Daily Market Performance 🚀
IHSG 6.575 +0,19% |
Coal 168,90 -0,30% |
Crude Oil 72,78 -1,38% |
Gold 1.806 -0,09% |
CPO 4.626 -0,49% |
Nickel 20.138 +0,17% |
Rencana pemerintah untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite di Indonesia kini muncul kembali. Dilansir dari CNBC Indonesia, peraturan mengenai hal ini masih menunggu persetujuan presiden melalui pengesahan Peraturan Presiden (Perpres).
Sebenarnya, secara bertahap pemerintah telah mengurangi bahkan menghapus pasokan Premium ke sebagian besar SPBU. Hal ini dilakukan untuk mendorong konsumsi BBM seperti Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) yang menghasilkan emisi lebih rendah.
Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan tren global karena saat ini hanya ada tujuh negara yang masih menggunakan BBM dengan RON 88 seperti Premium, yakni Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.
Berdasarkan catatan BPH Migas, konsumsi Premium terus menurun dalam lima tahun terakhir. Hingga Juli 2021, realisasi penyaluran Premium baru mencapai 2,71 juta kiloliter (KL) atau 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kiloliter.
Penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite di satu sisi dapat mempercepat transisi menuju penggunaan energi yang lebih bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20/2017. Selain itu, ini juga berpotensi mengurangi beban keuangan negara untuk subsidi BBM.
Di sisi lain, penghapusan berpotensi meningkatkan beban kebutuhan energi masyarakat dan perusahaan di sektor transportasi dan logistik. Sehingga, ini dapat meningkatkan harga-harga kebutuhan akibat biaya distribusi yang meningkat.
🏛 Pemerintah Alihkan Kepemilikan di Mandiri dan BRI
$BMRI Pemerintah mengalihkan sebagian kepemilikan saham di Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) kepada Indonesia Investment Authority (INA). Di Bank Mandiri, pemerintah mengalihkan 3,73 miliar saham seri B (8% dari modal) di harga 6.073 rupiah per saham, sedangkan di BRI, pemerintah mengalihkan 5,49 miliar saham seri B (3,63% dari modal) di harga 4.061 rupiah per saham. Kepemilikan pemerintah di Bank Mandiri dan BRI berkurang menjadi masing-masing 52% dan 53,19%.
$ISAT: Indosat Ooredoo menargetkan proses merger dengan Hutchison 3 Indonesia dapat selesai pada 4 Januari 2022. Persetujuan mengenai merger ini akan diputuskan dalam RUPSLB pada 28 Desember 2021. Selain itu, Indosat juga mengumumkan rencana susunan manajemen perusahaan pasca-merger, salah satunya mengangkat Patrick Walujo sebagai komisaris.
$BBTN: Bank Tabungan Negara mengajukan permintaan kuota penyaluran KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200.000 unit pada 2022. Sepanjang 2021, BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai kredit 17,15 triliun rupiah.
$TCPI: Transcoal Pacific meraih dua kontrak baru untuk jasa pengangkutan batu bara dengan nilai 2,17 triliun rupiah. Rinciannya, masing-masing kontrak bernilai 576 miliar rupiah dan 1,6 triliun rupiah dengan jangka waktu 10 tahun. Kontrak tersebut diperoleh dari salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan Selatan.
🕷️ MDKA & PSAB 9M21
Selama Q3 2021, beberapa perusahaan tambang emas mengalami penurunan kinerja jika dibandingkan dengan Q3 2020.
$MDKA: Laba bersih Merdeka Copper Gold turun -19,7% YoY pada Q3 2021. Hal ini didorong oleh beban pokok yang tumbuh lebih tinggi dari pendapatan, yakni +48,2% berbanding +28,7%.
Secara kumulatif hingga September (9M21), laba Merdeka Copper Gold anjlok -63,2% YoY menjadi 21,1 juta dolar AS. Hal ini didorong oleh pendapatan yang turun -11,9%, sedangkan beban pokok naik +6,1%. Akibatnya, margin laba kotor tergerus dari 40,4% pada 9M20 menjadi 28,2% pada 9M21.
