“Bagaimana cara memperoleh keuntungan yang baik dan konsisten dari pasar saham?”. Itu adalah pertanyaan umum yang sering diajukan oleh investor baik yang masih pemula maupun yang sudah mahir.
Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan tersebut karena setiap orang memiliki kriteria yang berbeda-beda menilai saham yang baik. Selain itu, strategi investasi yang digunakan setiap orang juga berbeda.
Namun, pada umumnya orang mengatakan kalau ingin mendapatkan return yang bagus di saham maka kita perlu menemukan saham yang murah lebih dulu. Ini karena saham yang murah cenderung mengalami kenaikan harga.
Saham murah tersebut juga harus memiliki fundamental yang baik, bila tidak maka bisa saja harganya terus murah.
Maka untuk menemukan saham murah fundamental bagus, kita perlu memahami lebih lanjut apa yang disebut saham murah itu dan bagaimana bisa menilai kalau fundamental saham tersebut bagus.
Pengertian Saham Murah
Saham murah memiliki banyak pengertian tergantung dari apa yang dilakukan oleh investor/trader yang melakukan transaksi di pasar.
Saham Murah Menurut Trader
Bagi seorang trader, saham murah mungkin diartikan sebagai keadaan ketika sebuah saham mengalami penurunan harga hingga mencapai indikator teknikal tertentu.
Sebagai contoh, misalnya gambar di atas menunjukan grafik saham BBCA yang sedang turun hingga menyentuh batas bawah indikator bollinger band.
Menurut teori indikator bollinger band, ketika harga menyentuh lowerband (batas bawah indikator), maka saham ini bisa disebut sudah turun cukup banyak, sehingga penurunannya sudah terbatas dan berpotensi untuk naik kembali.
Atas dasar ini, ketika saham sudah turun menyentuh batas bawah tersebut, maka saham bisa dikatakan sudah murah.
Ada banyak indikator teknikal untuk menunjukan penurunan seperti contoh di atas, namun umumnya ketika indikator teknikal menunjukan penurunan yang sudah terbatas, maka hal itu menjadi kesempatan bagi trader untuk membeli saham.
Pelajari berbagai indikator analisis teknikal disini.
2. Saham Murah Menurut Investor
Apabila seorang trader menilai saham murah menggunakan indikator teknikal, maka seorang investor memiliki sudut pandang yang berbeda. Umumnya investor akan lebih fokus pada indikator fundamental untuk menilai sebuah saham murah atau tidak.
Beberapa indikator fundamental yang digunakan adalah seperti PER, PBV, dan PEG. Berikut adalah penjelasan masing - masing indikator tersebut:
a. PER (Price to Earnings Ratio)
PER merupakan rasio yang mengukur murah mahalnya sebuah saham dengan membandingkan harga saham tersebut dengan keuntungan yang didapat perusahaan.
Semakin tinggi nilai PER sebuah saham, artinya investor perlu membayar lebih mahal untuk setiap rupiah keuntungan yang dihasilkan perusahaan itu. Tidak ada ketentuan khusus untuk menentukan PER yang murah, karena kewajaran PER pada masing - masing jenis perusahaan bisa berbeda.
Pelajari Price to Earning Ratio di artikel ini.
b. PBV (Price to Book Value Ratio)
PBV adalah rasio yang mengukur kewajaran harga sebuah saham dibandingkan dengan nilai buku (nilai ekuitas) yang tercatat pada laporan keuangan sebuah perusahaan. Semakin tinggi nilai PBV maka maka harga sebuah saham bisa dikatakan semakin mahal.
Tidak ada acuan tertentu untuk menentukan berapa PBV yang bisa disebut murah karena hal ini tergantung dari perusahaannya.
Namun, sebagai acuan umum, bila PBV perusahaan bernilai di bawah 1, maka saham tersebut bisa dikatakan dijual pada harga diskon dari nilai ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Pelajari Price to Book Value di artikel ini.
c. PEG (Price/Earnings-to-Growth)
PEG merupakan rasio yang mengukur kepantasan harga sebuah saham dibandingkan dengan pertumbuhan perusahaan tersebut.
Semakin tinggi nilai PEG menandakan bahwa saham tersebut semakin mahal. Menurut Peter Lynch, penemu dari rasio PEG ini, sebuah saham dikatakan layak dibeli ketika memiliki nilai PEG dibawah 1.
