🔻 Rupiah Kembali Terdepresiasi ke ~16.600, Terlemah sejak April 2025 / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.040 -0,14%+Rp491,7 miliar16.605 +0,10%3.756 +1,37%
Oil Coal CPO Nickel
66,0 -0,11%110,6 -0,05%4.432 +0,16%15.271 -0,01%

👋 Stockbitor!

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi -1,19% WoW per Senin (22/9) ke level 16.605, menandai level terlemah sejak April 2025 di mana saat itu rupiah tertekan oleh pengumuman tarif resiprokal AS. Pelemahan rupiah dalam sepekan terakhir utamanya disebabkan oleh sentimen negatif terkait isu: 1) independensi Bank Indonesia; dan 2) potensi peningkatan utang (defisit) pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada pekan lalu, Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 bps ke level 4,75%, di luar ekspektasi konsensus dan dilakukan sebelum pertemuan The Fed pada 17 September 2025. Menurut laporan Reuters, keputusan tersebut memicu kekhawatiran market atas independensi Bank Indonesia, yang dinilai lebih mengutamakan pertumbuhan dibanding menjaga keseimbangan antara stabilitas kurs rupiah dan pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran atas independensi Bank Indonesia juga didorong oleh wacana DPR untuk merevisi UU No.4/2023 guna memperluas mandat Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberi wewenang kepada DPR untuk merekomendasikan pemecatan gubernur Bank Indonesia.

Adapun kekhawatiran fiskal muncul seiring kenaikan target defisit APBN 2026 dari 2,48% menjadi 2,68%. Selain itu, terdapat wacana dari DPR untuk meninjau UU Keuangan Negara, di mana regulasi tersebut mengatur limit defisit anggaran maksimum 3% terhadap PDB dan batas total utang maksimum 60% terhadap PDB. Meski demikian, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa batas defisit anggaran dan rasio utang yang berlaku saat ini tidak perlu diubah. Kebijakan fiskal sendiri — terutama mengenai pembiayaan (defisit) — menjadi spotlight pasca–pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani yang dikenal mengedepankan kedisiplinan dalam mengelola fiskal.

Dibandingkan beberapa negara tetangga, mata uang rupiah menjadi yang terlemah dalam sepekan terakhir. Baht Thailand dan peso Filipina masing–masing menguat +0,23% WoW dan +0,24% WoW, sementara ringgit Malaysia, dong Vietnam, dan won Korea Selatan masing–masing melemah -0,09% WoW, -0,11% WoW, dan -0,36% WoW terhadap dolar AS.

Pelemahan rupiah ini juga membebani pergerakan harga saham big banks, di mana $BBCA (-3,74% WoW), $BMRI (-2,43% WoW) dan $BBNI (-4,54% WoW) melemah per Senin (22/9), sementara $BBRI (+0,48% WoW) masih menguat tipis.

Key Takeaway

Dengan meredanya ketidakpastian dari sisi eksternal — seperti rampungnya sebagian besar kesepakatan dagang dengan AS dan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh The Fed — kami menilai pergerakan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek masih akan lebih bergantung kepada faktor–faktor domestik. Dalam waktu dekat, investor akan berfokus pada dampak dari beberapa inisiatif pemerintah untuk mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi, seperti injeksi likuiditas, paket stimulus, hingga percepatan belanja pemerintah secara umum pada 2H25.

📉 ACES 8M25: SSSG -3% YoY

  • $ACES: Aspirasi Hidup Indonesia mencatatkan same store sales growth (SSSG) sebesar -4,1% YoY pada Agustus 2025 (vs. Juli 2025: -2,7% YoY, Agustus 2024: +11,1% YoY). Hasil ini membuat SSSG selama 8M25 terkontraksi -3% YoY (vs. 8M24: +9,9% YoY), di bawah target 2025 yang mengincar lebih dari +1% YoY. Selama 8M25, SSSG mengalami perlambatan di seluruh wilayah, dengan wilayah Luar Jawa -1% YoY, Jawa di luar Jakarta -4% YoY, dan Jakarta -4,4% YoY.
  • $BREN: Pemegang saham Barito Renewables Energy yang terafiliasi dengan pengendali, Green Era Energy Pte. Ltd., menjual 39,6 juta saham BREN pada 15 September 2025 dengan harga rata–rata 8.300 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai 328,7 miliar rupiah dan dilakukan untuk menambah free float saham yang beredar di pasar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Green Era Energy turun dari ~22,02% menjadi ~21,99%.
  • $DEWA: Pemegang saham Darma Henwa, PT Madhani Talatah Nusantara, menjual ~2,04 miliar saham DEWA dengan harga rata–rata 75 rupiah per lembar pada 17 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~153,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Madhani Talatah Nusantara di DEWA turun dari 13,09% menjadi 8,07%.
  • $GIAA: Direktur Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, mengatakan bahwa pihaknya berencana menjalin kemitraan dengan JetBlue, Riyadh Air, dan Virgin Atlantic pada 2026 untuk memperluas jaringan global. Reza juga menyebut bahwa Direktur Utama GIAA, Wamildan Tsani, akan ke AS pada pekan ini untuk membahas rencana pengadaan pesawat dengan Boeing.
  • $SRAJ: Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, Mark Lee Kristomo, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar +12% YoY selama 2025. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menganggarkan capex sebesar 700 miliar rupiah pada tahun ini, dengan 85% di antaranya telah terserap. Mark juga menjelaskan bahwa pembangunan Mayapada Hospital Jakarta Timur akan rampung pada 1Q26, sementara Mayapada Apollo Batam International Hospital dan ekspansi Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan masing–masing diperkirakan dapat beroperasi pada 2027 dan 2026.
  • $ARII: Atlas Resources berencana menggelar private placement hingga ~319 juta (9,3%) saham baru, dengan efek dilusi hingga 8,5%. Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan. Perolehan dana dari aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur hub Musi Rawas Utara, yang meliputi jalan angkut dan pelabuhan batu bara. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 29 Oktober 2025.

