🚕 Earnings Q3 Blue Bird, Recovery dan Efek Kenaikan BBM dan Tarif / by Stockbit Snips


🚕 Hasil Q3 Earnings Blue Bird

Recovery mobilitas masyarakat membantu pemulihan kinerja Blue Bird. Pada Q3 2022, pendapatan perusahaan naik 138% YoY menjadi 960,8 miliar rupiah, sedangkan laba kotor naik 342% YoY. Pendapatan segmen taksi naik 166% YoY, sedangkan non-taksi naik 70%. Perusahaan juga berhasil membalikan rugi bersih pada Q322 yang sebesar 36 miliar menjadi laba bersih 114 miliar.

Secara kuartalan, pendapatan Q3 2022 meningkat 10% dibandingkan Q2 2022 (QoQ). Sedangkan, laba kotor tumbuh 11,3% QoQ, dan laba bersih tumbuh 15,6% QoQ.

Secara kumulatif pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (9M22), pendapatan naik 73% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah dan laba kotor naik 167% YoY. Pendapatan segmen taksi tumbuh lebih cepat (81%) dibanding segmen non-taksi (49%). Rugi bersih 66 miliar berbalik jadi untung 260,6 miliar rupiah.


(Updated 28 Oktober 2022 di hari laporan keuangan Q3 2022 BIRD keluar)



📄 Efek Kenaikan Tarif, Harga BBM dan Impact nya ke Recovery Story Blue Bird

Pemerintah menaikkan harga Pertalite sebesar 30,7% pada awal September 2022. Untuk menyikapi hal ini, Blue Bird ($BIRD) juga melakukan penyesuaian tarif.

Untuk wilayah Jabodetabek (yang berkontribusi sekitar 80% dari bisnis taksi Blue Bird), breakdown kenaikan tarifnya adalah sebagai berikut:

1. Blue Bird Regular.
Tarif per km: dari 4.600 menjadi 5.000 (+8,7%)
Tarif buka pintu: dari 6.500 menjadi 7.000 (+7,7%)

2. Silver Bird
Tarif per km: dari 9.000 menjadi 9.800 (+8,9%)
Tarif buka pintu: Tetap 17.000 (+0%)

Apakah perubahan tarif bisa menutupi efek kenaikan BBM?
Secara historis, beban BBM memiliki proporsi sekitar 20% dari total pendapatan. Mayoritas bahan bakar yang digunakan taksi Blue Bird adalah Pertalite. Dengan kenaikan harga Pertalite sebesar 30,7%, dampak peningkatan bahan bakar sekitar 6,1% dari pendapatan. Sehingga, kenaikan tarif taksi Blue Bird yang sekitar 8% dapat menutupi kenaikan beban bahan bakar tersebut.

Apakah kenaikan harga BBM bisa menghambat reopening story growth BIRD?
Di Unboxing Saham BIRD, disebutkan bahwa salah satu katalis BIRD adalah reopening story. Peningkatan mobilitas dan tarif ride-hailing yang semakin kompetitif dengan turunnya insentif dapat mendongkrak pendapatan dan laba BIRD. Hal itu sudah terlihat pada 2Q22, di mana BIRD mencatat kenaikan pendapatan sebesar +54,6% YoY dan gross profit tumbuh +112,9% YoY.Kenaikan tarif ini berpotensi menurunkan volume penumpang, yang mungkin beralih ke transportasi lain seperti ride-hailing, transportasi publik, ataupun moda transportasi lain. Di sisi lain, tarif ride-hailing motor di Jabodetabek juga naik sekitar 6-13%, kendati kenaikan tarif yang dirasakan konsumen akan lebih kecil (sekitar 1-2% pada tarif maksimum dan 5% pada tarif minimum) karena batasan maksimum biaya jasa aplikasi ride-hailing turun dari 20% menjadi 15%.