Ketiga indikator fundamental di atas bisa digunakan secara bersamaan ataupun terpisah, tergantung dari jenis perusahaan yang ingin di analisa. Tapi indikator tersebut hanyalah indikasi awal untuk menemukan saham murah fundamental bagus, investor masih perlu menganalisa lebih lanjut perusahaan terkait lebih lanjut.
Bagaimana Mengetahui Saham dengan Fundamental Baik
Anggaplah kita sudah menemukan saham dengan harga yang murah dengan nilai PER sebesar 6, dan nilai PBV sebesar 0.8.
Sekarang kita perlu mengecek fundamentalnya lebih detail. Umumnya ada 2 jenis analisa yang bisa dipakai untuk mengerti fundamental perusahaan:
1. Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif berarti mengetahui kinerja perusahaan menggunakan rasio rasio yang dihitung dari laporan keuangan perusahaan. Rasio ini biasanya diukur dalam periode waktu tahunan.
Beberapa rasio yang umum misalkan seperti Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), sampai dengan DER (Debt to Equity Ratio).
Rasio DER mengukur seberapa besar total utang yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total modal (ekuitas) yang dimiliki. Semakin tinggi rasio DER perusahaan berarti jumlah hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar relatif terhadap modalnya.
DER yang makin besar membuat investor harus berhati - hati untuk melihat apakah perusahaan tersebut masih mampu membayar hutangnya di masa depan.
Contoh di atas menunjukan DER sebuah saham yang sempat turun dari tahun 2009 hingga 2014, kemudian naik kembali dari 2015 hingga 2021.
Hal ini perlu dicermati investor, apakah dengan membesarnya hutang kembali maka perusahaan masih memiliki kesehatan keuangan yang sama atau tidak. Bila tidak, maka investor perlu berhati - hati.
Pelajari tentang Debt to Equity Ratio di artikel ini.
2. Analisa Kualitatif
Setelah menganalisa secara angka, idealnya perlu dilakukan juga analisa kualitatif untuk mengetahui cerita dibalik angka - angka yang disajikan pada laporan keuangan. Tanpa analisa ini, maka kita belum bisa yakin bahwa perusahaan itu adalah saham murah fundamental bagus.
Sebagai contoh pada kasus gambar sebelumnya, kita tahu bahwa DER perusahaan meningkat kembali sejak 2015. Beberapa hal yang bisa dianalisa adalah apakah DER ini naik karena adanya penambahan utang untuk ekspansi perusahaan?
Bila ya, maka apa rencana perusahaan kedepan untuk ekspansi tersebut, apakah industri perusahaan tersebut masih mendukung untuk dilakukan ekspansi.
Hal ini bisa ditelusuri lebih detail hingga kita menemukan alasan bahwa kenaikan hutang itu masih dianggap wajar dan bagus untuk pertumbuhan perusahaan. Bila tidak, maka sebaiknya investor perlu berpikir lagi untuk membeli saham itu.
Step by Step Mencari Saham Murah Fundamental Bagus
Dengan banyaknya pilihan saham di pasar, maka akan memakan waktu bagi investor untuk mencari saham yang bagus.
Untuk memudahkan itu, maka kita bisa memanfaatkan fitur stock screener yang ada pada stockbit.com, sehingga kita bisa mencari saham yang bagus berdasarkan indikator yang diinginkan.
Stockbit adalah aplikasi trading saham milik PT Stokcbit Sekuritas Digital,- sebuah perusahaan sekuritas yang legal dan terdaftar di OJK.
Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit sehingga sangat memudahkan bagi semua orang.
Berikut adalah langkah - langkahnya:
Pada halaman stockbit, klik screener
Pilih “Create New”
Masukan nama Screener
Tambahkan screening rules sebanyak indikator yang diinginkan
Klik Screen untuk memulai proses screening
Setelah melakukan klik screen, maka akan muncul list saham yang terpilih berdasarkan indikator pada screener. List tersebut akan muncul pada bagian bawah opsi screener.
Dari list yang muncul, barulah kamu bisa melihat satu per satu fundamental perusahaan yang terpilih untuk menemukan saham murah fundamental bagus yang sesuai dengan strategi investasi kamu.
Demikian artikel ini, semoga dapat membantu kamu dalam mencari saham sesuai kriteria. Unduh dan install Stockbit sekarang!