Top Gainer 🔥

$HMSP $GGRM $DEWA $MBMA
+22,14%+19,95%+11,21%+8,51%

Top Loser 🤕

$AMMN $CPIN $BRMS $AMRT
-8,14%-6,40%-6,15%-4,75%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Kementerian ESDM menjatuhkan sanksi penghentian operasi sementara selama maksimum 60 hari kepada 190 tambang yang tidak memberikan jaminan reklamasi, menurut laporan Shanghai Metals Market. Keputusan ini diumumkan melalui surat No. 1533/MB.07/DJB.T/2025. Sanksi tersebut diberlakukan sebagai tindak lanjut dari 3 peringatan administratif sebelumnya. Sanksi tersebut dapat dicabut jika perusahaan terkait telah menyerahkan dan memperoleh persetujuan atas dokumen rencana reklamasi mereka, serta menempatkan jaminan reklamasi hingga tahun 2025. Jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu yang ditentukan, izin pertambangan mereka dapat dicabut secara permanen.
  • Kementerian Keuangan pada Senin (22/9) melaporkan bahwa realisasi APBN selama 8M25 mengalami defisit 1,35% terhadap PDB (vs. outlook 2025: defisit 2,78% terhadap PDB). Selama 8M25, pendapatan negara turun -7,8% YoY menjadi 1.638,7 triliun rupiah atau setara 57,2% dari outlook 2025, dengan penerimaan perpajakan turun -3,6% YoY menjadi 1.330,4 triliun rupiah atau setara 55,7% dari outlook 2025. Sementara itu, belanja negara naik +1,5% YoY menjadi 1.960,3 triliun rupiah atau setara 55,6% dari outlook 2025. Adapun keseimbangan primer masih surplus 22 triliun rupiah selama 8M25. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik pada 2H25 seiring meredanya ketidakpastian global, percepatan belanja pemerintah, dan menguatnya permintaan domestik seiring kebijakan fiskal dan moneter.
  • Harga emas di pasar spot naik +1,1% ke level 3.723 dolar AS per troy ounce pada Senin (22/9) sore, setelah sempat naik hingga 3.726 dolar AS per troy ounce pada awal sesi perdagangan yang menandai all–time high secara intraday. Kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi market terhadap proyeksi pemangkasan suku bunga AS yang lebih dovish.
  • Plt. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Didik Madiyono, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan suku bunga maksimum pinjaman simpanan rupiah di bank umum sebesar 25 bps menjadi 3,5%, setara dengan level pandemi yang merupakan level all–time low. Sementara itu, suku bunga maksimum untuk penjaminan simpanan dalam bentuk valas di bank umum juga turun 25 bps menjadi 2%. Suku bunga ini akan berlaku pada 1 Oktober 2025–31 Januari 2026, tetapi dapat berubah sewaktu–waktu jika terdapat perubahan kondisi perekonomian dan perbankan yang signifikan.
  • Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Jumat (19/9) bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan insentif dengan skema berbasis pasar (market based) agar pemilik dana lebih memilih menempatkan simpanan dolar AS mereka di dalam negeri. Melalui langkah tersebut, pemerintah berharap cadangan devisa nasional dapat semakin kuat, suplai dolar AS di perbankan meningkat, serta kebutuhan pembiayaan proyek–proyek strategis pemerintah dapat lebih mudah terpenuhi.
  • Agung Menjangan Mas ($AMMS) mengumumkan bahwa Radiant Ruby Company Ltd. berencana mengakuisisi ~80% saham AMMS dari PT Mandara Mas Semesta dan Hartono Limmantoro. Rencana transaksi ini masih dalam tahap negosiasi, sehingga nilai transaksi belum diketahui. Setelah transaksi ini rampung, Radiant Ruby Company Ltd. akan menjadi pengendali baru AMMS dan akan melaksanakan penawaran tender wajib.

👁️ Bandarmology Dalam Perspektif Momentum Trading

"Kalau mau jadi momentum trader expert, fokuslah pada kecepatan, respons dan pemahaman tentang kerumunan pasar." – ariefhidayatst

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Momentum trading bukan sekadar ikut–ikutan, tapi memahami arus besar yang sedang mendorong harga. Intinya adalah melatih disiplin: berani masuk saat sinyal kekuatan muncul, dan tegas keluar ketika tanda pelemahan terlihat, tanpa berharap lebih atau melawan arah pasar. Strategi ini menuntut fokus pada probabilitas, bukan prediksi personal, sehingga keputusan jadi lebih objektif. Kalau ingin tahu bagaimana prinsip ini bisa dipraktikkan dengan efektif, temukan jawabannya di sini!

Sekilas tentang ariefhidayatst

ariefhidayatst adalah seorang profesional di bidang konstruksi dan juga trader yang berbagi seputar tips scalping hingga momentum trading di Stockbit Stream. Temukan berbagai tulisan menarik seputar trading dari ariefhidayatst di sini!

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.