Penjelasan Serok Saham dan Strateginya / by Guest User

Setiap kali membaca sesuatu mengenai saham baik itu di social media maupun di berita, mungkin kamu sering mendengar istilah “serok saham”. Tapi tidak semua orang paham dengan jelas bagaimana pemahaman serok saham yang tepat. 

Maka disini kita akan membahas seputar hal itu dan bagaimana cara menerapkannya secara nyata.

Apa itu Serok Saham?

Serok saham adalah ajakan untuk membeli sebuah saham pada saat kondisi harganya sedang turun. 

Misalnya ada yang bilang “Serok BBCA”, ini sama artinya dengan membeli saham BBCA saat harganya sedang turun.

Saat harga saham turun, istilah “serok” memang lebih sering digunakan dibandingkan dengan istilah “beli”, hal ini bisa kamu temukan bila sering berkecimpung pada grup - grup atau komunitas diskusi saham. 

Biasanya komunitas seperti itu memiliki banyak ajakan atau rekomendasi untuk melakukan serok pada saham tertentu.

Bahkan ajakan beli tersebut disertai dengan berapa batasan harga beli dan berapa target harga jual. Namun, penjelasannya biasanya sangat singkat dan tidak semua orang mampu memahami dan cocok dengan rekomendasi yang diberikan.

Sebaiknya kita memiliki pemahaman sendiri dengan saham yang akan diserok. Maka, kita pun dapat memperhitungkan resiko dan keuntungannya. Hal inilah yang membuat seseorang nyaman ketika harus membeli saham disaat harganya sedang turun.

Saham Seperti apa yang Bagus Diserok?

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk serok saham adalah kita sudah memahami saham seperti apa yang layak untuk diserok. 

Ada beberapa indikator yang menentukan layak atau tidaknya sebuah saham untuk di serok seperti:

Saham Tersebut Memiliki Alasan Untuk Diserok

Sebelum memilih sebuah saham, kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki alasan yang didasari pada analisis saham, baik itu secara fundamental maupun teknikal

Tanpa adanya analisis ini, maka kamu seperti membeli “kucing dalam karung”, yang artinya kita membeli sesuatu tanpa tahu barang seperti apa yang kita beli. Otomatis kita pun juga tidak tahu apakah saham itu bisa benar - benar bisa memberikan keuntungan.

Kamu bisa menggunakan analisis sendiri maupun orang lain. Tentu kamu harus memahami beberapa topik untuk melakukan analisis yang benar.

Misalnya, jika kamu menggunakan analisis fundamental, maka diperlukan pemahaman bagaimana cara membaca laporan keuangan yang baik, paham mengenai perkembangan industri yang digeluti oleh perusahaannya, paham seperti apa manajemen yang menggerakan perusahaan itu, dan masih ada lainnya.

Kamu bisa belajar analisis teknikal dan fundamental di Stockbit Academy.

Informasi fundamental seperti ini sebenarnya bisa kita temukan di internet mengingat saham yang kita beli berasal dari perusahaan publik yang wajib untuk memiliki keterbukaan informasinya. 

Hanya saja yang menjadi masalah adalah tidak semua informasinya lengkap, dan membutuhkan waktu untuk mencari informasi itu satu per satu.

Bahkan ketika kita sudah menemukan informasinya, kita belum tentu mengerti bagaimana menarik kesimpulan dari informasi tersebut. Hal ini mengapa untuk memahami sebuah perusahaan dan industrinya juga bergantung pada pengalaman investor tersebut. 

Bagaimana kalau belum ada pengalaman?

Kamu bisa berdiskusi dengan investor lain yang juga tertarik mempelajari saham tersebut. Komunitas investor yang bisa kamu temukan di Stockbit bisa membantu kamu untuk berdiskusi.

Komunitas tersebut bukan hanya membahas dari sisi fundamental saja namun juga mendalami sisi teknikal sebuah saham. Dengan cara ini maka pemahaman investor ketika ingin membeli sebuah saham jadi lebih lengkap.

Stream - Komunitas Saham Stockbit

Semakin lengkap pemahaman kamu terhadap sebuah saham, maka kamu semakin mantap dalam mengambil keputusan, apakah saham itu layak dibeli, tidak layak dibeli, atau harus menunggu momen yang tepat dulu. 

Hal ini lah yang bisa menghindari kamu dari sekedar ikut - ikutan ajakan serok saham yang biasanya berakhir kerugian.

