, mulai dari pengertian, jenis saham, papan saham, liner saham, sampai dengan cara beli saham. Simak di bawah ini.

Pengertian Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Sehingga kamu pun berhak atas bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu, dengan menjadi pemegang saham, kamu juga berhak untuk hadir dan memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Keuntungan Saham

Saham dapat memberikan dua jenis keuntungan bagi pemiliknya, yaitu:

  • Dividen, atau pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibayarkan secara berkala, misalnya setiap tahun atau setiap semester. Besarnya dividen tergantung pada kebijakan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan. Dividen merupakan sumber pendapatan pasif bagi pemegang saham.

  • Capital gain, atau kenaikan harga saham di pasar. Capital gain terjadi ketika kamu menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Capital gain merupakan sumber pendapatan aktif bagi pemegang saham.

Jenis-Jenis Saham

Saham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:

Jenis Saham Berdasarkan Liner (Level/tingkatan)

Liner adalah istilah yang biasa dipakai investor untuk menunjukkan kasta penggolongan saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dan tingkat likuiditasnya. Secara umum, investor mengklasifikasikan saham berdasar tiga tingkatan liner, yaitu:

  • First liner: Saham dengan volatilitas harga cenderung stabil, volume perdagangan tinggi, serta memiliki fundamental dan kinerja yang relatif solid. Contoh sahamnya seperti BBCA, ASII, UNVR, dan AMRT. Biasanya saham first liner memiliki kapitalisasi pasar diatas Rp10 triliun.

  • Second liner: Saham dengan volatilitas harga agak tinggi dan berasal dari emiten-emiten dengan kinerja yang cukup baik dan bertumbuh. Contoh sahamnya seperti saham SIDO dan PRDA. Biasanya saham second liner memiliki kapitalisasi pasar diantara Rp500 miliar - Rp10 triliun.

  • Third liner: Saham dengan fluktuasi harga di pasar tinggi, volume perdagangan relatif rendah (Kurang likuid), serta biasanya berasal dari emiten dengan fundamental buruk seperti merugi atau memiliki utang yang sangat banyak. Biasanya saham third liner memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar.

Jenis Saham Berdasarkan Terminologi (Istilah)

  • Saham blue chip: Saham dari perusahaan besar dan terpercaya, memiliki kinerja stabil, rutin membagikan dividen, serta mempunyai harga saham yang tidak begitu volatil. Saham blue chip biasanya tergabung di indeks saham IDX30 dan LQ45, contohnya antara lain saham BBCA, UNVR, dan TLKM. 

  • Income stocks: Saham dari perusahaan yang memiliki arus kas kuat dan membayar dividen tinggi secara rutin. Contoh income stocks antara lain ITMG dan UNTR. Kedua emiten ini dikenal rutin membayar dividen yang besar setiap tahunnya kepada pemegang. Terbaru, ITMG tercatat membayar dividen senilai Rp6.416 per saham yang selesai dibayar pada 18 April 2023. Sedangkan, UNTR tercatat membagikan dividen sebesar Rp6.185 per saham pada 12 Mei 2023.

  • Growth stocks: Saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba yang cepat (Lebih tinggi dari rata-rata industri/sektor) serta diyakini mempunyai prospek cerah di masa depan. Contohnya, saham BRIS, ARTO, dan BUKA.

  • Saham siklikal: Saham dari perusahaan yang memiliki kinerja yang sejalan dengan siklus ekonomi, yaitu naik saat ekonomi membaik dan turun saat ekonomi melemah. Hubungan linear ini terjadi karena saham siklikal berasal dari perusahaan-perusahaan yang produk dan jasanya tidak esensial bagi kehidupan manusia, sehingga kinerjanya juga akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi. Biasanya saham-saham ini berasal dari sektor industri, otomotif, konstruksi, dan komoditas (Tekstil). Contoh saham siklikal adalah saham ASII, ADHI, LPPF, dan MAPI.

  • Counter cyclical stocks: Saham dari perusahaan yang memiliki kinerja berlawanan dengan siklus ekonomi, yaitu naik saat ekonomi turun dan sebaliknya. Contohnya saham ANTM.

  • Saham IPO: Saham dari perusahaan yang akan atau baru saja melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering di pasar modal. Saham IPO biasanya menarik perhatian investor karena memiliki potensi kenaikan tinggi di hari-hari awal pencatatan saham, meskipun dengan risiko yang tinggi pula. Saham IPO bisa kamu beli  lewat fitur e-ipo Stockbit.

  • Saham value: Saham yang diperdagangkan di harga lebih rendah dibandingkan dengan nilai intrinsik atau nilai sebenarnya perusahaan. Saham value ditentukan lewat analisa fundamental terhadap emiten dan hasilnya pun akan sangat subjektif tergantung pengetahuan dan pengalaman tiap investor. Sebagai informasi, analisa fundamental adalah teknik analisa saham yang menilai apakah harga saham sedang diperdagangkan sesuai nilai intrinsiknya atau tidak berdasarkan sejumlah pertimbangan, seperti kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, prospek bisnis di masa depan, manajemen, hingga kondisi ekonomi makro.

  • Saham defensif (Non-siklikal): Saham dari perusahaan yang memiliki kinerja yang stabil dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Dikatakan demikian karena saham defensif berasal dari perusahaan-perusahaan yang menjual barang dan jasa yang sifatnya esensial bagi kehidupan manusia, sehingga permintaannya akan cenderung tetap bahkan meningkat ketika krisis. Saham defensif biasanya berasal dari sektor utilitas, telekomunikasi, dan farmasi. Contohnya, seperti saham UNVR, ICBP, KAEF. Nama lain dari saham defensif adalah saham non-siklikal.

  • Saham ESG: Saham dari perusahaan yang memenuhi kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance. Contoh saham ESG antara lain saham BBCA, BBRI, dan ACES (lengkapnya bisa kamu cek di indeks ESGL).

Papan Saham

Selain mengenal jenis-jenis saham, penting juga bagi investor untuk mengetahui papan saham yang ada di bursa efek. Papan saham adalah klasifikasi saham berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 5 papan saham di BEI, antara lain:

  • Papan utama, yaitu papan saham untuk perusahaan yang sudah mapan, memiliki kinerja keuangan yang baik, dan memenuhi persyaratan tertentu seperti memiliki total aset lebih dari Rp250 miliar. Adapun saham-saham yang tercatat di papan utama akan memiliki batasan harga terendah sebesar Rp50/saham.

  • Papan ekonomi baru, yaitu papan pencatatan yang setara dengan papan utama. Papan ekonomi baru wajib memenuhi ketentuan khusus yang ditetapkan oleh BEI, yakni memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa dan termasuk dalam bidang usaha yang ditentukan BEI.

  • Papan pengembangan, yaitu papan saham untuk perusahaan yang sedang berkembang, memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, dan memenuhi persyaratan tertentu. Salah satunya memiliki nilai total aset antara Rp50 miliar - Rp250 miliar. Sama seperti papan utama, saham yang tercatat di papan pengembangan juga memiliki batasan harga terendah Rp50/saham.

  • Papan akselerasi, yaitu papan saham untuk perusahaan yang baru berdiri atau startup, memiliki aset kurang dari Rp50 miliar, serta memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh BEI.  Sementara untuk batasan harga terendah saham di papan akselerasi adalah Rp1/saham.

  • Papan pemantauan khusus, yaitu papan saham untuk saham-saham dengan harga yang mengalami stagnasi sebelumnya. BEI meluncurkan papan pemantauan khusus pada Juli 2023. BEI merencanakan untuk memberlakukan penurunan batas harga bawah saham pemantauan khusus dari 50 rupiah per lembar menjadi 1 rupiah per lembarnya pada Desember 2023.

Temukan Saham Terbaik tanpa Ribet dengan Fitur Stockbit Screener

Itu tadi penjelasan tentang pengertian, keuntungan, jenis saham, serta tiga macam papan pencatatan saham yang ada di BEI. Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham, kamu dapat mencoba menggunakan Stockbit.

Stockbit adalah platform investasi saham online yang dilengkapi dengan berbagai fitur lengkap untuk memudahkan kamu untuk membeli dan menjual saham di pasar modal. Salah satu fitur yang disediakan Stockbit adalah Fitur Screener. Lewat fitur ini, kamu bisa dengan cepat menemukan saham terbaik di BEI berdasarkan kriteria tertentu yang dapat kamu tentukan sendiri. Dengan aplikasi Stockbit kamu bisa menganalisa saham dengan lebih tajam. Selamat berinvestasi!