Dari segmen pertambangan, pendapatan tambang emas Tujuh Bukit turun dari 271,8 juta dolar (9M20) menjadi 163,3 juta dolar (9M21), sedangkan pendapatan tambang tembaga Wetar naik dari 23,8 juta dolar (9M20) menjadi 96,3 juta dolar (9M21). (IDX)$PSAB: Rugi bersih J Resources Asia Pasifik memburuk dari -1,1 juta dolar AS pada Q3 2020 menjadi -11,1 juta dolar AS pada Q3 2021. Hal ini didorong oleh pendapatan yang turun -36,2% YoY, sementara beban pokok naik +42,0%.
Secara kumulatif hingga September (9M21), rugi bersih juga membengkak -263,2% YoY dari -4,4 juta dolar AS menjadi -15,9 juta dolar AS. Hal ini didorong oleh pendapatan yang hanya tumbuh +3,4% YoY, sementara beban pokok naik +48,8%. (IDX)
💰 What to Watch For:
Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:
Tiongkok: Suku bunga dasar kredit (LPR) 1 Tahun (3,8%) (Senin)
Tiongkok: Suku bunga dasar kredit (LPR) 5 Tahun Desember (4,65%) (Senin)
Amerika Serikat: Transaksi berjalan Q3 (defisit 214,8 miliar dolar AS atau 3,7% PDB) (Selasa)
Amerika Serikat: Penjualan rumah eksisting MoM November (+1,9%) (Rabu)
Amerika Serikat: EIA crude oil stocks change per 17 Desember (turun 4,72 juta barel) (Rabu)
Indonesia: Pertumbuhan uang beredar (M2) YoY November (+11,0%) (Kamis)
Amerika Serikat: Penjualan rumah baru MoM November (+12,4%) (Kamis)
Jepang: Tingkat inflasi YoY November (0,6%) (Jumat)
Dividend
$ADRO: Rasio dividen interim per saham akan diinformasikan pada recording date 3 Januari 2022 (Cum date: Rabu)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Pertamina menyesuaikan harga jual liquefied petroleum gas (LPG) non-subsidi sebesar 1.600-2.600 rupiah per kilogram menjadi 11.500 rupiah per kilogram. Harga baru LPG non-subsidi mulai berlaku Sabtu (25/12), sedangkan LPG 3 kilogram bersubsidi tidak mengalami perubahan. Penyesuaian tersebut disebabkan harga kontrak LPG yang terus meningkat sepanjang 2021 (+57%).
Startup Kopi Kenangan menjadi unicorn baru di Indonesia usai meraih pendanaan seri C tahap pertama sebesar 96 juta dolar AS (~1,3 triliun rupiah). Pendanaan tersebut dipimpin oleh Tybourne Capital Management. Sejumlah investor lain yang terlibat, yakni Horizons Ventures, Kunlun, B Capital, dan Falcon Edge Capital. Ini menjadikan Kopi Kenangan sebagai perusahaan new retail food and beverage (F&B) berstatus unicorn pertama di Asia Tenggara.
Pemerintah telah menetapkan aturan teknis pelaksanaan tax amnesty jilid II atau Program Pengungkapan Sukarela (PPS) bagi wajib pajak. Nantinya terdapat dua kebijakan PPS, yakni bagi wajib pajak peserta tax amnesty jilid I dan bagi yang belum melaporkan harta perolehan 2016-2020 pada SPT 2020. PPS akan berlaku 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🔆 Potensi Cuan dari Saham Small Cap
"Saham-saham small cap sangat menyenangkan untuk dipegang, bisa memberikan cuan bagger bahkan mungkin multibagger. But do your homework first! Pastikan kalau emiten tersebut bukan tipe value trap." —Donaldlantu
Banyak investor yang kurang tertarik bahkan takut untuk berinvestasi di saham small cap. Hal ini dikarenakan saham-saham tersebut cenderung kurang liquid dan tidak populer di kalangan investor. Namun menurut Donaldlantu, saham seperti ini justru memiliki potensi untuk menghasilkan profit berlipat. Namun tentunya dengan berbagai syarat. Seperti apa ulasan selengkapnya? Simak pada tulisan Donaldlantu berikut ini!
Sekilas tentang Donaldlantu
Donald Lantu adalah seorang investor yang mulai aktif di Bursa sejak tahun 2015. Beliau juga merupakan dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB serta Co-Founder Investor Academy Indonesia (IAI). Yuk temukan cerita dan insights menarik dari Donald Lantu, selengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri