Sebelum memulai investasi, kamu perlu menentukan profil risiko investasi dengan mempertimbangkan jangka waktu yang diinginkan. Apakah kamu berinvestasi untuk jangka panjang, jangka menengah atau jangka pendek saja.
Kemudian, seberapa jauh kamu berani mengambil risiko dalam berinvestasi? Tingkatan risiko besar, menengah dan kecil sangat menentukan perbedaan jenis investasi yang cocok buat seorang investor.
Bagi seorang pemula, mengetahui profil risiko dapat membantu dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan karakter diri sendiri. Agar lebih jelas, yuk pahami apa itu profil risiko investasi dan jenis-jenisnya berikut ini.
Pengertian Profil Risiko
Profil risiko adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat toleransi seseorang terhadap risiko. Istilah ini umum digunakan dalam industri keuangan, khususnya investasi, karena berkaitan erat dengan pengelolaan risiko.
Seperti yang diketahui, dalam dunia investasi terdapat berbagai jenis instrumen investasi dengan tingkat risiko berbeda-beda. Mulai dari risiko rendah, moderat, hingga tinggi. Dengan mengetahui profil risiko, investor diharapkan dapat memilih jenis instrumen investasi yang tepat berdasarkan kesesuaian profil risiko dengan tingkat risiko instrumen investasi.
3 Jenis Profil Risiko Investasi
Secara umum ada tiga jenis profil risiko investasi yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Tipe konservatif merupakan tipe investor dengan profil risiko investasi paling rendah. Investor konservatif cenderung memilih jenis investasi yang relatif lebih aman, risiko rendah dan nilai investasi pokok yang stabil.
Jenis investasi yang paling cocok dipilih oleh tipe investor konservatif antara lain reksa dana pasar uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap, dan deposito. Karena tipe investasi tersebut memiliki tingkat risiko yang rendah, sangat cocok untuk investor yang berinvestasi dengan tujuan jangka pendek.
Investor akan mendapatkan imbalan (return) tanpa perlu memikirkan tingkat fluktuasi harga yang ada di pasar modal.
Investor tipe moderat memiliki profil risiko investasi menengah atau sedang.
Jenis investasi yang dipilih untuk tipe ini adalah reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran (obligasi, saham, dan pasar uang) dan sebagian kecil saham.
Karena tipe moderat sudah siap menghadapi dinamika fluktuasi di pasar modal, namun cenderung bermain aman dengan menghindari fluktuasi berakibat pada nilai investasinya menjadi lebih rendah dari pokok.
Tipe agresif merupakan tipe investor dengan profil risiko investasi yang tinggi. Tipe ini sangat siap jika investasi pokoknya berkurang demi imbal hasil yang besar. Karenanya mereka memiliki pemahaman dan kemampuan analisis pasar yang tinggi agar tidak rugi - high return high risk.
Tipe investor agresif juga sudah terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, mereka percaya bahwa semakin tinggi risiko maka keuntungan berinvestasi semakin besar pula. Sehingga mereka berani mengambil risiko tinggi dan tidak takut untuk menaruh modal demi mengembangkan nilai pokok investasi.
Jenis investasi yang bisa dipilih pun lebih beragam, antara lain forex, komoditas, obligasi saham dan sebagian besar saham.
Faktor yang Mempengaruhi Profil Risiko Investasi
Setiap orang punya profil risiko investasi yang berbeda-beda tergantung kondisi . Dalam menentukan profil risiko setidaknya ada empat faktor yang menjadi pertimbangan, antara lain:
Umumnya, semakin tua usia seseorang semakin rendah tingkat toleransinya terhadap risiko. Itulah alasan mengapa individu yang sudah memasuki usia pensiun cenderung memiliki profil risiko konservatif.
Sebaliknya, investor yang berusia muda cenderung memiliki profil risiko agresif karena masih tergolong mampu menoleransi risiko kerugian yang besar. Toh kalaupun investasinya gagal, anak muda masih punya banyak waktu untuk belajar kembali dan mulai dari nol.
Individu dengan penghasilan tetap cenderung lebih bisa mentolerir risiko daripada seseorang dengan penghasilan tak tentu. Selain itu, semakin besar jumlah penghasilan seseorang, maka semakin besar pula tingkat risiko investasi yang bisa ditolerir.
Profil risiko investasi juga ditentukan oleh faktor pengetahuan investasi yang dimiliki oleh seseorang. Semakin paham seseorang terhadap produk investasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat risiko investasi yang bisa ditolerir. Begitu pun sebaliknya.
Terakhir, penentuan profil risiko investasi juga turut dipengaruhi oleh jumlah tanggungan. Semakin banyak jumlah tanggungan yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah pula tingkat toleransinya terhadap risiko. Sehingga cenderung memiliki profil risiko konservatif atau moderat.
Sebaliknya untuk individu yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan cenderung memiliki profil risiko investasi yang agresif karena kegagalannya tidak akan begitu berdampak pada hidup orang lain.
***
Profil risiko investasi ini bisa menjadi indikator untuk mengetahui tingkat toleransi setiap orang terhadap risiko berinvestasi. Mengetahui dengan jelas tingkat profil risiko dapat membantu seorang investor menemukan produk yang sesuai dan paling cocok dengan karakternya.
Karakter investor ini sangat erat kaitannya dengan usia, pendapatan, tanggungan dan pengetahuan. Setelah mengetahui profil risiko investasi dan faktor pendukungnya, kini kamu bisa mulai berinvestasi dengan nyaman. Selamat berinvestasi!