Dampak Gaya Hidup Hedonisme dan Cara Mengatasinya / by Guest User

Saat ini hedonisme sering menjadi pembicaraan dan menjadi masalah umum di masyarakat. Suka cari kesenangan dan kepuasan tanpa batas bisa berdampak negatif ke kondisi keuangan. Menghabiskan uang tanpa ada alokasi ke tabungan dan investasi maka inilah contoh gaya hidup hedonisme yang harus diatasi.

Hedonisme sering dikaitkan dengan sikap boros, menghamburkan uang tanpa ada tujuan yang jelas demi kesenangan semata. Pastinya kita tidak ingin sekedar berfoya-foya di masa muda namun akhirnya harus menderita di masa tua. 

Simak penjelasan definisi hedonisme, dampak dan cara mengatasinya berikut ini!

Apa itu Hedonisme?

Hedonisme berasal dari Bahasa Yunani “Hedone” berarti kesenangan. Kita bisa telaah definisinya dari berbagai sudut pandang dan pendapat para ahli yang mana hampir mirip menjurus kepada sikap boros dan suka bersenang-senang.

Mengutip definisi hedonisme dipandang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan dalam hidup. 

Sifat hedonisme ini berusaha untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan. 

Kenapa Muncul Hedonisme di Masyarakat?

Sejarah hedonisme diawali pada masa kehidupan filsuf Yunani. Socrates, seorang filsuf populer saat itu mengajukan pertanyaan filsafat terkait tujuan hidup manusia di dunia. Kemudian, muridnya bernama Aristippos memiliki pandangan bahwa kehidupan terbaik bagi manusia adalah kesenangan.

Lalu, bagaimana bisa muncul hedonisme ini di dalam diri masyarakat? Ada faktor internal dan eksternal yang memberikan pengaruhnya.

Faktor internal itu tentu berasal dari dalam diri yang mana setiap orang punya sifat yang paling dasar untuk kesenangan dan kepuasan. Apalagi memang sifat dasar manusia juga tidak pernah puas atas segala sesuatu yang sudah diraih sehingga ingin terus memiliki segala sesuatunya sampai muncul ideologi hedonisme tersebut.

Sedangkan faktor eksternal itu berasal dari luar pengaruh dari informasi maupun era globalisasi yang semakin berkembang. Kemajuan teknologi yang semakin pesat akhirnya menyediakan internet dan media sosial mudah diakses oleh masyarakat luas.

Dampak Hedonisme

Jika sudah melakukan tindakan hedonisme ini pasti akan merasakan dampak-dampak dari perilaku tersebut yang mana lebih banyak mengarah ke hal negatif diantaranya sebagai berikut:

1. Individualis

Gaya hidup hedonisme ini membuat orang jadi lebih menganggap dirinya sendiri lebih penting daripada orang lain di sekitarnya. Hal Ini tentu sangat berdampak pada orang lain karena orang seperti ini akan cenderung egois dan tidak peduli dengan sesama.

2. Tanpa Adanya Tujuan Keuangan 

Gaya hidup hedonisme cenderung memenuhi keinginan dan kesenangan belaka sehingga dampak hedonisme adalah para penganutnya bisa hidup tanpa orientasi keuangan yang jelas. 

Hal tersebut berakibat tidak baik dikarenakan pasti akan mengeluarkan uang tanpa mempertimbangkan aspek kebutuhan dan prioritas.

3. Penyebab Adanya Hutang dan Depresi

Bagi para pelaku hedonisme akan melakukan beragam cara demi memenuhi kesenangan termasuk dengan berhutang. 

Itulah dampak negatifnya jika sudah kebanyakan hutang bisa berakhir depresi dan stres.

4. Kondisi Keuangan Tidak Sehat

Kondisi keuangan menipis, hutang menumpuk sudah dipastikan menyebabkan kondisi keuangan tidak sehat. Gaya hidup hedonisme membuat banyak belanja yang tidak penting dan jajan berlebihan. 

Alhasil pengeluaran pun menjadi lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh.

5. Tidak Miliki Dana Darurat dan Investasi 

Biasanya para penganut hedonisme akan langsung menghabiskan uang yang dimiliki, tidak memikirkan masa depan sehingga tidak memiliki dana darurat dan investasi untuk masa depan. 

Cara Mengatasi Perilaku Hedonisme

Jika sudah mengetahui dampak-dampak dari sikap hedonisme yang merugikan maka kamu harus ketahui bagaimana cara untuk mengatasinya, simak selengkapnya di bawah ini:

1. Mengubah Mindset

Selama ini mindset memang harus dibentuk terlebih dahulu dalam mengatasi sesuatu hal. Begitu pula dengan perilaku hedonisme ini, ubah mindset konsumtif menjadi produktif. 

Pikirkan secara matang apa saja yang akan didapatkan apabila menghabiskan uang untuk sesuatu yang sudah dibeli. Pertimbangkan pula keuntungan di masa sekarang dan masa depan.

2. Membatasi Self Reward

Kamu pasti sering mendengar orang-orang yang mengatakan bahwa ia memberikan self reward saat membeli sesuatu. 

Padahal tetap harus ada batasan sehingga jangan sampai terlalu berlebihan untuk self reward dimana melebihi budget penghasilan yang didapatkan.

3. Memilih Circle Pertemanan

Kenapa harus memiliki circle pertemanan yang tepat? Karena lingkungan pertemanan menjadi faktor penting yang bisa mempengaruhi gaya hidup teman-teman semua. Hindari circle pertemanan yang mengedepankan hidup mewah.

4. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Cara selanjutnya untuk mengatasi sikap hedonisme ini adalah dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran. Dengan melakukan pencatatan bisa mengontrol keuangan dan menerapkan hidup hemat.

5. Menyusun Target dan Rencana Keuangan Jangka Panjang

Saat menyusun target dan miliki rencana keuangan jangka panjang pastinya bisa memperkirakan seberapa banyak yang harus dialokasikan untuk tabungan, dana darurat maupun investasi. 

Kini makin mudah untuk berinvestasi dengan beragam aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone. Misal, investasi saham yang belakangan ini sangat banyak peminatnya. Kamu bisa jadi pemilik perusahaan dengan membeli saham. Misalnya beli saham PT Telkom Tbk, beli saham PT Bank Central Asia Tbk atau beli saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

***

Apakah masih penasaran cara memulai investasi? Bisa banget coba aja download aplikasi Stockbit karena bisa mulai investasi disana dan tentu bisa belajar juga loh melalui 5 media belajar saham di Stockbit secara gratis.