Saham Sesuai Karakteristik si Investor

Setelah memahami saham yang sekiranya layak untuk diserok, maka kita juga perlu memahami diri sendiri juga. Beberapa pertanyaan yang bisa direnungkan untuk ini adalah

Saya membeli saham ini untuk apa? Apakah untuk investasi jangka panjang atau sekedar trading jangka pendek saja?

Kalau untuk jangka panjang, apakah uang yang digunakan benar - benar uang dingin yang siap untuk di investasikan dalam waktu lama (misalnya lebih dari 1 tahun) ?

Dengan menjawab pertanyaan itu, maka kamu bisa menentukan apakah sebuah saham cocok untuk diserok atau tidak, karena tidak semua saham yang bagus, cocok untuk kamu serok.

Misalnya kamu melakukan analisa fundamental saham A, setelah itu kamu berkesimpulan bahwa saham ini berada pada harga yang murah, serta punya fundamental yang baik sehingga layak untuk dibeli.

Tetapi ada hal lain yaitu transaksi harian di saham A ini sangatlah kecil dan pergerakan harganya terbatas sekali, bahkan sudah 2 tahun terakhir harga saham ini tidak bergerak kemana mana atau berada pada rentang harga yang sama.

Bila kamu membeli saham ini untuk investasi jangka panjang misalnya lebih dari 2 tahun dan punya uang dingin, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan serok saham A ini. 

Akan tetapi bila niatnya hanya untuk mencari keuntungan jangka pendek, mungkin kamu harus mencari saham lain, karena Saham A memiliki pergerakan harga yang terbatas dan kita tidak pernah tau kapan saham A ini akan naik, mungkin saja pada waktu yang lebih lama.

Jadi disini, sudah terjadi ketidakcocokan dimana kamu mau trading jangka pendek, tapi saham A punya pergerakan harga yang terbatas. Maka sekalipun saham A bagus secara fundamental, jangan digunakan untuk trading jangka pendek.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Serok Saham

Setelah menentukan saham apa yang bagus untuk diserok, kamu juga perlu menentukan kapan waktu yang tepat untuk membelinya.

Waktu yang tepat ini juga tergantung dari strategi yang digunakan, biasanya ada 2 pendekatan:

Beli Saat Harga Lebih Rendah pada Beberapa Periode Terakhir

Pendekatan ini biasanya sering digunakan oleh investor fundamental, misalnya ketika ia tahu bahwa perusahaan masih memiliki potensi untuk memulihkan kinerjanya kembali. 

Saat harganya turun di bawah level harga 2 tahun terakhir merupakan saat yang sementara saja, anggaplah karena ekonomi sedang turun.

Hal ini dilihat oleh investor sebagai kesempatan untuk membeli di harga yang murah. Harapannya ketika kondisi kembali normal, maka harga pun akan naik kembali ke posisi awal sebelum jatuh.

Beli Saat Harganya Sedang Menunjukan Tren Naik

Ada juga yang membeli disaat sebuah saham sudah menunjukan tren kenaikan, tentu ini berbeda dengan pendekatan yang pertama. Ini karena membeli disaat tren harganya naik merupakan pendekatan yang banyak dilakukan oleh trader jangka pendek.

Biasanya dalam trading jangka pendek konfirmasi tren yang naik menjadi sebuah keyakinan kalau harga akan terus naik sampai pada level tertentu.

Kamu bebas memilih menggunakan pendekatan yang mana, asalkan sudah tahu apa yang mau dilakukan antara investasi atau trading.

Kamu bisa mempelajari perubahan tren bearsih menjadi bullish pada artikel bullish reversal ini.

***

Itulah beberapa tahapan yang bisa kamu lakukan sebelum melakukan serok saham. 

Tahapan tersebut mungkin tidak bisa langsung menunjukan hasil tapi memerlukan jam terbang dari seorang investor. 

Semakin tinggi jam terbang kamu, semakin baik juga penerapan strategi di atas, maka hasilnya pun akan lebih konsisten dalam jangka panjang.

Kamu bisa gunakan Stockbit - aplikasi trading milik PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar OJK.

Buka rekening saham 100% online, tanpa dokumen fisik dan minimum deposit. Semua tools bersifat gratis dan lengkap untuk mendukung kamu dalam melakukan analisis saham.